"Beliau kan presiden Indonesia kalau kemudian memperkenalkan umpama kaya bipang terus apanya yang salah? itu kan presiden Indonesia, presiden dari seluruh rakyat Indonesia dari orang Katolik, Protestan, Hindu, Budha Konghucu, aliran kepercayaan lain, memang kalau bipang itu khas lokal Kalimantan, tapi kan bukan untuk orang Islam itu makanan, itu kan produk lokal, terus di mana salahnya kok jadi ribut," kata Ngabalin, kepada wartawan, Sabtu (8/5/2021).
Ngabalin menjelaskan konteks Jokowi mengatakan hal seperti itu untuk mengajak masyarakat bangga dengan produk lokal Indonesia. Meskipun tidak semua masyarakat memakan makanan khas Indonesia itu.
Lihat Juga:
Paspampres Terjatuh Diserbu Emak-emak saat Mengawal Jokowi di Sumba
Terharu, Presiden Jokowi Menangis Saat Berkunjung di Adonara
Paus Fransiskus Berniat Kunjungi Lebanon
"Kemaren kan
presiden mengeluarkan juga pernyataan bangga tentang produk dalam negeri, itu
kan produk-produk yang difavoritkan meskipun di kalangan tertentu. Kambing
guling juga tidak semua bisa makan, ada orang tertentu tidak suka tapi kalangan
umat Islam suka. Di Karo ada babi panggang tapi belum tentu orang Islam di sana
makan," ujarnya.
Terkait dengan kaitan
momen lebaran, Ngabalin mengatakan semua masyarakat sleuruh agama ikut libur
meskipun ada yang tidak merayakan. Tradisi mudik di lebaran menurutnya
dirasakan semua umat agama. Sehingga menurutnya oleh-oleh ditujukan pada semua
agama.
"Jadi maksudnya
diliat dong konteksnya jangan cepat-cepat ambil kesimpulan, kalau terkait
masalah mudik emang orang Islam saja yang mudik. Pembantu saya bukan orang
Islam dia mudik juga, pulang ke kampungnya karena momentum kesempatan dia bisa
pulang. Tidak ada masalahnya," ujarnya.
"Tentu kita paham
kalau beliau menyebut Bipang Ambawang itu pasti tidak untuk orang Islam, pasti
untuk kelompok suku ini, agama ini, agama ini, terus kenapa jadi ribut, ampun
deh," lanjutnya.
Ngabalin meminta
masyarakat untuk memahami kalimat secara keseluruhan. Sehingga tidak mudah
mengaitkan suatu pernyataan dengan agama.
"Orang sudah
bahasannya naik di Mars Jupiter sana kita masih bolak balik, urusan ini tarik
ke agama, urusan itu tarik ke agama, kok begitu," ujarnya.
Seperti diketahui,
video pidato Jokowi yang mempromosikan bipang Ambawang khas Ambawang,
Kalimantan Barat, viral di media sosial. Video tersebut disorot karena bipang
dinarasikan sebagai babi panggang yang termasuk makanan haram bagi umat Islam.
Dilihat detikcom, Sabtu
(8/5/2021), potongan video Jokowi soal bipang Ambawang itu diunggah oleh akun
Twitter @BossTemlen. Video itu telah di-retweet ribuan kali. Narasi pada
caption video tersebut mempertanyakan mengapa Jokowi mempromosikan bipang
Ambawang pada saat Lebaran.
Dalam khazanah kuliner
Indonesia bipang bisa berupa kue beras dan ada pula bipang babi panggang. Namun
narasi yang beredar di media sosial adalah bipang babi panggang.
Berdasarkan
penelusuran, video tersebut merupakan potongan video pidato Jokowi yang
diunggah di akun YouTube Kementerian Perdagangan pada 5 Mei 2021. Video
bertajuk '05.05 Hari Bangga Buatan Indonesia' itu berisi acara peringatan
bangga dengan produk lokal.
Selain Jokowi, ada
sejumlah menteri yang juga berbicara dalam video tersebut. Jokowi pun awalnya
mengingatkan bahwa saat ini pemerintah melarang mudik Lebaran demi keselamatan
warga.
"Bapak/Ibu dan
Saudara-saudara sekalian, sebentar lagi Lebaran. Namun, karena masih dalam
suasana pandemi, pemerintah melarang mudik untuk keselamatan kita
bersama," kata Jokowi dalam video tersebut.
Dia lantas mengimbau
warga memesan kuliner khas daerah secara daring. Salah satu yang dia sebut
ialah bipang Ambawang, yang merupakan babi panggang khas Kalimantan Barat.
"Untuk Bapak/Ibu
dan Saudara-saudara yang rindu kuliner khas daerah atau yang biasanya mudik
membawa oleh-oleh, tidak perlu ragu untuk memesannya secara online. Yang rindu
makan gudeg Jogja, bandeng Semarang, siomay Bandung, empek-empek Palembang,
bipang Ambawang dari Kalimantan, dan lain-lainnya, tinggal pesan. Dan makanan
kesukaan akan diantar sampai ke rumah," ujar Jokowi.
Menteri Perdagangan
Muhammad Lutfi juga telah menjelaskan maksud dari video Presiden Jokowi yang
mempromosikan bipang Ambawang khas Ambawang, Kalimantan Barat. Dia menegaskan
bahwa video tersebut dimaksudkan untuk promosi produk lokal.
"Berkaitan dengan
pernyataan Bipang Ambawang, yang pertama kita harus melihat dalam konteks
keseluruhan pernyataan bapak Presiden ada dalam video yang mengajak masyarakat
Indonesia untuk mencintai dan juga membeli produk lokal," kata Mendag
Muhammad Lutfi dalam video yang diunggah di akun YouTube Kemendag, Sabtu
(8/5/2021). *** https://news.detik.com/
Lihat Pidato Presiden Jokowi tentang Bipang Ambawang