KITA BERADA DALAM BINGKAI SANG WAKTU
(Sajak Tahun Baru 2021)
By. Penimba Inspirasi Jalan
Setapak
Bukan
kembang api, atau pesta di tahun baru 2021. Bukan pula terpenjara wabah korona
hingga tidak dimeriahkan acara pergantian tahun itu. Bukan.
Tapi
acara pergantian tahun yang ini justru terlalu megah, mewah, dan meriah yang
bersumber dari nurani yang bersifat azasi dan pribadi.
Sebab
dari lembah telah mengabarkan bahwa angin akan datang dan berhembus melintasi
celah pepohonan, lalu merobek dedaunan, dan menerbangkannya.
Selanjutnya
dedaunan melayang mengikuti arah angin.
Mereka
akan jatuh sebagaimana kehendak-Nya. Di mana?Tiada satu mahkluk pun yang
mengetahuinya. Selain dedaunan itu sendiri, dan pemilik semesta ini.
Kemudian
dari manusia telah mengabarkan kepada manusia sejak berabad silam lewat kitab
sucinya. Di mesjid, di gereja, di kuil, di manapun tempat ibadah bahwa nyawa
atau ruh akan lepas dari raga tiap saat. Kapan saja, dan di mana saja.
Tergantung maunya sang pemilik semesta ini.
Tahun
baru 2021 sudah mulai
Siapa
yang akan mendapat giliran seperti dedaunan yang diterbangkan, dan
melayang-layang, lalu jatuh, entah di tempat yang terang sebagaimana mentari,
atau jatuh terperosok di tempat gulita seperti malam tanpa cahaya. Tiada yang
tahu.
Sejatinya
raga atau jasad ini merupakan persinggahan sementara dari ruh atau nyawa yang
tiap detiknya itu ada yang mengawasi dengan ketat sampai kapan masanya singgah
berakhir.
Karena
itu Anda, saya, dan kita semua belum tentu sampai di masa pergantian tahun yang
dinanti itu. Belum tentu. Syukur-syukur bisa sampai, dan masih bisa lanjut
melihat pergantian tahun itu di masa-masa mendatang.
Namun
begitu merenungkan ini menjadikan kita semua semakin berempati pada sesama.
Kata tuan yang terlalu bijak,"kemana saja Anda selama ini?"
Sembari
berlalu yang ditegur membalas malu,"menunggu datangnya tahun baru, Tuan
bijak."
Ku bungkus
setitik harapan di tahun yang baru
Kujadikan ia pucuk pucuk doa di ujung waktu
Semoga terbang ke samudera langit tinggi
Ku harap semoga ia kan menjadi ribuan pelangi indah setelah badai berlalu.
Semua doa
dan harapanku
Ku serahkan pada tuhan pemilik semesta
Seperti sajak sajakku yang tersimpan di akar hati
Semua doa doaku hanya untuk setitik cahaya.
Tuhan
Angkatlah doaku bersama pelangi indah di balik hitam
Jadikan ia pelipur lara di perujung nafas
Semoga air mata tiada pernah mengkhianat hati
Semoga doa kita selalu bersamanya.
Kuharapkan
semua baik baik saja
Hanya kebahagiaan yang membelai
Bukan kesedihan yang mencabik
Hanya itu harapku di tengah saujana.
Malam Tahun Baru
Malam
terasa memekat mata hingga buta meraba
Sang cahaya sudah raib di telan hitam
Mata hanya bisa menyentuh hitam
Kesunyian seakan setia pada hitam yang membayang.
Berbeda
malam ini
Semuanya seakan berbeda dengan hitam hitam sebelumnya
Kesunyian dan kesepian seakan habis di telan senja
Semuanya berbeda malam ini.
Ada ribuan
cahaya kembang api di atas kubah langit
Ya hamparan langit seakan kanvas tempat kembang api bersumpah
Sorak tawa menggema menggelitik telinga
Sunyi seakan lari sembunyi di bawah kaki.
Banyak
manusia yang berlalu lalang di jalan
Banyak kebahagiaan yang mencumbu hati mereka
Tiada yang sedih dan menangis
Semuanya bahagia menyambut sang tahun 2021.
Tepat di
persimpangan waktu
Semuanya berteriak memekik senang
Menggoyang bersama hati yang berbunga bunga
Semuanya terasa menyenangkan.
Pukul 00.00
ribuan cahaya kerlip melukis langit
Suara terompet memanggil manggil
Suara lonceng menggema di ranting ranting pohon
Selamat tahun baru 2021 kawan.
Trans Blokc2 Harekakae, 01 Januari 2021