Di
depan rumah tua tanpa jendela dan hampir roboh, terdapat sebuah pompa.
Segera
ia menuju pompa itu dan mulai memompa sekuat tenaga, tapi tidak ada air yang
keluar.
Lalu
ia melihat ada kendi di sebelah pompa itu dengan centong disampingnya, dan
ditempeli tulisan:
"Sahabat, pompa ini harus dipancing dengan air terlebih dahulu dengan menggunakan centong disebelah. Setelah Anda mendapatkan airnya, mohon jangan lupa mengisi kendi ini lagi sebelum Anda pergi."
Dia
lalu membukan penutup kendi dan mendapati kendi itu penuh berisi air.
Sejenak
ia diam dan berpikir air di kendi sangat sedikit sedang perjalanannya masih
jauh tidak mungkin air itu cukup untuk bekal perjalanan
Lalu
dengan hati-hati dia menuangkan air dalam kendi ke centong dan menuangkan ke
lobang pompa air dan memompanya
Segera
air mengucur deras dengan hati gembira ia mengisi semua tempat penampungan air
dan meminum sepuas puasnya serta tidak lupa mengisi kendi itu dengan penuh lalu
melanjutkan perjalanannya
Selang seminggu datanglah petualang yang lain kegubuk itu dengan rasa haus dan melihat mompa air dengan segera memompanya tetapi tidak ada air yang keluar, sejenak ia istirahat dan melihat kendi berisi tulisan
"Sahabat, pompa ini harus dipancing dengan air terlebih dahulu dengan menggunakan centong disebelah. Setelah Anda mendapatkan airnya, mohon jangan lupa mengisi kendi ini lagi sebelum Anda pergi."
Berbagai
pikiran negatif mulai memenuhi benaknya...
-
Apakah air ini harus dipergunakan untuk memancing pompa?
-
Bagaimana kalo tidak berhasil?
-Bagaimana
kalo airnya gak keluar
-
Bagaimana kalo gagal sementara perjalanan saya masih jauh?
-
Bukankah lebih aman kalau airnya saya minum dan sisanya saya bawa?
-
Mengapa saya harus mengikuti instruksi bodoh itu?
Akhirnya
dia memutuskan utk mengambil kendi tersebut dengan maksud meminum airnya
sebagian dan membawa kendinya pergi...
Namun
baru saja dia mengangkat kendi tersebut tinggi2, sebelum mulut kendi bertemu
bibirnya, tiba2 PRAAAAAK, kendi itu pecah berkeping2 dan airnya tumpah semua.
Rupanya
dibawah kendi ada pengait dan pada pengait tersebut diikatkan sebuat kawat baja
yg halus tujuannya agar kendi tsb tidak ada yg membawa pergi....
Namun
kerena dia terburu2 dan begitu semangatnya mengangkat kendi akhirnya kendi
malah pecah!
Orang
itu pun hanya bisa terperangah melihat situasi itu, belum setetes air masuk
tenggorokannya kendi sudah pecah...
Dia
hanya bisa menyesali diri kenapa tidak mengikuti instruksi di kertas
tersebut....
Sekarang
dia tidak punya air sama sekali sementara perjalanan masih jauh....
Apa
isi moral cerita di atas
Sahabat
seringkali kita seperti itu selalu berpikiran negatif dan tidak percaya
terhadap informasi yg disampaikan kepada kita.....
Pengen
hidupnya berubah tapi tidak ada upaya, dan melakukan hal-hal yang sama setiap
hari.....
Pengen
penghasilan bertambah tetapi setiap ada peluang menolak mentah-mentah..
Pengen
berkelimpahan tetapi tidak mau berbagi...
LALU
APANYA YG SALAH??
Yang
salah adalah cara berpikir....
Tony
Buzan dalam bukunya Map of Mind menceritakan
Cara
berpikir kitalah yang membuat hidup kita tidak berubah bahkan semakin
susah.....
Kalau
anda mau berubah hidup, rubahlah cara berpikir anda, buang jauh2 pikiran
negatif, cermati setiap informasi, dengarkan infonya secara lengkap, cari tau
siapa yg sudah sukses di bidang itu, belajar kepada orang tersebut, lalu
lakukan seperti yang beliau lakukan....
Maka
anda pun akan sukses seperti beliau..
Sedang
yang berpikir positif karena selalu mengikuti intruksi dan tidak menentang
hukum hukum alam maka dengan cepat dan mudahnya meraih kesuksesan