Bermula dari
pernikahannya dengan Jamal Mirdad yang sempat ditentang oleh pihak keluarga
hingga kisahnya saat sempat meninggalkan gereja karena terlena dengan kehidupan
sebagai artis.
Dalam kisahnya melansir
kesaksian.org, Lydia Kandau mengaku pernah absen ke gereja setelah melewati
masa-masa indah pernikahannya tersebut.
Karena terlena ia
memilih menghabiskan hari Minggunya untuk pergi jalan-jalan, nonton dan
shopping yang membuatnya merasa makin jauh dari Tuhan.
Meski pikiran itu
selalu menghantuinya, ia tetap tidak pernah kepikiran untuk kembali kepada
Tuhan dan seolah nyaman selama menikmati hal-hal semacam itu.
Anak Mengalami Sakit Aneh
Semua menjadi berubah
ketika anak kedua Lydia mengalami sakit yang boleh dibilang sangat aneh. Saraf
kirinya abnormal dan harus dirawat di rumah sakit.
Pada saat itu, ia
berkeyakinan bahwa setelah dokter menangani anaknya, pasti akan sembuh. Namun,
realita menunjukkan hasil sebaliknya, kondisi sang anak malah tambah parah.
“Obat-obat yang diberi
dokter tidak mempan terhadap penyakitnya. Anak saya seperti mau mati. Matanya
tidak mau terbuka,” kisahnya.
“Saya menangis dan
menangis sambil membaringkan anak saya di tempat tidur. Saya merenung dan larut
dalam kebisuan. Seketika saya teringat akan dosa-dosa saya dulu. Saya tidak
setia kepada Tuhan. Padahal Tuhan sudah begitu baik pada saya,” akunya.
Seketika itu juga, ia
berdoa sambil bercucuran air mata. Minta ampun atas segala dosa dan
ketidaksetiaannya. Ia betul-betul merasa telah mendukakan hati Tuhan.
Doa tersebut berdampak
sangat luar biasa. Sesaat setelah mengatakan amin, hati dan batinnya terasa
lega sekali.
Lihat Juga:
Perjalanan Karier Ariel Noah, Hobi Bermusik Sejak Kecil
Perjalanan Karier Inul Daratista, Jatuh Bangun Menjadi Penyanyi Dangdut Terkenal
Meminta Tuhan Menyebuhkan Anaknya
Lalu ia melihat anaknya
yang masih terbaring dalam keadaan yang memprihatinkan. Air matanya jatuh lagi.
Ia duduk di sisi tempat tidur sambil mengelus-elus kepala anaknya. Ia kemudian
berdoa.
“Tuhan, aku tahu Engkau
telah menghapuskan dosaku. Saat ini juga ya Bapa, jikalau Engkau mengasihi aku,
tolong sembuhkan anakku. Aku percaya sepenuh jiwa, Engkau sanggup melakukan
semua itu. Sebab segala perkara dapat kutanggung di dalam Engkau.”
Selain berdoa, Lydia
juga melantunkan kidung pujian tanpa putus. Dalam hatinya ia berjanji bahwa
dirinya tidak akan berhenti melakukan hal itu hingga anaknya sembuh.
Selang beberapa jam
kemudian, mata anaknya berlahan terbuka dan bangun dengan wajah tanpa merasakan
sakit apa-apa.
Padahal ia baru saja
mengalami suatu penyakit yang luar biasa berat untuk anak seusianya. yang
terlukis di wajahnya adalah sukacita. Sungguh ini suatu mujizat.
Ia langsung memeluk
anaknya sambil berterima kasih kepada Tuhan. Setelah itu, anaknya diajak berdoa
bersama untuk mengucap syukur atas kesembuhan yang hanya datang dari Allah itu.
Setelah itu, ia
berjanji akan selalu setia melayani Tuhan. Meski cobaan terus datang karena sang
suami tidak ingin ia kembali ke Gereja apalagi harus membawa anaknya.
“Terpaksa dulu saya
berbohong. Membawa anak-anak dengan alasan nonton, renang, jalan-jalan, dan
macam-macam. Padahal sebelum atau sesudah kegiatan itu kami ke gereja. Habis
kalau tidak begitu, mana bisa saya ke gereja,” kilahnya.
“Saya ingin
menceritakan kepada semua orang, bahwa Tuhan itu sungguh baik adanya,”
tukasnya.*
Referensi Berita:
https://www.ikatolik.net/2021/03/kesaksian-lydia-kandau-tuhan-menyembuhkan-anaknya-yang-rusak-saraf.html