Viral Video Guru Seberangi Sungai Demi Antarkan Tugas Siswa (Perjuangan seorang guru untuk bisa mengajajar, terobos banjir)

Viral Video Guru Seberangi Sungai Demi Antarkan Tugas Siswa (Perjuangan seorang guru untuk bisa mengajajar, terobos banjir)

Viral video guru berenang seberangi sungai demi mengantarkan tugas siswa. (Foto : iNews)


Setapak Rai Numbei - SUMBA TIMUR - Beredar video perjuangan guru menyeberangi sungai untuk ke sekolah dan mengantar tugas siswa. Video ini pun viral di media sosial (medsos).

Lokasi video itu diketahui berada di Sungai Maidang, Kecamatan Kambata Mapambuhang, Kabupaten sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Dari cuplikan video amatir yang diterima iNews, para guru nekat menyeberangi sungai yang dalam kondisi arus deras. Aksi mereka dilakukan karena tak ada akses lain untuk menuju SDN Lumbung tempat mereka mengabdi.

Video itu rupanya diambil Kepala SDN Lumbung, Frans Geroda. Program belajar dari rumah membuat para guru harus mengantarkan materi pelajaran ke sekolah dan selanjutnya diberikan ke perwakilan murid untuk diberikan terhadap rekan–rekannya.

Beruntung mereka terbantu orang tua murid yang lebih mengenal karateristik sungai sehingga para guru selamat saat menyeberang.

"Inilah saudara-saudara kita yang membantu kami untuk seberangi kali," ucap pria dalam video tersebut

Frans Geroda menjelaskan video itu diambilnya beberapa hari lalu. Dia dan rekan guru terpaksa mengambil langkah nekat menyeberangi sungai lantaran jalur darat membutuhkan jarak 50 kilometer dari Kota Waingapu.

"Kami harus antar tugas itu untuk mereka (murid) percuma kalau kita balik lagi," kata Frans saat dihubungi.


 Lihat Video:

Guru: sebatang kapur putih dan papan hitam selalu menjemput matahari

Digaji 300 ribu, Guru honorer dilema antara keinginan hati dan kebutuhan perut

Postingh Gaji 700 ribu di Facebook, guru honorer dipecat


Perjuangan Guru SD Bertaruh Nyawa Terobos Banjir, Demi Bisa Mengajar

Yuliana, guru SDN 3 Bandar Agung, Lampung Utara nekat menerjang banjir setinggi dada untuk pergi mengajar. (Foto: tugiadr/facebook)(KOMPAS.com/TRI PURNA JAYA) 


Yuliana, guru SD 3 Bandar Agung, Muara Sungkai, Kabupaten 
Lampung Utara, pergi mengajar.

Meski banjir pagi itu, setinggi dada orang dewasa, tak mneyurutkan niat 

Ia bertaruh nyawa, dengan menerobos genangan air untuk bisa sampai ke sekolah.

Tak mengapa, meski harus basah basahan, yang terpnting baginya bisa mengajar.

Hari masih teramat pagi. Matahari belum muncul, Yuliana sudah bersiap pergi.

Pakaian dinas harian warna cokelat dan sepatu pantofel.

Dia merapikan tepian jilbab berwarna merah muda yang dikenakannya.

Tas jinjing warna hitam disampirkan di bahu. Baru hendak melangkah, Yuliana mendengar panggilan suaminya, Gunawan dari dalam rumah.

Lihat Juga: Aksi Nekat Sopir Truck Menerobos Banji, akhirnya terseret banjir

“Sudahlah, Bu, izin aja, libur ngajar dulu hari ini. Pasti banjir lagi, semalam (hujan) deras,” kata Gunawan. Seperti dikutip dari Kompas.com, Jumat (24/1/2020).

Cuaca pagi itu, Rabu (22/1/2020) di Kampung Bandar Agung, Kecamatan Muara Sungkai gerimis rintik-rintik.

Malam sebelumnya, hujan deras mengguyur kampung di Kabupaten Lampung Utara itu.

“Namanya suami ya begitu, mana tega melihat istrinya kesusahan. Biasanya dia (Gunawan) nyuruh libur dulu, kalau hujan deras, karena sudah pasti banjir di jalan arah ke sekolah,” kata Yuliana saat ditelepon, Kamis (24/1/2020) siang.

Bukan sekali dua kali Yuliana harus menerobos banjir untuk pergi ke sekolah tempatnya mengajar sejak 1992 itu.

Pilihan untuk jalan kaki dan menerjang banjir itu dia anggap jauh lebih aman daripada harus menggunakan sepeda motor melewati jalan umum.

Melalui jalan kabupaten itu, kata Yuliana, justru lebih lama, karena harus memutar dan kendaraan berjalan merayap.

“Jalannya itu, bukan rusak, tapi hancur, lubang dimana-mana. Kalau hujan pasti licin. Bahaya,” kata Yuliana.

Tak ada pilihan, dengan pertimbangan keselamatan, Yuliana pun nekat menerjang banjir sejauh 3 kilometer menuju perbatasan kampung dimana SD 3 Bandar Agung berlokasi.

“Saya bawa baju ganti,” kata Yuliana.

Yuliana mengakui, tidak mudah berjalan di lokasi banjir, terlebih kontur tanah adalah perkebunan dan agak berlumpur.

Yuliana pun pernah beberapa kali terjatuh sampai seluruh isi tasnya basah. “Mau bagaimana lagi, namanya tugas, Mas. Ya, dijalanin aja,” kata Yuliana.

Meski kondisi seperti itu, Yuliana tidak menginginkan bantuan perahu karet.

Dia mau pemerintah daerah menimbun dan memperbaiki jalan umum yang hancur itu.

“Harusnya ditimbun, agar lebih tinggi dari pinggiran. Daerah sini kebun dan rawa. Juga dekat Sungai Sungkai, kalau musim hujan begini pasti banjir. Lalu dibuatkan talud dan drainase juga,” kata Yuliana.


***

Artikel ini diambil dari:

https://news.okezone.com/read/2021/02/15/340/2362026/viral-video-guru-seberangi-sungai-demi-antarkan-tugas-siswa

https://palembang.tribunnews.com/2020/01/24/perjuangan-guru-sd-bertaruh-nyawa-terobos-banjir-demi-bisa-mengajar?page=all



 

Suara Numbei

Setapak Rai Numbei adalah sebuah situs online yang berisi berita, artikel dan opini. Menciptakan perusahaan media massa yang profesional dan terpercaya untuk membangun masyarakat yang lebih cerdas dan bijaksana dalam memahami dan menyikapi segala bentuk informasi dan perkembangan teknologi.

Posting Komentar

Silahkan berkomentar hindari isu SARA

Lebih baru Lebih lama