Pengurus Pusat Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat
(IAKMI) Hermawan Saputra mengatakan penggunaan GeNose sebagai screening awal Covid-19
bagi pelaku perjalanan dinilai tidak tepat.
Alasannya karena alat deteksi virus Corona
(COVID-19) yang dikembangkan Universitas Gadjah Mada (UGM) ini
dianggap tidak praktis dalam penggunaannya.
Bahkan dia menyebut GeNose juga tidak bisa
digunakan untuk active case finding atau penemuan kasus baru.
"Walaupun GeNose sudah diteliti dan dikaji,
tapi memang tidak praktis dalam penggunaannya, jadi memang tidak tepat, dan
memang bukan sebagai active case finding," tutur Hermawan,
dilansir CNNIndonesia.com, dikutip Minggu (24/1).
Foto: GeNose C19 adalah
alat pendeteksi COVID-19 besutan para ahli Universitas Gadjah Mada. (CNBC
Indonesia/Andrean Kristianto) |
GeNose dinilai memiliki beberapa kelemahan
dalam mendeteksi virus corona. Pengetesan menggunakan GeNose pada seorang
perokok atau seorang yang mengkonsumsi makanan berbau menyengat dapat
mengurangi keefektifan GeNose.
Adapun pengguna atau pasien yang akan menggunakan
GeNose juga disarankan tidak mengkonsumsi apapun setengah jam sebelum tes
pengetesan.
"Kalau [tes] GeNose itu syaratnya tidak boleh
merokok, makan dan minum yang menyengat, jadi ini bukan untuk screening awal,
tapi untuk penelitian dalam kondisi tertentu," kata Hermawan.
Kepala Bidang Pengembangan Profesi Perhimpunan Ahli
Epidemiologi Indonesia (PAEI) Masdalina Pane juga mengatakan GeNose tidak tepat
jika digunakan sebagai screening penumpang.
Menurut dia, ada banyak kelemahan dari alat tersebut,
di samping efektivitasnya yang menurun jika digunakan pada perokok.
"Ada risiko menularkan pada orang lain yang ada
di belakangnya," kata Masdalina.
Masdalina juga menyebut GeNose juga belum
mendapatkan penilaian yang disepakati para ahli. Klaim efektivitas
GeNose juga baru dikeluarkan oleh tim peneliti.
"GeNose belum menjadi standar dalam pengendalian, publikasi efektivitasnya juga belum rilis sampai saat ini, baru ada klaim sepihak saja dari peneliti," tutur Masdalina.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya
Sumadi memastikan GeNose akan dipasang di seluruh stasiun kereta api.
Upaya tersebut disampaikan Budi Karya usai bersama
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan
menyaksikan penggunaan GeNose di Stasiun Kereta Pasar Senen, Jakarta.
"Hari ini Pak Menko Luhut memberikan dukungan
yang luar biasa dengan mencoba langsung. Kami akan mendorong penggunaan alat
ini di simpul-simpul transportasi umum," kata Budi Karya dalam keterangan
tertulis Kementerian Perhubungan, Sabtu (23/1/2021).
Sumber Berita: