Hal ini dia sampaikan pada audiensi umum di Vatikan,
kemarin. Bapa suci mengatakan bahwa kemalasan, kekeringan spiritual, dan
ganguan, seringkali menjadi alasan sulitnya berdoa. Ketiga tantangan itu selalu
dihadapi oleh setiap insan manusia ketika ingin berdoa.
“ Berdoa itu tidak mudah, banyak tantangan muncul
dalam doa. Mereka perlu mengenal, mengenal dan mengatasinya,” kata Paus.
Paus mengadakan audiensi umum di Lapangan San
Damaso, Istana
Apostolik, Vatikan. Audiensi ini menjadi yang kedua dalam sepekan terakhir.
Dalam audiensi itu hadir ratusan orang peziarah,
termasuk peziarah muda dari Meksiko. Mereka membawakan nyanyian, sesaat paus
memasuki lapangan San Damaso.
Refleksi Doa
Audiensi itu adalah menjadi sarana reflektif dalam
siklus katekese tentang doa. Katekese itu akan berlangsung dalam dua bulan
maria, yakni, Mei dan Oktober tahun ini.
Kegiatan itu pertama kali diluncurkan Paus
Fransiskus pada awal Mei. Sehingga pada Oktober mendatang hal serupa akan
kembali berlangsung.
Adapun dalam siklus doa pada bulan Mei kali ini,
intensi doa secara khusus bagi penyembuhan dunia. Terutama karena saat ini
seluruh dunia menghadapi pandemi covid-19.
Bapa Suci juga menekankan bahwa setiap orang perlu
waspada dalam segala hal. Seperti anjuran Yesus kepada murid-murid-Nya (Lukas
21:34-36).
Karena itu, ia mengajak umat Katolik untuk melawan
gangguan doa. Salah satunya dengan mengembangkan kebajikan dan kewaspadaan,
yang kerap kali terlupakan.
“ Pada saat yang kita ketahui, suara Tuhan kita akan
bergema. Pada hari itu diberkatilah para hamba yang dia anggap rajin, fokus
pada apa yang benar-benar penting,” ujar Paus.
Lebih lanjut, Bapa Suci mengingatkan agar setiap umat
mengikut jalan yang benar. Agar memperoleh berkat dari Tuhan.
“Mereka tidak tersesat dalam mengejar setiap daya
tarik yang muncul di depan pikiran mereka. Tetapi, mencoba berjalan di jalan
yang benar, melakukan kebaikan dan melakukan tugas mereka sendiri”.