Kenakan Jaket Projamin, Ambroncius Sambangi Bareskrim Polri

Kenakan Jaket Projamin, Ambroncius Sambangi Bareskrim Polri




Ambroncius Nababan

Jakarta,-- Ketua Umum Relawan Pro Jokowi-Amin (Projamin), Ambroncius Nababan menyambangi Bareskrim Polri. Ambroncius mengaku hendak menjalani pemeriksaan terkait dugaan rasial terhadap mantan Komisioner Komnas HAM, Natalius Pigai.

Pemeriksaan Ambroncius sendiri sedianya baru akan dilakukan penyidik Bareskrim dua hari lagi.

"Sebenarnya saya harusnya menghadap dua hari lagi, tapi karena kami, apalagi saya sebagai Ketua Umum Projamin, saya terpanggil untuk sampaikan bahwa saya ini bertanggung jawab," kata Ambroncius di Gedung Bareskrim, Jakarta, Senin (25/1).

Pantauan CNNIndonesia.com, Ambroncius datang sekitar pukul 19.20 WIB didampingi oleh sejumlah rekannya dari Projamin. Ia mengenakan baju merah dengan tulisan Projamin di bagian belakang.

Ambroncius menegaskan bakal mengikuti proses hukum dengan kooperatif. Ia mengklaim unggahan foto Pigai yang disandingkan dengan gorila bukan untuk menghina.

"Sekarang sudah mulai berkembang jadi rekanrekan-rekan saya melakukan perbuatan rasis sebenarnya enggak ada, saya bukan rasis," ujarnya.

Sebelumnya, Kepala Divisi Humas Polri, Inspektur Jedneral Argo Yuwono mengatakan pihaknya segera meminta klarifikasi Ambroncius terkait dugaan rasial ke Pigai. Surat panggilan pemeriksaan sudah dilayangkan hari ini.

Bareskrim telah mengambil alih kasus dugaan rasial terhadap Pigai. Ambroncius yang juga kader Partai Hanura itu awalnya dilaporkan ke Polda Papua Barat.

Kasus ini bermula dari unggahan Ambroncius di akun Facebook pribadinya. Ia menyandingkan mantan Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai dengan foto gorila.

Foto itu diunggah kembali oleh Pigai. Ia membubuhi komentar bahwa selama pemerintahan Joko Widodo, pembantaian, pembunuhan dan kejahatan HAM di Papua cenderung didasari rasisme.

"Seluruh kejahatan di Papua didasari oleh kebencian rasial. Orang Papua tidak akan pernah bisa hidup nyaman dengan bangsa rasialis," kata Pigai kepada CNNIndonesia.com, Senin (25/1).


 Lihat Juga:

Ketum Projamin Ambroncius Dipolisikan soal Foto Pigai. Pigai Adukan Rasialisme di Papua ke Menhan AS via Twitter

Nadiem Minta Pemda Tindak Tegas Sekolah yang Minta Siswi Nonmuslim Berhijab

Fakta Menarik Pelantikan Joe Biden-Kamala Harris Sebagai Presiden dan Wakil Presiden AS (21/01/2021)


Ambroncius Nababan Minta Maaf ke Natalius Pigai dan Warga Papua soal Rasis

 Ketua Umum PROJAMIN, Ambroncius Nababan, angkat bicara soal ujaran rasis ke mantan komisioner Komnas HAM Natalius Pigai. Dia meminta maaf kepada Natalius Pigai dan masyarakat Papua.

"Saya meminta maaf kepada Saudara Natalius Pigai dan masyarakat Papua. Mungkin ada yang tersinggung dan menganggap saya menghina masyarakat luas, apalagi melakukan rasis," kata Ambroncius Nababan dalam siaran video, Senin (25/1/2021).

Politikus Hanura ini mengaku tidak mungkin berlaku rasis terhadap warga Papua karena sudah diadati di Papua lewat acara lompat piring dan bakar batu. Dia menyebut ujaran itu hanya ditujukan ke Natalius Pigai dan bukan ke warga Papua.


"Tidak mungkin saya melukai hati masyarakat Papua yang sangat saya cintai ini. Ini hanya terhadap Saudara NP, yang ketepatan dia anak Papua juga. Ini benar-benar ditujukan kepada Saudara NP tersebut, bukan kepada masyarakat Papua secara keseluruhan," ungkapnya.

"Saya benar-benar dengan hati yang tulus meminta maaf ke seluruh masyarakat Papua. Mohon hal ini tidak menjadikan kita jadi salah pengertian, miskomunikasi dan mudah-mudahan hal ini bisa dimaklumi dan dibukakan pintu maaf," sambung Ambroncius Nababan.

Unggahan Ambroncius yang dipersoalkan adalah saat dia menyandingkan foto Natalius Pigai dengan foto gorila. Dia juga menulis 'Edodoeee pace. Vaksin ko bukan sinovac pace tapi ko pu sodara bilang vaksin rabies. Sa setuju pace'.

Kembali ke penjelasan Ambroncius Nababan, dia mengakui unggahannya tersebut. Ambroncius mengatakan itu adalah bentuk kritik ke Natalius Pigai setelah dia membaca statement Natalius Pigai yang menolak vaksin Corona merek Sinovac.

"Memang benar saya yang posting di Facebook pribadi saya tentang menanggapi pernyataan Saudara NP yang menolak vaksin COVID-19 merek Sinovac dan menyatakan di media bahwa beliau tidak percaya pada vaksin Sinovac yang disuntikkan kepada Presiden RI Bapak Jokowi dan memilih untuk membeli vaksin merek lain dari luar negeri," paparnya.

Sebelumnya diberitakan, Ambroncius Nababan dipolisikan akibat ujarannya ini. Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri kemudian memanggil Ambroncius Nababan. Bareskrim sudah menerbitkan surat perintah penyidikan terhadap perkara ini.

Dalam pemanggilan ini, penyidik Siber Bareskrim Polri akan mengklarifikasi ke Ambroncius mengenai akun FB yang digunakan dugaan penyebaran ujaran rasis. Dari hasil klarifikasi itu akan ditentukan langkah lebih lanjut. Perlu juga dicatat, penyidik Siber Bareskrim sebelum melakukan pemanggilan juga sudah memiliki temuan-temuan awal.


Lihat Juga:

Viral! Diduga Unggahan Terakhir Ratih Windania, Penumpang Sriwijaya Air Yang Jatuh Sebelum Berangkat

Simulasi (Ilustrasi) Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 Tujuan Jakarta-Pontianak Hilang Kontak (Jatuh)

Keajaiban Tuhan, Korban Gempa Sulawesi Barat Selamat Setelah 4 Hari Terkubur Reruntuhan Bangunan RS


Kasus Dugaan Rasisme ke Natalius Pigai Ditarik Bareskrim, Ini Alasannya

Irjen Argo Yuwono

Kasus dugaan rasisme yang dilakukan politikus Partai Hanura Ambroncius Nababan kepada Natalius Pigai ditarik ke Bareskrim Polri. Pengambilalihan kasus dugaan rasisme Ambroncius terhadap Natalius Pigai dilakukan berdasarkan hasil analisis tim Siber Bareskrim Polri.

"Tentunya dengan analisis yang dilakukan Siber Bareskrim, Bareskrim Polri sudah menghubungi Polda Papua Barat dan Polda Papua untuk melimpahkan LP tersebut ke Bareskrim Polri. Kenapa dilimpahkan? Diduga dari analisis siber itu adalah yang melakukan ada di Jakarta. Makanya untuk LP-nya dilimpahkan ke Bareskrim Polri," kata Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (25/1/2021).

Argo menuturkan terdapat dua laporan yang diterima Bareskrim dari Polda Papua dan juga Polda Papua Barat terkait kasus dugaan rasisme Ambroncius kepada Natalius Pigai. Dari dua laporan itulah tim Siber Bareskrim Polri kemudian menganalisis dugaan tindakan rasis kepada Natalius Pigai.

"Tentunya dari pihak kepolisian tidak tinggal diam. Kita sudah bisa memprediksi dengan adanya posting-an itu dan kita sudah melakukan analisis oleh Cyber Bareskrim. Tentunya dengan adanya laporan itu. Artinya, unggahan screenshot di medsos, akhirnya dari Polda Papua menerima laporan berkaitan dengan adanya yang diduga rasisme itu," tuturnya.

"Pertama dari Polres Papua Barat, ini ada laporan yang dilaporkan ke Polda Papua Barat. Pertama atas nama Pak Sitanggang pelapornya, yang kedua adalah LP juga di Papua Barat, laporannya pak Thomas Barung. Ini jadi ada dua LP," lanjutnya.

Argo menyampaikan Bareskrim akan memanggil Ambroncius untuk dimintai keterangan. Selain memanggil Ambroncius, Bareskrim juga akan meminta keterangan kepada ahli dan saksi-saksi.

"Kemudian, berkaitan dengan LP tersebut, tentunya dari Siber akan melakukan penyelidikan terlebih dahulu berkaitan dengan adanya LP tersebut. tentunya nanti dari Siber akan memanggil atau mengklarifikasi sesuai SOP yang ada. Kemudian kita juga akan meminta keterangan dari para ahli dan saksi yang lain," ujarnya.

"Kita akan menanyakan atau meminta keterangan apakah medsos itu, Facebook itu, adalah milik yang bersangkutan. Karena disinyalir banyak, kita harus memastikan bahwa penyidik itu harus memastikan dengan ilmiah bahwa siapa yang mempunyai akun tersebut dan kemudian siapa yang melakukannya. Tentunya ini perlu keterangan ahli, saksi dan petunjuk," sambung Argo.

Lebih lanjut Argo memastikan kasus tersebut akan diproses dan ditindaklanjuti secara transparan. Argo mengimbau warga Papua tetap tenang dan mempercayakan kasus tersebut kepada pihak Kepolisian.


"Kemudian juga pada prinsipnya dari Bareskrim Polri akan memproses kasus ini. Jadi kami mengimbau kepada masyarakat, terutama yang ada di Papua, warga Papua, bahwa serahkan saja proses hukum kepada kepolisian, terutama ke Bareskrim Polri yang akan menangani. Jadi salurkan saja aspirasinya kepada kepolisian setempat maupun pimpinan yang ada di wilayah. Jangan membuat sesuatu yang nanti akan melanggar pidana. Percayakan bahwa Kepolisian akan transparan dalam melakukan penyidikan kasus ini," imbuhnya

 

Berita Ini diambil dari:

https://www.cnnindonesia.com/nasional/20210125200658-12-598263/kenakan-jaket-projamin-ambroncius-sambangi-bareskrim-polri

https://news.detik.com/berita/d-5348114/ambroncius-nababan-minta-maaf-ke-natalius-pigai-dan-warga-papua-soal-rasis?tag_from=news_mostpop

https://news.detik.com/berita/d-5347937/kasus-dugaan-rasisme-ke-natalius-pigai-ditarik-bareskrim-ini-alasannya

 

 

Suara Numbei

Setapak Rai Numbei adalah sebuah situs online yang berisi berita, artikel dan opini. Menciptakan perusahaan media massa yang profesional dan terpercaya untuk membangun masyarakat yang lebih cerdas dan bijaksana dalam memahami dan menyikapi segala bentuk informasi dan perkembangan teknologi.

Posting Komentar

Silahkan berkomentar hindari isu SARA

Lebih baru Lebih lama