Prolog
Koperasi merupakan bagian dari tata susunan ekonomi,
hal ini berarti bahwa dalam kegiatannya koperasi turut mengambil bagian bagi
tercapainya kehidupan ekonomi yang sejahtera, baik bagi orang-orang yang
menjadi anggota perkumpulan itu sendiri maupun untuk masyarakat di sekitarnya.
Koperasi sebagai perkumpulan untuk kesejahteraan bersama, melakukan usaha dan
kegiatan di bidang pemenuhan kebutuhan bersama dari para anggotannya.
Koperasi produksi adalah koperasi yang terdiri atas
orang-orang yang mampu menghasilkan barang dengan maksud untuk memperlancar
atau meningkatkan hasil produksi mereka.
Koperasi produsen adalah koperasi yang beranggotakan
para produsen (penghasil barang). Proses produksi diselenggarakan pada rumah
tangga/perusahaan anggota, atau dengan kata lain pada rumah-tangga/perusahaan
anggota kegiatan produksi dilakukan. Peralatan produksi milik anggota
(produsen). Pekerja pada rumah-tangga/ perusahaan anggota adalah anggota
keluarga sendiri dan/atau pekerja (buruh) yang digaji/diupah.
Koperasi produsen berdasarkan tempat kegiatan
produksi dilakukan, dapat pula dibedakan atas; Tidak terdapat unit kegiatan
produksi pada perusahaan koperasi (sebut jenis pertama). Terdapat unit kegiatan
produksi pada perusahaan koperasi (sebut jenis kedua).
Selayang Pandang
Koperasi Produsen
A. Koperasi Produsen
Koperasi produksi / Koperasi Produsen adalah
koperasi beranggotakan para pengusaha kecil menengah (UKM) dengan menjalankan
kegiatan pengadaan bahan baku dan penolong untuk anggotanya. Atau dapat
disederhanakan definisinya mengenai koperasi produksi menjadi organisasi
koperasi yang menghasilkan/membuat/menciptakan barang , jasa ataupun
produk yang dibutuhkan oleh anggota koperasi tersebut pada khususnya dan
masyarakat luas pada umumnya.
Koperasi produksi, yang berusaha untuk menggiatkan
para aggotanya dalam menghasilkan produk tertentu yang biasa diproduksinya
serta sekaligus mengkoordinir pemasarannya, dengan demikian para produsen akan
memperoleh kesamaan harga yang wajar atau layak dan mudah memasarkannya. Koperasi
serba usaha, yang berusaha dalam beberapa macam kegiatan ekonomi yang sesuai
dengan kepentingan-kepentingan para anggotanya.
Koperasi produsen adalah koperasi yang beranggotakan
para produsen (penghasil barang). Proses produksi diselenggarakan pada rumah
tangga/perusahaan anggota, atau dengan kata lain pada rumah-tangga/perusahaan
anggota kegiatan produksi dilakukan. Peralatan produksi milik anggota
(produsen). Pekerja pada rumah-tangga/ perusahaan anggota adalah anggota
keluarga sendiri dan/atau pekerja (buruh) yang digaji/diupah.
Koperasi produsen berdasarkan tempat kegiatan
produksi dilakukan, dapat pula dibedakan atas; Tidak terdapat unit kegiatan
produksi pada perusahaan koperasi (sebut jenis pertama). Terdapat unit kegiatan
produksi pada perusahaan koperasi (sebut jenis kedua).
Koperasi produsen jenis pertama, kegiatan perusahaan
koperasi lebih ditekankan pada kegiatan pelayanan kepada anggota diantaranya;
Pertama, pengadaan bahan baku utama dan penolong, bahan bakar utama dan
pelumas. Kedua, memasarkan atau menerima pesanan produk anggota dari luar
koperasi, mencari/pengadaan atau sumber informasi pasar, penjadwalan kegiatan
produksi anggota berdasarkan pesanan/ permintaan pasar agar tepat waktu,
Ketiga, pelayanan perbengkelan dan suku-cadang. Keempat, pelayanan pendidikan
untuk meningkatkan pengetahuan anggota, antara lain mengenai koperasi produsen,
meningkatkan kemampuan sumberdaya anggota, pemahaman anggota terhadap waktu
baku kerja, proses produksi, efisiensi, produktifitas, tat tetap peralatan dan
mesi, mutu produk yang dihasilkan,dan lain-lain.
Koperasi produsen jenis kedua, terdapat unit kegiatan/proses produksi pada koperasi disamping unit produksi anggota. Unit kegiatan produksi ini dapat berupa proses produksi di awal, di tengah dan/atau di akhir. Di awal, bisa berbentuk pengolahan bahan baku utama. Di tengah, pengerjaan barang setengah jadi dan Di akhir, bisa berupa merakit, pengendalian mutu (grading/sortasi), pengolahan akhir, pengkemasan dll. Pada koperasi produsen jenis kedua ini, pelayanan pendidikan untuk meningkatkan pengetahuan/pemahaman anggota mengenai perkoperasian, meningkatkan kemampuan sumberdaya anggota, pemahaman anggota terhadap mutu produk yang dihasilkan, waktu baku kerja, proses produksi dan lain-lain, tetap dilakukan seperti jenis pertama.
Koperasi produsen sebagaimana koperasi-koperasi lain yaitu memiliki juga sendi dasar. Sendi-sendi dasar kopersi produsen inilah yang akan menjelaskan dan memperlihatkan apa itu koperasi produsen, kesamaan dan perbedaannya dengan koperasi lainnya.Sendi dasar koperasi produsen, paling tidak ada 4 sendi yang harus diterapkan: a) Keanggotaan terpilih, b) Spesialisasi dalam pekerjaan/tugas, bahan baku atau produk yang dihasilkan, c) Perusahaan koperasi tidak bermotif maksimalisasi laba/keuntungan dan d) Menghindari resiko yang luas biasa. Paparan mengenai Sendi Dasar Koperasi dapat dibaca pada judul tersendiri.
B. Manajemen
1. Manajemen
Pemasaran
Manajemen pemasaran adalah berbagai kegiatan pokok
yang dilakukan oleh sebuah perusahaan untuk terus mempertahankan kelangsungan
hidup perusahaannya, untuk kemudian berkembang, dan untuk mendapatkan laba atau
keuntungan.
Pemasaran merupakan unsur yang cukup vital dari
sebuah keberlangsungan usaha bisnis. Hampir 90% kesuksesan sebuah usaha bisnis
sangat dipengaruhi oleh upaya
marketing atau pemasaran. Oleh karena itu lah dibutuhkan manajemen
pemasaran beserta langkah-langkah kreatif yang diambil sebagai bagian dari
upaya strategi pemasaran. Sebuah manajemen pemasaran yang baik adalah pemasaran
yang mengedepankan konsep pemasaran yang berkualitas.
Di dalam sebuah konsep pemasaran sebagai bagian dari manajemen pemasaran, terdapat
tiga unsur penting yang harus selalu diperhatikan.
1. Orientasi
pada konsumen.
2. Penyusunan
kegiatan-kegiatan pemasaran secara integral atau menyeluruh.
3. Kepuasan
konsumen
2. Manajemen
Produksi
Manajemen produksi merupakan kegiatan untuk
mengatur dan mengkoordinasikan penggunaan sumber daya seperti sumber daya alam,
sumber daya manusia, sumber daya alat dan sumber daya dana serta bahan secara
efektif dan efisien, untuk menciptakan dan menambah kegunaan suatu barang atau
jasa.
Jenis-jenis proses produksi itu sangatlah banyak.
Tetapi yang umum terdapat 2 jenis proses produksi yaitu :
1.
Proses produksi
terus-menerus (continuous processes) adalah suatu proses produksi yang
mempunyai pola atau urutan yang selalu sama dalam pelaksanaan proses produksi
di dalam perusahaan.
2.
Proses produksi
terputus-putus (intermitten processes) adalah suatu proses produksi dimana arus
proses yang ada dalam perusahaan tidak selalu sama.
Manajemen produksi mencakup perancangan atau
penyiapan sistem produksi serta pengoprasiannya. Penambahan dan perancangan
sistem produksi meliputi
1)
Seleksi dan
desain hasil produksi.
2)
Seleksi dan
perancangan proses serta peralatan.
3)
Pemilihan lokasi
perusahaan serta unit produksi.
4)
Pancangan tata
letak dan arus kerja.
5)
Rancangan tugas.
6)
Srategi produksi
dan operasi serta pemilihan kapasitas.
3. Manajemen
Keuangan
Manajemen keuangan adalah suatu kegiatan
perencanaan, penganggaran, pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian, pencarian
dan penyimpanan dana yang dimiliki oleh suatu organisasi atau perusahaan.
Fungsi manajer keuangan meliputi hal-hal sebagai
berikut:
- a)
Melakukan
pengawasan atas biaya.
- b)
Menetapkan
kebijaksanaan harga.
- c)
Meramalkan laba
yang akan datang.
- d)
Mengukur atau
menjajaki biaya modal kerja.
Tujuan Manajemen Keuangan adalah untuk memaksimalkan
nilai perusahaan.
Dengan demikian apabila suatu saat perusahaan dijual,
maka harganya dapat ditetapkan setinggi mungkin. Seorang manajer juga harus
mampu menekan arus peredaran uang agar terhindar dari tindakan yang tidak diinginkan.
Manajemen keuangan memiliki tujuan antara lain
adalah :
- a)
Memaksimalkan
nilai perusahaan.
- b)
Membina relasi
dengan pasar modal dan pasar uang.
c Sifat Dasar
Perusahaan.
Tujuan perusahaan adalah mencari laba dan
mempertahankan kelangsungan hidupnya. Dalam kegiatannya mencari laba, pemilik
memberi wewenang kepada manajemen untuk melaksanakannya. Dalam usahanya
memperoleh laba manajemen harus berprilaku :
a.
Memaksimumkan
nilai perusahaan, artinya manajemen harus mengahasilkan laba lebih besar dari
biaya modal yang digunakannya.
b.
Tanggung jawab
sosial, artinya dalam mencari laba, manajemen tidak boleh merusak lingkungan
alam,sosial, dan budaya.
c.
Etika, artinya
manajemen dalam mengusahakan laba harus tunduk pada norma-norma sosial di
lingkungan mereka bekerja dan tidak boleh menipu masyarakat konsumen.
Manajemen keuangan berhubungan dengan 3 aktivitas,
yaitu :
a.
Aktivitas
penggunaan dana, aktivitas untuk menginvestasikan dana
pada berbagai aktiva.
b.
Aktivitas
perolehan dana, yaitu aktivitas untuk mendapatkan sumber dana, baik dari sumber
dana internal maupun sumber dana eksternal perusahaan.
c.
Aktivitas
pengelolaan aktiva,
yaitu setelah dana diperoleh dan dialokasikan dalam bentuk aktiva, dana harus
dikelola seefisien mungkin.
4. Manajemen
Sumber Daya Manusia ( SDM )
Manajemen sumber daya manusia, disingkat MSDM,
adalah suatu ilmu atau
cara bagaimana mengatur hubungan dan peranan sumber daya (tenaga
kerja) yang dimiliki oleh individu secara efisien dan efektif serta dapat
digunakan secara maksimal sehingga tercapai tujuan (goal) bersama perusahaan,
karyawan dan masyarakat menjadi maksimal. MSDM didasari pada suatu konsep
bahwa setiap karyawan adalah manusia - bukan mesin - dan bukan semata menjadi sumber
daya bisnis. Kajian MSDM menggabungkan beberapa bidang ilmu seperti psikologi, sosiologi,
dll. Unsur MSDM adalah manusia.
Manajemen sumber daya manusia juga menyangkut desain
dan implementasi sistem perencanaan, penyusunan karyawan, pengembangan
karyawan, pengelolaan karier, evaluasi kinerja, kompensasi karyawan dan
hubungan ketenagakerjaan yang baik. Manajemen sumber daya manusia
melibatkan semua keputusan dan praktik manajemen yang memengaruhi secara
langsung sumber daya manusianya.
Permasalahan
atau Kendala Dalam Koperasi Produsen
Koperasi sebagai salah satu unit ekonomi yang didasarkan atas asa kekeluargaan dewasa ini telah mengalami perkembangan yang sangat pesat, di Indonesia maupun dunia. Eksistensi koperasi sejak zaman dahulu telah banyak berperan dalam pembangunan Indonesia.
Di Indonesia koperasi menjadi salah satu unit ekonomi yang mempunyai peran besar dalam memakmurkan Negara ini sejak zaman penjajahan hingga sekarang. Walaupun di Indonesia perkembangan koperasi maju, namun tidak sepesat perkembangan koperasi di Negara-negara maju. Ini disebabkan oleh beberapa hal yaitu:
1. Koperasi
jarang peminatnya
Sejauh ini koperasi jarang peminatnya dikarenakan
ada asumsi yang berkembang dalam masyarakat adalah kegagalan koperasi pada
waktu yang lalu tanpa ada pertanggungjawaban kepada masyarakat yang menimbulkan
ketidakpercayaan masyarakat tentang pengelolaan koperasi. Dari sinilah perlu
adanya sosialisasi kepada masyarakat tentang koperasi. Dengan adanya
sosialisasi diharapkan pengetahuan masyarakat tentang koperasi akan bertambah.
Masyarakat dapat mengetahui bahwa sebenarnya koperasi merupakan ekonomi rakyat
yang dapat mendongkrak kemakmuran yang merata. Sehingga mereka berminat untuk
bergabung.
2. SDM (Sumber
Daya Manusia)
Sumber daya manusia yang dimaksud adalah pengurus
koperasi. Seperti yang sering kita jumpai pengurus koperasi biasanya mereka
yang merupakan tokoh masyarakat sehingga dapat dikatakan rangkap jabatan,
kondisi seperti inilah yang menyebabkan ketidakfokusan terhadap pengelolaan
koperasi itu sendiri. Selain rangkap jabatan biasanya pengurus koperasi sudah
lanjut usia sehingga kapasitasnya terbatas, tidak memahami perkembangan. Perlu
dilakukan pengarahan tentang koperasi kepada generasi muda melalui pendidikan
agar mereka dapat berpartisipasi dalam koperasi. Partisipasi merupakan faktor
yang penting dalam mendukung perkembangan koperasi. Partisipasi akan
meningkatkan rasa tanggung jawab sehingga dapat bekerja secara efisien dan
efektif.
3. Pesaing
Pesaing merupakan hal yang tidak dapat kita elakkan lagi tetapi kita harus tau
bagaimana menyikapinya. Bila kita tidak peka terhadap lingkungan (pesaing) maka
mau tidak mau kita akan tersingkir. Bila kita tahu bagaimana menyikapinya maka
koperasi akan surface dan dapat berkembang. Dalam menanggapi pesaing kita harus
mempunyai trik – trik khusus, trik – trik/ langkah khusus tersebut dapat kita
lakukan dengan cara melalui harga barang/jasa, sistem kredit dan pelayanan yang
maksimum. Mungkin koperasi sulit untuk bermain dalam harga, tapi hal ini
dapat kita lakukan dengan cara sistem kredit, yang pembayarannya dapat
dilakukan dalam waktu mingguan ataupun bulanan tergantung perjanjian. Dengan
adanya hal seperti ini diharapkan dapat menarik perhatian masyarakat untuk
menjadi anggota.
4. Keterbatasan
Modal
Masalah modal pihak yang paling bersangkutan adalah
pemerintah. Di sini pemerintah yang memiliki modal cukup besar. Dengan
pemberian modal koperasi dapat memperluas usahanya sehingga dapat bertahan dan
bisa berkembang. Selain pemerintah masyarakat merupakan pihak yang tak kalah
pentingnya, dimana mereka yang memiliki dana lebih dapat menyimpan uang mereka
dikoperasi yang nantinya dapat digunakan untuk modal koperasi.
5. Kurangnya
tenaga profesional
Diakui memang, perkembangan Koperasi Pegawai
Republik Indonesia masih menghadapi berbagai permasalahan baik internal maupun
eksternal. Salah satu permasalahan internal yaitu masih kurangnya tenaga
profesional yang menangani Koperasi Pegawai Republik Indonesia Tersebut. Masih
banyak tantangan dan permasalahan yang kita hadapi dalam memajukan Koperasi
Pegawai, Baik masalah internal maupun permasalahn eksternal. Dari kurangnya
tenaga yang profesional menangani ini maupun permasalahan lain yang harus di
benahi bersama. Belum lagi ada persaingan yang timbul dari berkembangnya usaha
sejenis koperasi. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, perlu membentuk wadah-wadah
yang ada dibawah kepengurusan Korpri dengan memberikan pemahaman, pelatihan dan
penyuluhan kepada yang ada dibawah naungan koperasi tersebut.
6. Adanya
pemikiran limiting believe
Secara umum, limiting belive juga telah membelenggu
perkembangan seluruh koperasi di tanah air. Bayak orang tidak percaya bahwa
koperasi bisa berkembang sebagai perusahaan yang mampu menjamin kesejahteraan
manajer atau karyawannya. Untuk itu, pemahaman tentang koperasi sangat
diperlukan dengn cara memberikan study oleh pemerintah.
Solusi
Permasalahan Koperasi Produsen
Karena koperasi kekurangan peminat yang timbul
karena lembaga – lembaga keuangan, menurut saya dapat diatasi dengan member
inovasi – inovasi yang dapat menarik minat orang banyak untuk bergabung menjadi
anggota, contohnya dengan mengadakan kegiatan yang sifatnya memberi peluang
usaha bagi anggota dan menambah skill bagi anggota yang bermanfaat untuk
menghasilkan pendapatan bagi mereka misal membuka traning pembelajaran ,kursus
menjahit, bercocok tanam tanaman budidaya, cara budidaya tambak ikan , keterampilan
mesin otomotif & kerajinan tangan berupa souvernir yang laku
dijual dan menghasilkan pendapatan.
Koperasi sulit berkembang solusi tepat untuk masalah
itu dapat berupa memperbaiki system kerja para pengurus dan anggota serta
melakukan gerakan promosi koperasi di lingkungan sekitar untuk mendukung
langkah – langkah yang direncanakan ,setelah itu kita mencari peluang peluang
untuk mengembangkan koperasi dengan cara membuat proposal rencana usaha untuk
permintaan bantuan kepada pemerintah setempat agar rencana – rencana itu
didukung baik secara fisik maupun secara materi.
Solusi untuk masalah permodalan sangat berhubungan
dengan point masalah kedua, mungkin dapat diatasi dengan melakukan joint veture
atau merge dengan perusahaan yang sama bidang usahanya ,ataupun dengan sumber
daya manusia yang dimaksud adalah pengurus koperasi biasanya mereka – mereka
yang merupakan tokoh masyarakat sehingga dapat dikatakan rangkap jabatan,
tetapi dapat berdampak juga bagi kelangsungan koperasi karena kondisi seperti
inilah yang menyebabkan ketidak fokusan terhadap pengelolaan koperasi itu
sendiri, dengan contoh walaupun diadakan rapat anggota untuk menyelesaikan
masalah tetapi karena seseorang mempunyai kuasa pasti menimbulkan rasa sungkan
bagi yang lain untuk mengutarakan idenya padahal idenya mungkin lebih bagus
daripada seseorang yang punya memberi modal tersebut.
Selain rangkap jabatan biasanya pengurus koperasi
sudah lanjut usia sehingga kapasitasnya terbatas. Perlu dilakukan pengarahan
tentang koperasi kepada generasi muda melalui pendidikan agar mereka dadat
berpartisipasi dalam koperasi. Partisipasi merupakan faktor yang penting dalam
mendukung perkembangan koperasi. Partisipasi akan meningkatkan rasa tanggung
jawab sehingga dapat bekerja secara efisien dan efektif.
Faktor – faktor
Dalam Perkembangan Koperasi Produsen
Adapun faktor-faktornya antara lain:
1. Modal
Modal digunakan untuk membangun aset, pembelian bahan baku, rekrutmen tenaga
kerja, dan lain sebagainya untuk menjalankan kegiatan produksi. Modal bisa
berasal dari dalam anggota koperasi maupun dari luar anggota koperasi.
2. Tenaga Kerja.
Tenaga kerja dengan jumlah dan standar kualitas yang
sesuai dengan kebutuhan suatu produksi tentu akan membuat koperasi tersebut
menjadi lancar dan mampu berkembang di masa depan.
3. Marketing /
Pemasaran Hasil Output Produksi
Pemasaran produk hasil keluaran produksi haruslah
dikelola oleh orang-orang yang tepat agar hasil produksi dapat terjual untuk
mendapatkan keuntungan / profit yang diharapkan sebagai pemasukan untuk
pembiayaan kegiatan produksi berikutnya, memperluas pangsa pasar, memberikan dividen
kepada pemegang saham, membayar pegawai, karyawan, buruh, dan lain-lain.
4. Teknologi
Dengan berkembangnya teknologi dari waktu ke waktu akan dapat membantu koperasi
untuk dapat memproduksi dengan lebih efektif dan efisien serta mampu
menciptakan dan memproduksi barang-barang yang lebih modern dan berteknologi
tinggi.
5. Pemerintah
Pemerintah adalah bagian yang cukup penting dalam perkembangan suatu koperasi
produksi karena segala peraturan dan kebijakan perkoperasian ditetapkan dan
dilaksanakan oleh pemerintah beserta aparat-aparatnya. Pemerintahan yang stabil
mampu membantu perkembangan koperasi baik dalam segi keamanan,
kemudahan-kemudahan, subsidi, pemberian modal ringan, dan sebagainya.
6. Dukungan
Masyarakat
Semangat masyarakat untuk mau membangun daerah atau
negaranya akan membantu koperasi produksi di sekitarnya. Masyarakat yang cepat
beradaptasi dengan pembangunan koperasi baik di desa dan di kota akan sangat
mendukung sukses suatu koperasi.
7. Kondisi
Perekonomian
Pendapatan masyarakat yang baik dan tinggi akan
meningkatkan daya beli masyarakat untuk membeli produk koperasi produksi,
sehingga efeknya akan sangat baik untuk perkembangan perkoperasian.
Epilog
Koperasi produksi adalah koperasi yang terdiri atas
orang-orang yang mampu menghasilkan barang dengan maksud untuk memperlancar
atau meningkatkan hasil produksi mereka.
Koperasi produsen adalah koperasi yang beranggotakan
para produsen (penghasil barang). Proses produksi diselenggarakan pada rumah
tangga/perusahaan anggota, atau dengan kata lain pada rumah-tangga/perusahaan
anggota kegiatan produksi dilakukan. Peralatan produksi milik anggota
(produsen). Pekerja pada rumah-tangga/ perusahaan anggota adalah anggota
keluarga sendiri dan/atau pekerja (buruh) yang digaji/diupah.
Koperasi produsen berdasarkan tempat kegiatan
produksi dilakukan, dapat pula dibedakan atas; Tidak terdapat unit kegiatan
produksi pada perusahaan koperasi (sebut jenis pertama). Terdapat unit kegiatan
produksi pada perusahaan koperasi (sebut jenis kedua).
Jenis-jenis proses produksi itu sangatlah banyak.
Tetapi yang umum terdapat 2 jenis proses produksi yaitu :
a.
Proses produksi
terus-menerus (continuous processes)
b.
Proses produksi
terputus-putus (intermitten processes)
Permasalahan atau kendala dalam koperasi produsen
a. Koperasi
jarang peminatnya
b. SDM (Sumber
Daya Manusia)
c. Pesaing
d. Keterbatasan
Modal
e. Kurangnya
tenaga profesional
f. Adanya pemikiran limiting believe
Kita ketahui koperasi memiliki beberapa tantangan saat ini, rendahnya tingkat partisipasi anggota dalam pengembangan kegiatan usaha koperasi, keterbatasan sumber daya manusia, akses pasar, penggunaan teknologi tepat guna (ttg). Selain itu akses pembiayaan, tata kelola kelembagaan, daya saing produk koperasi serta belum semua melakukan inovasi dan pengembangan produk.
Dalam menghadapi hal tersebut, agar koperasi tidak
mengalami stagnasi di tengah pandemi ini perlu adanya strategi untuk koperasi
tetap eksis, pertama penguatan dari sisi branding koperasi sebagai
sokoguru perekonomian, misalnya dengan pemberitaan yang positif tentang
koperasi yang memiliki track record yang baik. Kedua, tata kelola
yang dilakukan secara profesional, modern, akuntabel dan transparan, ketiga
digitalisasi koperasi hal ini sebagai bentuk penyesuaian dengan perkembangan
zaman, pemanfaatan teknologi tepat guna dapat meningkatkan produktivitas
kegiatan usaha koperasi menjadi lebih efisien dan efektif.
DAFTAR PUSTAKA
Ahyari, Agus M.B.A Drs.
1979. Manajemen Produksi Perencanaan Sistem Produksi. Yogyakarta:
BPFE Yogyakarta.
Sudarsono, Edilius. 2010. Manajemen Koperasi
Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta
http://raidenmas.blogspot.com/2013/10/faktor-faktor-pendukung-dan-penghambat.html
DRS.Subandi,M.M.2011.Ekonomi Koperasi.Bandung:
Alfabeta, CV.
Indrawan Rully. 2004.Ekonomi Koperasi.Bandung.Lemlit
Unpas.