Polri Sebut Listyo Dilantik Jadi Kapolri Rabu 27 Januari

Polri Sebut Listyo Dilantik Jadi Kapolri Rabu 27 Januari

Kabareskrim Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo telah disetujui DPR untuk dilantik Presiden Jokowi jadi Kapolri. (ANTARA FOTO/GALIH PRADIPTA)

Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono mengonfirmasi bahwa Kabareskrim Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo akan dilantik Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) jadi Kapolri pada Rabu (27/1).

"Iya," katanya kepada CNNIndonesia.com melalui pesan singkat, Minggu (24/1).

Listyo nantinya akan dilantik sebagai Kapolri pengganti Idham Azis oleh Jokowi di Istana Negara, Jakarta Pusat. Setelah resmi dilantik jenderal yang sebelumnya menjabat Kepala Badan Reserse Kriminal Polri itu akan berbintang empat.

Sebelumnya Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) telah menyetujui pengangkatan Listyo sebagai Kapolri. Ia juga telah menjalani uji kelayakan dan kepatutan di Komisi III DPR pada Rabu (20/1) lalu.

Listyo sendiri merupakan calon tunggal yang diajukan Jokowi untuk mengikuti uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) di DPR RI. Sebelumnya, Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) mengajukan lima nama, termasuk Listyo kepada Jokowi. Listyo sendiri kala itu diketahui sebagai yang paling muda dibanding empat lainnya.

Jokowi harus melantik pimpinan baru Polri, karena Kapolri Jenderal Pol Idham Azis memasuki masa pensiun per 1 Februari 2021.

Menanti pelantikan Listyo tersebut, Indonesia Police Watch (IPW) memprediksi akan ada mutasi besar-besaran yang dilakukan setelah ada penjabat kapolri baru. Sejumlah nama pun mulai diisukan akan mengisi kursi kabareskrim.

Ketua Presidium IPW NEta S Pane menyebut posisi tersebut kemungkinan diisi oleh Kapolda Aceh Inspektur Jenderal Wahyu Widada, Kapolda Jawa Timur Inspektur Jenderal Nico Afinta, Kapolda Jawa Barat Inspektur Jenderal Ahmad Dofiri atau Wakabareskrim Inspektur Jenderal Wahyu Hadiningrat.

Namun, Argo mengatakan kewenangan memilih pengganti kursi Kabareskrim berada di tangan Listyo.

"Itu kewenangan kapolri. Sementara kan ada Wakabareskrim. Tetap jalan juga [organisasi bareksrim]," tuturnya.


 Lihat Juga:

Hidup Baik di Kolong Langit ala Cristiano Ronaldo (Inspirasi Jalan Setapak)

Fakta Menarik Pelantikan Joe Biden-Kamala Harris Sebagai Presiden dan Wakil Presiden AS (21/01/2021)

BLT, Rokok dan Covid 19

Sekolah dan Balada Corona (Sajak Jalan Setapak), Fenomena Pendidikan di masa pandemi Covid 19


Program Listyo Jadi Kapolri: Kitab Kuning Hingga PAM Swakarsa



Komisaris Jenderal Listyo Sigit Prabowo menjabarkan program-program yang akan ia jalankan jika sudah resmi menjadi Kapolri, mulai dari menghidupkan kembali pasukan pengamanan masyarakat atau PAM Swakarsa hingga mewajibkan belajar kitab kuning. 

 Pencalonan Listyo sendiri telah disetujui oleh Komisi III DPR RI melalui rapat paripurna yang digelar Kamis (21/1) kemarin. Pengangkatannya sebagai Kapolri baru pengganti Jenderal Idham Azis hanya perlu menunggu dilantik Presiden Joko Widodo.

Sederet program itu telah dipaparkan mantan Kapolda Banten ini dalam fit and proper test pada Rabu (20/1) lalu.

Selain soal PAM Swakarsa dan kitab kuning, Listyo juga sempat menyinggung rencana pembuatan polisi virtual (virtual police).

Terkait polisi virtual, Listyo menjelaskan pentingnya peningkatan partisipasi Polri dalam skema informasi masyarakat di ruang siber.

Namun, jenderal bintang tiga ini menjelaskan bahwa polisi virtual berbeda dengan polisi siber yang selama ini dikenal masyarakat.

"Cyber police biasanya melakukan penegakan hukum, maka dengan virtual police akan mengarah pada hal yang bersifat edukasi," paparnya.

Polisi virtual juga akan menggandeng influencer yang punya banyak pengikut (followers) untuk mengedukasi penggunaan media sosial.

Listyo juga menjabarkan program perubahan teknologi kepolisian modern dengan mewajibkan pemasangan kamera pengawas atau CCTV demi mempermudah kerja kepolisian.

Program Listyo lainnya yang menjadi sorotan publik ialah menghidupkan kembali PAM Swakarsa.

Listyo menjelaskan, tujuan menghidupkan kembali PAM Swakarsa adalah mewujudkan keamanan dan ketertiban masyarakat.

"PAM Swakarsa harus lebih diaktifkan untuk mewujudkan pemeliharaan kamtibmas. Jadi, kita hidupkan kembali," ucapnya.

Rencana ini dikritik masyarakat sipil yang menilai kebijakan itu rentan disalahgunakan pihak-pihak yang tergabung dalam PAM Swakarsa.

Diketahui, PAM Swakarsa dikenal sebagai kelompok sipil yang dipersenjatai dan dibentuk pada 1998. Kala itu PAM Swakarsa dibentuk untuk mengamankan Sidang Istimewa di MPR/DPR di awal masa reformasi.

Program lain yang juga menjadi sorotan adalah rencana Listyo mewajibkan anggota Polri belajar kitab kuning guna mencegah terorisme.

Ide tersebut ia dapat dari ulama-ulama yang ditemui saat bertugas sebagai Kapolda Banten.

"Ulama-ulama yang kami datangi mencegah terorisme dengan belajar kitab kuning. Tentunya baik di eksternal maupun internal saya yakini apa yang disampaikan kawan-kawan ulama benar adanya. Maka akan kami lanjutkan," tuturnya.

Dalam proses fit and proper test di Komisi III DPR, Listyo tak mendapat penolakan.

Secara garis besar, Listyo ingin memperbaiki tata kelola dan keorganisasian di Polri.

Dalam makalahnya, Listyo mengusung konsep transformasi Polri yang presisi atau prediktif, responsibilitas, transparansi berkeadilan.

 

 Berita ini diambil dari: 

https://www.cnnindonesia.com/nasional/20210124220526-20-597819/polri-sebut-listyo-dilantik-jadi-kapolri-rabu-27-januari

https://www.cnnindonesia.com/nasional/20210122070336-12-596973/program-listyo-jadi-kapolri-kitab-kuning-hingga-pam-swakarsa

 

 

 

Suara Numbei

Setapak Rai Numbei adalah sebuah situs online yang berisi berita, artikel dan opini. Menciptakan perusahaan media massa yang profesional dan terpercaya untuk membangun masyarakat yang lebih cerdas dan bijaksana dalam memahami dan menyikapi segala bentuk informasi dan perkembangan teknologi.

Posting Komentar

Silahkan berkomentar hindari isu SARA

Lebih baru Lebih lama