PADA NATAL YANG SUNYI DAN HENING (Sebuah Sajak Jalan Setapak Akar Rumput)

PADA NATAL YANG SUNYI DAN HENING (Sebuah Sajak Jalan Setapak Akar Rumput)

PADA NATAL YANG SUNYI dan HENING

(Sebuah Sajak Jalan Setapak Akar Rumput)



 

I.

Pada natal yang sunyi dan hening

Desember rein menggelincir

Ke kandang hewan semua telinga mendengar maklumat

tentang sebuah konsep dan praktik lain mengenai harga diri

di mana Tuhan menunjukkannya yang referensinya bukan dirinya sendiri

yang bukan karena harga dirinyalah yang menjadi alasan keputusannya untuk menjadi manusia

yang motifnya bukanlah kemarahan karena harga dirinya yang dilecehkan atau sekadar strategi untuk mendapat penghargaan

 

Pada malam natal yang senyap

semesta bagai burung musim terjerat gulita: tercampak dan terbuang

dari kandang hina terwarta lantang tentang bagaimana menjadi manusia yang bernilai

IA adalah Emanuel, yang tinggal bersama ciptaan di bumi

yang bukan sekadar menjadi manusia tetapi menjadi anak dari sebuah keluarga miskin yang sedang berada di sebuah wilayah asing

sebuah status sosial yang terlampau gampang disepelekan

dan mudah diabaikan siapakah ia yang seperti ini

yang dengan cara seperti ini, IA memulihkan harga diri mereka yang terlalu gampang tidak diperhitungkan

dan mengangkat harga diri orang lain, teristimewa yang sangat gampang dipandang tidak berharga apapun

ke dunia, IA memblusuk

bukan supaya popularitasnya bertambah melainkan harga obsesinya adalah harga diri mereka di wilayah kumuh

 

itulah natal yang sunyi dan hening

tentang bagaimana menjadi manusia yang peduli

Tuhan datang, merendah di dalam gua tengik

ke tengah lingkungan para gembala sederhana

sebab berhargalah mereka di matanya

sebab hanya jika pandangan utama diarahkan kepada pembelaan harga diri orang lain, orang dapat mengambil risiko melakukan tindakan nekat

sebab orang yang terobsesi pada harga dirinya sendiri akan berpikir seribu kali sebelum melakukan blusukan, apalagi tanpa publikasi

sebab ketika yang menggetarkan nurani seseorang adalah yang dialami sesama warganya, harga dirinya sendiri bukanlah hal yang paling penting

sebab yang menjadikan harga dirinya sebagai rujukan utama tindakannya, akan enggan mengotori dirinya dengan dan selalu mencari-cari pencitraan

sebab pada akhirnya kehidupan masyarakat dan tatanan politis akan berubah apabila setiap orang dan pejabat publik tidak terobsesi pada harga dirinya sendiri

sebab harga diri penting, namun apabila semua keputusan diambil dengan merujuk pada diri sendiri

semua perilaku dan politik tidak akan menjadi rasional dan hanya sebatas intrik

sebab politik adalah urusan kebaikan bersama

maka yang menjadi sasaran adalah harga diri para warga dan sesama khususnya mereka mereka yang dikumuhkan

 

II

Pada natal yang sunyi

contoh wajah Allah yang rahim

sepi dari spekulasi dan teori

pada natal yang sunyi

Tuhan menunjukkan kerahiman-Nya dalam sosok seorang manusia yang berdarah-daging. yang merawat kehidupan bagai kasih seorang ibu yang melindungi dan membesarkan seorang bayi dalam rahimnya

yang menjadi pelindung dan pengasuh bagi kehidupan yang mudah terancam karena sistem ekonomi yang tidak bersahabat, koalisi politik yang kehilangan arah serta tatanan sosial yang kehabisan solidaritas

yang mengawali peradaban kerahiman dengan mengambil bentuk amat sederhana

dalam sosok seorang bayi

yang mesti dikandung dalam rahim seorang perempuan dan dipercayakan untuk dirawat dan dilindungi oleh tangan seorang laki-laki

pada natal yang sunyi

terpateri praktek lain tentang merawat kehidupan oleh semua makhluk berakalbudi

 

Di tengah gema nyanyian gloria para malaikat

dalam kesenyapan malam natal

berkumandang sebuah panggilan untuk seluruh umat manusia

untuk merawat dan melindungi sesama yang menderita

dan alam semesta yang terancam punah

 

Pada natal yang sunyi

apa itu kehidupan menjadi benderang

bahwa hidup adalah rangkaian pengalaman dirawat dan dilindungi

dan bahwa makna terdalam dari panggilan kemanusiaan adalah menjadi perawat dan pelindung kehidupan

yang diperkaya oleh perjumpaan dengan banyak orang

tanpa memilah dan memilih

sebab rahmat Tuhan akan terus mengalir

 

III

nyanyian malaikat pada malam sunyi

bukan saja mewartakan sang Penebus lahir

tapi teguran telak kepada umat manusia

bahwa meretas batas adalah jalan menuju pemanusiaan

bahwa mengurung diri selalu berarti pengkerdilan

sementara hukum kehidupan adalah melintasi batas untuk diperkaya dan memperkaya

pada natal nan syahdu

batas dan perbatasan disentuh

sebab natal adalah peristiwa Tuhan melintasi batas tak berhingga

yang memisahkan Pencipta yang kudus dengan manusia dan ciptaan yang berdosa

untuk membebaskan manusia yang terperangkap dalam penghancuran diri karena ketakutan atau kebencian pada yang lain

yang kadang dibawa sampai mati

 

gemuruh pada natal yang sunyi

merobek tembok yang dibangun manusia untuk mengamankan kepentingannya sendiri

bukan dengan kekuatan senjata

tidak dengan pekikan yang membahana

bukan pula dengan pengerahan massa melalui demo berjilid-jilid

melainkan dengan kehadiran seorang bayi

ialah tanda paling nyata dari ketidakberdayaan dan kebergantungan pada kasih

 

pada natal yang sunyi

kepedulian kepada kehidupan mengalahkan sumpah untuk mati

dengan merobohkan sekat oleh sentuhan naluri terdalam manusia yaitu kepedulian pada kehidupan.

natal membawa warta:

di mana batas menjadi alasan untuk mendiskriminasi dan membenarkan penindasan

di sana inisiatif untuk melampuinya dibutuhkan

demi kebahagiaan yang sejati, Tuhan melintasi batas untuk masuk ke dalam wilayah manusia yang penuh kenistaan

demi kasih maha agung ini, IA tidak takut dinistakan, tidak takut didemo berbulan-bulan

 

pada natal yang sunyi

bunyi terompet memberangus niat dengki

yang semakin mengurung diri dalam batas suku dan agama

yang memberlakukan peraturan yang semakin keras untuk mencegah para pengungsi masuk ke dalam wilayahnya

yang meneriakkan nasionalisme dan etnosentrisme beriringan dengan pembicaraan tentang pembangunan tembok atau penambahan pasukan di wilayah perbatasan

yang para tokoh agamanya meneriakkan pentingnya kewaspadaan untuk menjaga jarak dari para penganut agama lain

demi menjadikan dirinya lebih suci dari yang lain

demi mempertahankan kemurnian ajaran benar dari semua yang dipandang sesat

demi menjadikan agamanya semakin puritan

yang mengira bahwa mereka-mereka berkeharusan untuk menjadi serdadu penjaga batas Tuhan agar tidak dihina

dan yang lupa bahwa Tuhan tidak perlu dibela. ***



 

Suara Numbei

Setapak Rai Numbei adalah sebuah situs online yang berisi berita, artikel dan opini. Menciptakan perusahaan media massa yang profesional dan terpercaya untuk membangun masyarakat yang lebih cerdas dan bijaksana dalam memahami dan menyikapi segala bentuk informasi dan perkembangan teknologi.

Posting Komentar

Silahkan berkomentar hindari isu SARA

Lebih baru Lebih lama