Kakek yang biasa
dipanggil Biok ini mengumpulkan uang tersebut selama bertahun-tahun hasil dari
mencuci piring di pesta pernikahan yang ada di Payakumbuh dan sekitarnya.
Salah satu keluarga
Biok, Anton mengatakan bahwa uang puluhan juta itu didapatkannya dari hasil
kerjanya saat mencuci piring di tempat pesta pernikahan dan bukan hasil
mengemis.
“Biasanya ia bekerja
sebagai pencuci piring di tempat-tempat pernikahan di Payakumbuh. Saya yakin
orang Payakumbuh pasti melihat dan mengenal Biok. Uang tersebut pun juga bukan
dari hasil mengemis karena ia sering bekerja sebagai pencuci piring, meskipun
kadang juga ada dikasih oleh orang tanpa ia minta,” kata Anton dikutip dari
Antara.
Lurah Tigo Koto Diateh,
Payakumbuh, Musleniyetti mengatakan, Biok mengumpulkan uang tersebut selama
bertahun-tahun. Sebab, saat dilakukan penghitungan ada uang yang tidak laku.
“Dia menyimpan uang
sudah lama. Mungkin sejak tahun 1990-an, karena ada uang lama era tahun itu,”
kata Lurah Tigo Koto Diateh, Payakumbuh, Musleniyetti, saat dihubungi
Kompas.com, Senin (22/2/2021).
menghitung jumlah uang
yang ada dalam karung milik kakek Biok, sambung Muslenyetti, dibutuhkan waktu
dua hari dan melibatkan 12 orang.
Uang tersebut terdiri
dari pecahan Rp 10.000 hingga Rp 100.000.
“Totalnya ada sekitar
Rp 81 juta. Dihitung selama 2 hari,” ujarnya.
Kemudian, ia pun
menyarankan uang tersebut disimpan di bank agar lebih aman.
Viral di media sosial
Kata Musleniyetti,
awalnya pihaknya mendapat laporan bahwa yang bersangkutan tidak mendapat
perhatian. Mendapat laporan itu, pihaknya kemudian mendatangi rumahnya.
Namun, saat dilakukan
pengecekan di rumahnya ternyata Biok memiliki uang yang disimpan dalam karung
50 kilogram.
“Ketika dicek ke
rumahnya, ternyata dia (Biok) punya uang satu karung,”ujarnya.
Mengetahui itu,
Musleniyetti pun kemudian berkoordinasi dengan berbagai pihak termasuk
keluarganya agar uang tersebut ditabung ke bank.
Sebab, lanjut Musleniyetti,
jika tidak akan berisiko terhadap keselamatan dan kenyamananya.
“Apalagi Biok
sebelumnya juga pernah mendapatkan perlakuan jahat yang hampir merenggut
nyawanya,” ujarnya dikutip dari Antara.
Kata Musleniyetti, Biok
tinggal sendirian di rumahnya tanpa saudaranya yang menemani.
“Keluarganya ada, tapi
dia tinggal sendirian,” ungkapnya. *** http://portaldumay.com