Keanekaragaman ada untuk saling melengkapi bukan untuk dibedakan dalam Kerja Tim

Keanekaragaman ada untuk saling melengkapi bukan untuk dibedakan dalam Kerja Tim



Setapak rai numbeiKita terlahir sebagai bangsa Indonesia yang kaya akan keanekaragaman, baik suku, agama, adat, ras, dan kebudayaan. sungguh sangat kaya bukan?

hmmm,, tapi ada satu hal yang paling menyedihkan jika kita selalu diajarkan tentang keanekaragaman serta toleransi, namun pada akhirnya masih ada pengkotak-kotakan, terlebih soal agama. lagi-lagi hanya sekedar teori saja, namun pengaplikasinnya masih kurang.


Contoh kasus yang sangat simpel adalah, banyak orang yang memilih untuk mengakhiri hubungannya karena beda visi dan misi dalam kerja tim. Takut jika kedepannya akan lebih rumit lagi.


Dari contoh masalah klasikal diatas dapat diketahui jika orang dengan berbeda latar belakang visi dan misi tidak dapat menjalin sebuah hubungan kerja yang baik. Hal ini sangat kontra dengan pelajaran yang kita dapatkan untuk saling menghargai tentang apa itu sebuah keanekaragaman, perbedaan, dll. Kenapa perbedaan itu selalu dijadikan sebagai alasan utama. Kenapa ada keanekaragaman jika pada akhirnya akan ada pengkotak-kotakan? Alangkah baiknya jika dalam keanekaragaman diaplikasikan dalam kehidupannya, sehingga pengkotak-kotakan itu tidak ada lagi. Indah jika kita benar-benar beraneka ragam.


Keanekaragaman ada untuk saling melengkapi bukan untuk dibedakan.


Kawan, ada yang ingin aku bicarakan bersamu... Kawan, mungkin saat kita sedang atau berusaha menjalin sebuah hubungan dengan tingkat kedekatan personal yang lebih tinggi, apapun hubungan itu; teman, sahabat, pasangan hidup, partner kerja, atau sekedar teman ngopi, kita akan mengukur terlebih dahulu setingkat apa hubungan yang kita jalin akan di jalankan dengan komitmen. Ketidakcocokan atau perbedaan yang bersifat remeh sampai ke yang bersifat prinsipal pasti akan kita atasi dengan alih-alih "Saling Melenkapi". Dan ketika banyak kesamaan, maka kita mengharapkan bahwa kita akan "Saling Menguatkan". Kuat atau lengkap, mana yang sebenarnya lebih dibutuhkan dalam tubuh perjuangan? keduanya, tentu itu jawaban dari kita yang meyakini bahwa hidup adalah pilihan. 


So, pilih yang terbaik atau buat pilihan yang bijak untuk hidup kita. Tapi hey, ada kalanya hak itu dibatasi dan yang ada hanya hak untuk memilih 1 hal saja. Kali ini aku ajak kalian bicara kawan, mengenai "kuat dan lengkap". Jika kita berpasangan dengan orang yang notabene mempunyai banyak kesamaan, banyak  yang mengatakan bahwa itu tidak ideal, misalnya sama-sama introvert, sama-sama suka kentut, sama-sama ingin menang, sama-sama egois. Tidak baik katanya, karena akan saling bertahan dengan kekuatan yang sama, sehingga sulit untuk menerima kekalahan pasangan. Tapi tak sedikit pula yang erpendapat bahsa itu sah-sah saja, malah kita akan lebih mudah untuk memahami pasnagn kita, karena seolah dia adalah diri kita sendiri. Nah, sebagian juga mengatakan ketika kita berpasangan dengan mereka yang notabene mempunyai sedikit kesamaan dengan kita, itu akan jadi hal indah dalam perjalanan yang akan di lalui, karena ketika ada hal-hal yang tejadi di tengah perjalanan dan ternyata salah satu pihak sulit untuk melangkah, maka pasangan itu akan membantu untuk melengkapi apa yang menjadi kekurangan pasangannya.Tapi pendapat lain kemudian bersikukuh bahwa itu tidaj efektif, bisa-bisa pihak yang sering mengalah akan terkesan tertindas, dan pasti akan sampai di titik kebosanan yang menuntut untuk dia berhenti, karena dia juga ingin di anggap ada.


Hemm... Lalu mana yang sebenarnya tipa hubungan apa yang lebih dibutuhkan dalam tubuh perjuangan kita? Lengkap atau Kuat. Jadi  begini kawan apakah  ada yang pernah menjalani hubungan dan ada banyak konflik di dalamnya? sekecil apapun konflik itu, bahkan tentang sariawan pun, arti kronis atau akut, atau hal kecil lain yang sering jadi perdebatan sekaligus cemilan harian dalam kebersamaan? atau adakah yang pernah menjalin hubungan dengan ketenteraman tigkat tinggi, saling mengerti, saling mengalah, tidak mengungkit masalah, damai sentosa dan semua di jalani dengan langkah lega? pasti ada diantara kawan pembaca yang mengalamai salah satu atau bahkan kedua kasus itu, tentu pada pasangan yang berbeda.


Sebelum kita masing-masing menganalisa dan menyelidiki lebih lanjut dari dua kasus di atas, ada baiknya kita lihat arti dari lengkap dan kuat, dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia Kita). leng.kap[a] (1) tidak ada kurangnya; genap: tuliskan nama -- Anda dng huruf cetak; anggota pengurus telah --; (2) sedia segala-galanya; sempurna dng alat senjata dsb: toko itu menjual barang serba --; pasukan yg bersenjata -- telah dikirimkan ke garis depan; (3) berikut pasangannya (paduannya dsb): dia datang -- dng anak istrinya ku.at[a] (1) banyak tenaganya (gayanya, dayanya); mampu mengangkat (mengangkut dsb) banyak: meskipun kurus, lembu itu sangat --; (2) tahan (tidak mudah patah, rusak, putus, dsb); awet: meskipun murah, sepatu ini -- sekali; (3) tidak mudah goyah (terpengaruh); teguh (tt iman, pendirian, kemauan, dsb): kemauannya -- sekali; imannya --; (4) ketat (tt pertahanan, penjagaan, dsb): penjagaan di daerah itu sangat --; (5) tahan (menderita sakit dsb): beliau merasa tidak -- lagi menahan sakitnya; (6) kencang (tt angin): bertiup angin yg -- dr arah buritan sehingga perahu dapat melaju; (7) berat (tekanannya): sangat -- tekanannya; (8) keras; nyaring: teriakannya sangat -- hingga memekakkan telinga; (9) erat (tt ikatan): kurang -- ikatannya sehingga mudah terlepas; (10) mampu dan kuasa (berbuat sesuatu): anak-anak muda biasanya -- makan dan -- pula bekerja; (11) mempunyai keunggulan (kecakapan dsb) dl suatu pengetahuan (kecakapan): ia -- di bidang bahasa dan -- pula di bidang fisika Ok, kita lanjut ke kasus kita. setelah tau makna secara bahasa, sudah bisakah kita menentukan hubungan apa yang sedang atau akan kita jalani, untuk saling menguatkan atau saling melengkapi? Karena, banyak hal-hal (bahkan manusia) yang "kuat", walaupun tidak "lengkap", di sisi lain banyak yang hidup dengan "lengkap", tapi malah rapuh. Dikaitkan dalam tubuh perjuangan, mana yang sebenarnya paling di butuhkan?


Kuat untuk mencapai tujuan walau dengan keterbatasan, atau lengkap dalam melangkah meski tidak menjanjikan ketercapaian visi? (diluar pilihan yang kita buat sendiri.) Sebenarnya kawan, semua jawaban akan sangat bergantung pada sudut mana yang kita pakai untuk memandang hidup. Pandanglah hidup secara positif, maka menjadi kuat atau lengkap akan tetap membawa kita lebih menghargai pasangan kita, karena pada dasarnya warna dan rasa dari hidup kita bukan di tentukan oleh yang hanya tergambar dimata, terdengar ditelinga, terkecap dilisan, teraba dikulit, ter-analisa dilogika, tapi lebih dalam lagi yaitu terhembus dan di rasa dalam hati, yang sering harus mengesampingkan logika. Ok, selamat menikmati hidup dan nikmatilah hubungan yang sedang kawan jalani, sebagai apapun itu selagi masih dalam lingkup positif, karena kitalah yang menjalani dan kita yang menikmati, so jalani dengan positif tinggi, hargai pasangan kita (read, kerja tim), dan nikmati hidup dari sudut yang berbeda, tak terjamah usikan logika, yaitu hati tepatnya. Menjalin untuk saling menguatkan atau Menjalin untuk saling melengkapi, keduanya nikmat jika hati positif pengecapnya.


Kerja sama adalah orang-orang yang bersatu dengan orang lain menuju tujuan bersama melalui berbagi informasi dan berbagai ide, yang memberdayakan orang lain dan mengembangkan kepercayaan."




Inspirasi Jalan Setapak Batu Karang Kateri, Malaka

Minggu, 27 Juni 2021

Suara Numbei

Setapak Rai Numbei adalah sebuah situs online yang berisi berita, artikel dan opini. Menciptakan perusahaan media massa yang profesional dan terpercaya untuk membangun masyarakat yang lebih cerdas dan bijaksana dalam memahami dan menyikapi segala bentuk informasi dan perkembangan teknologi.

Posting Komentar

Silahkan berkomentar hindari isu SARA

Lebih baru Lebih lama