Mengenal Pribadi Santo Domingo dan Dominikus

Mengenal Pribadi Santo Domingo dan Dominikus



Setapak rai numbei - - -  Nama Santo Domingo mencuat ke jagad maya, setelah viralnya videoUstad Adi Hidayat yang menyebut umat katolik menyebahnya.

Dalam video itu, pendakwah tersebut mengatakan penamaan katolik bermula dari santo Domingo. Karena itu maka sampai saat ini kata minggu menjadi lazim sebagai hari ibadah umat Kristen.

Lalu siapa sebenarnya santo Domingo ini, yang membuat Ustad tersebut menyebut umat Katolik menyembahnya ?

Dihimpun dari berbagai sumber, santo domingo merupakan sebutan dalam bahasa Spanyol untuk santo Dominikus. Santo Dominikus sendiri lahir pada tahun 1170 di Caluruega, Spanyol.

Keluarganya adalah penganut katolik sejati. Itu terbukti dari laku kedua orang tuanya. Ayahnya adalah seorang bangsawan Kristen yang taat. Sementara ibunya adalah seorang beata (kudus), Beata Yoana dari Aza.

Beata Yoana memberi nama Dominikus sebagai bentuk rasa syukur pada Santo Dominikus dari Silo.

Pada usia 24 tahun, Dominikus bergabung bersama biara di Osma, dan menerima tahbisan Imamat di sana.

Karya kerasulannya bermula pada tahun 1203, yang melaksanakan misi dimplomatik bagi Raja Alfonso IX, raja Denmark kala itu. Itu karena munculnya serangan dar alira bidaah Albigensianisme terhadap iman Gereja.


Mendirikan Ordo Pengkhotbah

Menanggapi hal itu, Dominikus merasa batinnya terdorong untuk mendirikan sebuah tarekat religius yang perhatiannya memusatkan pada pewartaan sabda. Pada 1214, Dominikus bersama teman-temannya berdiskusi tentang pendirian sebuah tarekat itu. Rencana itu pun mendapat dukungan dari mereka.

Pada tahun berikutnya pendirian ordo pun mendapat dukungan dari Uskup Fulk, bersamaan dengan adanya hadiah sebuah rumah besar sebagai biara mereka dari Petrus Seila dari Tolouse.

Maka pada tahun yang sama terbentuklah Ordo religius Dominikus, dengan nama Ordo Preadicatorum ( Ordo para Pengkhotbah). Ordo ini sering kita dengar sebagai ordo Dominikan.

Dominikus meninggal dunia di kota Bologna pada 6 Agustus 1221, karena penyakit keras. Ia adalah seorang pendoa yang merasakan kehadiran Tuhan.

Rekan-rekannya mengatakan, Dominikus tidak pernah absen berdoa kepada Tuhan. Siang hari dia bekerja bagi sesamanya, dan malam hari ia berkomunikasi dengan Tuhan.

Sebelum meninggal ia berpesan “ Tetaplah teguh dalam cinta kasih dan kerendahan hati, juga janganlah tinggalkan kemiskinan”. Pada tahun 1234, Paus Gregorius IX menyatakan Dominikus sebagai orang kudus.


Sumber : Katakombe.org

 



Suara Numbei

Setapak Rai Numbei adalah sebuah situs online yang berisi berita, artikel dan opini. Menciptakan perusahaan media massa yang profesional dan terpercaya untuk membangun masyarakat yang lebih cerdas dan bijaksana dalam memahami dan menyikapi segala bentuk informasi dan perkembangan teknologi.

Posting Komentar

Silahkan berkomentar hindari isu SARA

Lebih baru Lebih lama