Ironis, Sejumlah Nisan Berornamen Salib Dirusak Belasan Anak di Solo

Ironis, Sejumlah Nisan Berornamen Salib Dirusak Belasan Anak di Solo



Setapak rai numbeiIronis, sejumlah siswa sekolah dasar di Solo merusak belasan nisan berornamen salib di Tempat Pemakaman Umum Cemoro, Kelurahan Mojo, Solo.

Perusakan nisan makan itu terjadi pada Rabu  pekan lalu sekira pukul 15.00 WIB.


Adapun menurut keterangan dari Kapolsek Pasarkliwon Iptu Ridwan Prevoos mengatakan pelaku perusakan tersebut adalah anak-anak di bawah umur berjumlah 10 orang.

 “Mereka awalnya bermain di makam dan berujung pada perusakan,” tuturnya kepada dari Begawan News, Selasa, 22 Juni 2021, sore.


“Di sini kami memeriksa kemungkinan adanya doktrin-doktrin yang salah,” lanjut dia dalam keterangannya.


Karena pelaku masih di bawah umum, pihak kepolisian pun akan menyelesaikan secara mediasi.


Terutama karena para orang tua pelaku bersedia untuk memperbaiki nisan makam yang rusak.


Sementara itu, Andreas Budi Prasetyo salah satu warga di kompleks tersebut mengaku bahwa makam orang tuanya turut jadi objek perusakan.


Dia juga menyebut bahwa kasus perusakan itu tidak akan berlanjut ke ranah hukum, karena orang tua anak telah bertanggung jawab.


Geram

Pada kesempatan lain, Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka menyesalkan perbuatan itu.


Dia menyebut perusakan itu adalah tindakan intoleransi dan tidak dibenarkan. Gibran kemudian juga mengimbau pihak terkait agar segera mengambil tindakan dan membina para pelaku tersebut.


Informasi tambahan bahwa para siswa tersebut bukan berasal dari daerah lokasi kejadian.


Mereka diketahui siswa dari lembaga belajar yang ada di sekitar lokasi kejadian tersebut.


Selain itu, lembaga pengasuh belajar ternyata juga belum memiliki izin operasional dari pemerintah.


Akibatnya, Pemerintah Kota Solo akan menutup lembaga tersebut.


“Mereka buka sekolah itu tidak ada izin. Nanti segera kami proses, tidak bisa dibiarkan seperti itu. Ini sudah kurang ajar,” kata Walikota Solo saat meninjau lokasi kejadian.


“Saya tidak tahu itu sekolah, bimbingan belajar, atau apa. Tidak pernah lapor ke kelurahan. Tapi berdasar informasi, anak-anak di sana memperdalam ilmu agama,” tegas Margono yang merupakan Lurah Mojo seperti dari Kumparan.


Catatan: Berita ini telah tayang di Begawan News

 

 

Suara Numbei

Setapak Rai Numbei adalah sebuah situs online yang berisi berita, artikel dan opini. Menciptakan perusahaan media massa yang profesional dan terpercaya untuk membangun masyarakat yang lebih cerdas dan bijaksana dalam memahami dan menyikapi segala bentuk informasi dan perkembangan teknologi.

Posting Komentar

Silahkan berkomentar hindari isu SARA

Lebih baru Lebih lama