Mobil yang mengangkut
jasad Kepsek Azi Delfina (59) itu tiba di halaman SDI Ndora pukul 11.40 Wita,
Rabu (9/6/21).
Setelah itu, jenasah
Delfina diberkat oleh Pastor Carlos sebelum diberangkatkan menuju kampung
halamannya di Desa Gero, Kecamatan Boawae, Kabupaten Nagekeo.
Bupati Nagekeo dan
Camat Nangaroro turut mengantar jasad almarhumah ke Gero.
Almarhumah diketahui
sudah mengabdi sebagai guru di SDI Ndora selama 25 tahun, dan Desember 2021
nanti, ia memasuki masa pensiun.
Warga menyebut, semasa
hidup, almarhumah dikenal sebagai orang yang sangat baik dan mudah bergaul
dengan siapa saja.
Warga tak menyangka
figur panutan ini pergi menghadap Sang Khalik dengan cara tragis.
Almarhumah diketahui
meninggal akibat ditikam oleh Didakus Dame alias DD, umur 45 tahun, menggunakan
pisau sangkur.
Kepada SERGAP di
halaman SDI Ndora, sejumlah guru mengatakan, sebelum menikam Kepsek, pelaku
tidak menunjukan sikap marah atau sikap yang bisa membahayakan nyawa orang
lain.
Tiba-tiba saja pelaku
menusuk korban pada perut bagian kanan hingga akirnya korban meregang nyawa di
RSUD Ende pukul 05.00 Wita, Selasa (9/6/21).
Menurut sejumlah warga
Ndora, pelaku dikenal sebagai orang yang pendiam. Itu sebabnya tak ada yang
mengira dia bisa melakukan tindak pidana pembunuhan hingga mengakibatkan Kepsek
SDI Ndora meninggal dunia.