Menurut keterangan kantor berita ACI Afrika, Pastor
Christian langsung dirawat di fasilitas kesehatan keuskupan yaitu di rumah
sakit CUAMM di Rumbek sesaat setelah alami luka tembak.
Pihak Keuskupan Rumbek melalui Pastor Andrea Osman
menjelaskan bahwa kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 12.45 malam pada
Senin, 26 April 2021. Ia mendengar Bapa Uskup berteriak saat ditembak.
"Mereka menargetkan Uskup terpilih. Kedua orang
itu bersenjata dan saya mencoba mengetuk pintu dengan harapan mereka takut
dengan kedatangan saya tetapi mereka tidak peduli" ujar Pastor Andrea.
“Orang-orang bersenjata itu menargetkan kamar milik
Uskup terpilih. Mereka mengetuk pintu dan mulai menembak pintu itu sampai
terbuka. Setelah mereka menembak Uskup, mereka melarikan diri. Ini benar-benar
penembakan yang ditargetkan" ungkap Marol, salah satu pelayan Keuskupan.
Pastor Andrea
Juga Ditembak
Dalam menceritakan kejadian-kejadian tersebut, Fr.
Andrea memberi tahu ACI Africa tentang orang-orang bersenjata itu.
“Ketika mereka melihat saya, mereka menyuruh saya
pergi. Salah satu dari mereka menembakkan dua peluru ke arah saya. Tembakan
mendarat di kursi di belakangnya.
Fr. Andrea menambahkan dengan mengacu pada Uskup
terpilih, “Saya pikir mereka menembaknya tiga peluru, dua di satu kaki dan satu
lagi di kaki lainnya. Inilah yang terjadi. Dia ditembak di depan pintunya"
Dia dalam kondisi stabil, kata seorang sumber,
mengutip seorang dokter yang merawat Uskup terpilih, menambahkan bahwa dokter
telah mengendalikan pendarahan hebat.
Rencana sedang dilakukan untuk menerbangkannya ke
ibu kota Kenya, Nairobi, melalui layanan Yayasan Penelitian dan Medis Afrika
(AMREF).
Diangkat Menjadi
Uskup
Imam Misionaris Comboni kelahiran Italia itu
sebelumnya diangkat sebagai Uskup untuk Keuskupan Rumbek pada 8 Maret lalu.
Penahbisan uskup dijadwalkan berlangsung pada Minggu Pentakosta, 23 Mei.
Dia telah melayani di Keuskupan Malakal Sudan
Selatan sejak dia tiba di negara Afrika Timur-Tengah pada tahun 2005
Dia melakukan perjalanan ke Keuskupan Rumbek 15
April setelah hari-hari retret spiritual di ibu kota Sudan Selatan, Juba.
Keuskupan Rumbek kosong pada Juli 2011 setelah
kematian mendadak Uskup Caesar Mazzolari.
Uskup Misionaris Comboni pingsan saat perayaan
Ekaristi Kudus pada pagi hari tanggal 16 Juli 2011, satu minggu setelah
kemerdekaan Sudan Selatan, dan dipastikan meninggal di Rumah Sakit Negara
Rumbek pagi itu.