Kejadian tersebut
terjadi sekitar pukul 06.30 Wita pada Kamis (10/6/21) setelah asap akibat
kebakaran keluar dari kisi-kisi bangunan.
Berdasarkan informasi
kantor media lokal setempat, jarak antara Kapela dengan pemukiman warga sekitar
100 meter.
Kebakaran ini pertama
kali dilihat oleh Sakristan atau Koster Kapela bernama Polikarpus Pedha. Ia
kemudian berteriak minta tolong kepada warga di sekitar rumahnya.
Dalam sekejab warga
berdatangan dan bersama Polikarpus menuju Kapela.
Polikarpus lantas
membuka pintu Kapela dan melihat api sudah menyala besar dan melahap tiga buah
patung yang diletakan di atas meja plastik di sudut tembok Kapela.
Karena di Kapela tak
ada air, warga akhirnya memadamkan api menggunakan pasir yang ada di dekat
Kapela. Sekitar pukul 07.00 Wita, api berhasil dipadamkan.
Namun tiga buah patung
hangus jadi abu. Patung yang terbakar itu adalah patung Santa Maria Rosa
Mystica, patung Santo Yosep, dan patung Bunda Maria. Selain 3 patung, 4 buah
kursi plastik juga ikut terbakar.
Kasat Pol PP Kabupaten
Nagekeo sempat mengirim mobil pemadam kebakaran. Namun saat mobil tiba di
Kapela, api sudah dipadamkan oleh warga.
Sejauh ini polisi belum
bisa memastikan penyebab kebakaran. Namun warga menduga dibakar oleh orang.
Sebab, selain hari Minggu, di Kapela itu tidak ada aktivitas, dan Kapela dalam
keadaan terkunci.
Kini tim identifikasi
Polres Nagekeo sedang olah Tempat Kejadian Perkara. Kapolres Nagekeo, AKBP.
Agustinus Hendrik Fai, SH. M. Hum, yang mendatangi lokasi kejadian, meminta
warga tetap tenang.
“Biarkan kami yang
menangani kasus ini,” pintanya. *(Sergap)