Direktur medis rumah sakit telah melaporkan bahwa Pastor Stan Swamy SJ “terus kritis dan membutuhkan perawatan intensif.”
Pengadilan tinggi yang
berada di negara bagian Maharashtra itu menyampaiakn informasi itu pada 17
Juni.
Imam berusia 84 tahun
itu kini dirawat di Rumah Sakit Keluarga Kudus yang dikelola Katolik di ibu
kota negara bagian Mumbai.
Direktur medis rumah
sakit telah melaporkan bahwa Pastor Swamy “terus kritis dan membutuhkan
perawatan intensif.”
Sidang, yang
dijadwalkan untuk mendengarkan permohonan pembebasan dengan jaminan bagi imam
itu, diagendakan pada 3 Juli.
Pastor Swamy dirawat di
rumah sakit pada 28 Mei setelah kesehatannya memburuk di penjara.
Awalnya, pengadilan
mengizinkan perawatan di rumah sakit hingga 14 Juni, yang kemudian diperpanjang
hingga 18 Juni.
Rekan-rekan Yesuit
menyambut baik perintah pengadilan tetapi mengatakan mereka belum melihat
laporan medis dan karena itu tidak memiliki rincian tentang kondisi imam.
“Kami tidak memiliki
informasi pasti tentang kesehatannya,” kata Pastor A. Santhanam, seorang
pengacara Yesuit yang memantau kasus ini dengan cermat, kepada UCA News pada 18
Juni.
“Kami senang bahwa
pengadilan cukup baik untuk mengizinkan kelanjutan rawat inapnya. Kami terus
berdoa untuk kesehatannya yang baik,” kata Pastor Santhanam, seorang pengacara
yang berpraktik di negara bagian Tamil Nadu.
Pastor Swamy dipenjara
pada 9 Oktober tahun lalu, sehari setelah Badan Investigasi Nasional anti-teror
federal menangkapnya dari kediamannya di Ranchi, ibu kota negara bagian
Jharkhand, dengan tuduhan penghasutan.
Pastor tua itu
menderita penyakit Parkinson, gangguan pendengaran, dan penyakit terkait usia
lainnya yang dilaporkan memburuk selama hampir delapan bulan di penjara.
Dia dirawat di rumah
sakit mengikuti perintah pengadilan setelah kesehatannya memburuk secara
drastis dan dia bahkan tidak bisa makan dan minum dengan baik. Dia dinyatakan
positif Covid-19 sehari setelah dirawat di rumah sakit.
Imam itu termasuk di
antara 16 orang yang dituduh berkonspirasi dengan Maois – kelompok terlarang –
untuk menggulingkan pemerintah federal. Semua telah membantah tuduhan itu.
Pastor Swamy telah
memperjuangkan hak-hak masyarakat suku di negara bagian Jharkhand di India
timur selama hampir lima dekade.
Dia dan orang lain yang
dituduh dalam kasus tersebut mempertahankan bahwa mereka dijebak untuk
membungkam mereka setelah mereka mengkritik kebijakan Partai Bharatiya Janata
yang pro-Hindu, yang memimpin pemerintah federal di New Delhi dan beberapa
pemerintah negara bagian. *** https://katoliknews.com