Ilmu Filosofi Padi: Haruskah Terus Merunduk Untuk Sukses Dalam Kehidupan? (Inspirasi Persawahan Wederok, Kabupaten Malaka)

Ilmu Filosofi Padi: Haruskah Terus Merunduk Untuk Sukses Dalam Kehidupan? (Inspirasi Persawahan Wederok, Kabupaten Malaka)



Kalau kita ingin mengembangkan diri, sebenarnya ada banyak sekali hal yang bisa jadi sumber inspirasi supaya hidup kita jadi lebih baik. Misalnya saja hal yang krusial dari hidup kita salah satunya ialah mengatasi masalah finansial. Bagaimana caranya supaya kita bisa memenuhi kebutuhan hidup dengan penghasilan yang ada. Apapun yang kita miliki saat ini sebaiknya disyukuri, tak baik untuk menginginkan sesuatu yang jauh dari jangkauan kita.


Memang benar kalau membuat diri sendiri menerima apa adanya yang kita punya itu sulit. Kita selalu menginginkan sesuatu. Akan tetapi, sebenarnya mengusahakan bisa mengontrol diri itu bisa dilakukan dengan berbagai cara. Misalnya meditasi dan mengadopsi ilmu filosodi padi. Kita bisa mengatasi masalah hidup ini dengan itu.


Oh, mungkin saja kamu tidak setuju dengan filosofi padi mengajarkan kita untuk semakin berisi maka semakin merunduk. Kalau begitu pertanyaannya bagaimana caranya memahami ilmu filosofi padi: haruskah terus merunduk untuk sukses dalam kehidupan?

 

Padi: Akar Kebudayaan Manusia



Baiklah sebelum mengelaborasi kehidupan kita dengan filosofi padi, sebaiknya kita selami dulu bagaimana padi menjadi akar kebudayaan manusia. Padi menjadi nasi, dan nasi inilah yang dimakan sebagian besar manusia di bumi. Dengan adanya nasi, manusia menjadi lebih bertenaga kemudian menjadi lebih produktif untuk melaksanakan tugas hariannya.


Karenanya, padi menjadi akar kebudayaan manusia. Nutrisi yang menjamin dan meningkatkan produktifitas manusia sehingga kebudayaan manusia meningkat. Peningkatan ini terjadi seiring dengan ilmu pengetahuan yang ditemukan oleh manusia di suatu tempat kemudian menyebar ke berbagai tempat. Bisa dibayangkan bagaimana rantai produktifitas ini bekerja? Luar biasa bukan?


Sejak budidaya padi dikenal manusia, peningkatan kegiatan produksi berkembang pesat. Mereka yang tidak bisa membudidayakan padi sendiri kemudian membeli padi dari para pembudidaya. Mereka adalah petani. Kemudian terjadi aspek jual beli antara petani dengan mereka yang membutuhkan. Kebutuhan pokok tidak hanya makan, maka mereka yang bisa menyediakan sandang dan pangan pun berusaha menyediakannya. Uang pun berputar.


Di sini kita menjadi salah satu bagiannya. Kita butuh uang untuk beli padi, bahan pangan pokok, sampai dengan sandang dan papan untuk tempat tinggal. Peradaban terus bergerak, perubahan terjadi, dan sampailah kita kini di era digital. Internet berperan penting dalam berbagai bidang.


Padi: Keniscayaan Hidup



Dari uraian singkat di atas, membuktikan padi adalah sebuah keniscayaan hidup bagi peradaban. Padi mengawali pemenuhan kebutuhan lain. Dari bulir-bulir padi, orang-orang kemudian menetap menjadi petani. Bagi yang tak bisa jadi petani, jadi pedagang, kontraktor, dan seterusnya hingga kebudayaan manusia berkembang pesat. Kualitas bahan pokok bahkan bisa menjadi pemicu perselisihan di berbagai daerah. Dalam sejarah, banyak peperangan terjadi karena memperebutkan tanah subur. 


Keberlimpahan Jawa akan padi dapat ditilik kembali dalam peristiwa Mataram dengan rajanya Sultan Agung menyerang Batavia pada 1628-29. Dua abad setelahnya, abad ke-19, Thomas Stamford Raffles dalam The History of Java mengakui bahwa seluruh tanah di Jawa bisa dimanfaatkan, kualitas variasi tanaman dan kuantitas produksi yang bisa dihasilkan di pulau ini tak tertandingi. Betapa beruntungnya kita yang tinggal di Jawa kalau begitu.


Filosofi Padi dan Elaborasinya dalam Kehidupan



Bagaimana kita sebaiknya memahami lalu menerapkan filosofi benda ini ke dalam kehidupan kita? Padi menjadi sebuah keskralan di Jawa karena padi merupakan kebutuhan pokok yang sangat penting. Orang-orang Jawa menjadikan padi sebagai bagian dari upacara suci.


Padi seolah menjadi wakil keagungan Tuhan. Masyarakat Timor percaya, padi adalah bagian dari keberkahan yang dilimpahkan Tuhan untuk umat manusia. Tak hanya untuk bertahan hidup di bumi, tapi juga untuk memahami diri sebagai manusia ciptaan yang takkan sanggup menciptakan padi tanpa bantuan Sang Adi Kuasa. Pemahaman ini kemudian diwujudkan dalam berbagai tradisi. Tak hanya itu, proses hidup padi menjadi pandangan orang Jawa dalam mengarungi kehidupan. Tercetuslah ilmu yang disebut dengan filosofi padi.


Ilmu padi dalam filosofi padi tak bisa diartikan secara harfiah. Filosofi padi ini mengandung berbagai macam penghayatan manusia Jawa terhadap kehidupan. Peran alam dalam pertumbuhan padi dan peran roh satau spirit yang mempengaruhi kehidupan padi masuk ke dalam dua kata: filosofi padi. Dalam ujaran singkat, kita kerap mendengar, “Bagaikan padi, semakin masak semakin merunduk” atau “bagaikan padi, semakin berisi, semakin merunduk.”


Makna dari dua ungkapan tersebut sama. Kurang lebih mengajarkan agar manusia tidak angkuh atau sombong karena kemampuan yang dimilikinya. Sejatinya, diri sendiri tidak memiliki apa-apa. Manusia sebagai individu takkan mampu hidup tanpa peran lingkungan luarnya. Karenanya orang Jawa berpesan agar ketika semakin tinggi ilmu atau kedudukan yang didapatkan, maka bisa menjadi orang yang samakin mampu merendahkan hatinya.


Lalu apa yang bisa kita manfaatkan dari ilmu padi di masa modern ini. Ketika teknologi dan persaingan sangat ketat tak hanya di dunia nyata tapi juga di internet. Terutama dalam bisnis, haruskah kita terus merunduk?


Filosofi Padi, Haruskah Terus Merunduk?



Persaingan tak bisa dihadapi dengan hanya terus merunduk dalam arti sebenarnya yakni mengalah. Terutama dalam bisnis, kita perlu menunjukkan kemampuan kita. Tentu saja kemampuan yang sesuai dengan kenyataan. Untuk mengembangkan diri dan bisa bersaing dalam bisnis, kita perlu memiliki skill yang mumpuni. Ketika sudah memilikinya, kita gunakan semestinya. Hal ini seperti ini yang mungkin lebih cocok kita manfaatkan dari mengadopsi filosofi padi ini.


Tidak terus merunduk dalam arti sebenarnya, melainkan bertindak sesuai dengan porsi yang kita miliki. Tidak perlu sesumbar sesuatu yang belum kita miliki atau sesuatu yang tidak benar-benar kita ketahui. Sesumbar ilmu yang belum kita kuasai akan membuat kita dalam masalah. Seperti menciptakan kesalahpahaman di berbagai bidang.


Pernahkah kamu mendengar atau mengikuti kasus Anji Drive dengan channel Youtubenya di masa Pandemi Covid-19 ini? Dia adalah contoh nyata, bahwa kita sebaiknya tidak membicarakan sesuatu yang tidak kita ketahui dengan sungguh-sungguh. Lebih baik diam dari pada memperkeruh suasana. Lebih baik mengerjakan hal-hal produktif yang benar-benar kita kuasai di masa ini.


Pada saat Anji membagikan postingannya-yang pada akhirnya dihapus oleh Youtube-internet jadi makin keruh. Penonton YouTube kemudian tak hanya mengkritik Anji, tapi juga mengkritik YouTuber lain yang dinilai produktifitasnya unfaedah bagi penontonnya. Pada momen ini, kita tak perlu meniru. Bila ingin menginspirasi orang melalui channel YouTube, buatlah channel yang berisikan konten yang betul-betul kamu kuasai. Pamer kepemilikan barang, menceritakan kekayaaan, dan hal-hal yang bersifat material lainnya bukanlah yang dimaksud dalam filosofi padi.


Filosfofi padi ini mengajarkan kita juga untuk berbagai ilmu sesuai dengan porsinya. Lihat bagaimana satu tanaman padi membuahkan beberapa butir padi dan hanya itu. Satu hektar tanah bisa jadi dipanen hanya 7 kwintal sampai 10 kwintal, artinya ya hanya itu yang bisa dibagikan kepada petani sebagai imbalan atas kerja keras dan usahanya menanam. Kalau mau dibawa ke aspek yang lebih luas, kita bisa membagikan apa yang kita ketahui kepada orang lain, tapi cukupkan sesuai dengan yang kita ketahui saja. Hindarkan diri dari membicarakan sesuatu yang belum benar-benar kita ketahui.


Penerapan lainnya filosofi padi di era teknologi ini tentunya berusaha untuk santun ketika menggunakan sosial media. Ada banyak isu dan berita yang dibagikan di sosial media. Kita sebaiknya tidak terburu-buru menanggapi isi berita tersebut. Sebaiknya dipahami lebih dulu. Lalu kalau mau memberikan komentar, sebaiknya dipertimbangkan. Berusahalah untuk bijak dalam segala situasi, karena satu komentar kita bisa mengubah banyak hal yang tidak kita ketahui secara langsung. Kita bisa jadi adalah orang-rang yang mengarahkan para pemilik bisnis media untuk membuat berita receh yang isinya dangkal karena kita menikmatinya.


Berkacalah juga pada kasus idol-idol K-pop yang bunuh diri karena depresi. Mereka mendapatkan komentar pedas dari netizen. Mereka sudah punya masalah pribadi yang tak bisa diungkapkan, tapi kita sebagai netizen kurang bijak dan membuatnya semakin punya alasan untuk bunuh diri.


Kalau kamu ingin ada perubahan baik di lingkungan kita, baik di internet atau di luar internet, mari sama-sama menerapkan filosofi padi, berusaha untuk bijak dalam menganggapi berbagai peristiwa. Kontrol diri agar tak lekas bereaksi yang bisa menyebabkan tragedi di tempat lain.


Makna Tanaman Padi

Secara spesifik, ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dari tanaman padi ini. Mulai dari batangnya sampai faktor alam yang menumbuhkannya sebagai berikut.

a)     Batang

Batang yang awalnya hijau berubah menjadi kecokelatan ketika sudah siap di panen. Hal ini menandakan penambahan usia. Hijau melambangkan usia muda. Bisa dipastikan pengalamannya masih belum banyak. Kemudian berangsur-angsur tumbuh dengan berbagai pengalaman. Untuk tanaman padi itu sendiri, akan tumbuh dengan baik kalau adau pupuk yang tepat, tanah disiangi, tanah mengandung air yang cukup, tidak diguyur hujan sepanjang musim, dan juga tidak diganggu hama secara berlebihan. Jika semua itu terpenuhi, tanaman padi itu bisa membuahkan bulir padi yang sehat.

 

Akan tetapi, bagaimana ketika hama mengganggu sampai tanaman padi itu tak dapat tumbuh? Tentunya petani tak jadi panen. Kurang lebih hal itu bisa dijadikan pandangan bahwasanya kehidupan dan pertumbuhan seorang anak mencapai keberhasilan dalam hidupnya juga penuh tantangan. Di antara semua itu, mungkinkah sang anak mampu melewati setiap tantangan yang datang kepadanya?

 

Jawabannya tergantung pada si anak itu dan apa dukungan yang diberikan orang tuanya. Si anak bisa tumbuh dengan baik, ketika orang tua memperhatikan kebutuhannya. Si anak bisa memperoleh pendidikan yang baik ketika orang tua memperhatikan kebutuhan pendidikannya. Kemudian si anak bisa siap bersaing dengan yang lainnya ketika orang tua membantunya untuk siap bersaing.

 

b)     Padi Menguning

Padi yang menguning melambangkan kematangan manusia. Menyambung penjelasan sebelumya. Ketika seorang anak telah memiliki bekal ilmu, dari pendidikan orang tua di rumah, sekolah, dan kemampuan beradaptasinya dengan perubahan lingkungan berhasil, dia bisa menjadi anak yang siap untuk menjadi produktif. Entah dia akan jadi karyawan atau pebisnis. Ketika dia memiliki ilmu dan pengalaman yang cukup, dia bisa membuktikan diri di antara persaingan bisnis itu. Dia memiliki kesehatan mental yang kuat untuk menghadapi berbagai macam perubahan budaya.

 

c)     Padi siap panen

Fase ini melambangkan karakter manusia itu telah sampai kepada manfaat. Seorang anak telah tumbuh dewasa, dengan ilmu yang cukup dia siap memberikan manfaat kepada lingkungannya. Entah dengan ia menjadi karyawan atau pebisnis, pada intinya yang diharapkan darinya ialah kemampuannya memberikan manfaat kepada lingkungannya. Padi yang siap panen, berarti tidak hanya karena usianya yang mencapai waktu panen, tapi juga berarti manusia itu telah matang secara emosional, perilaku, responnya dan lain-lain sehingga dia bisa menjadi pemimpin atau menjadi bagian positif dari masyarakat.

 

Dalam kondisi siap panen, tanamana padi merunduk. Ini melambangkan, seseorang yang telah tumbuh dewasa dan cukup ilmu serta pengalaman, diharapkan dapat bersikap bijak dalam berbagai situasi. Hidupnya diharapkan dapat menjadi lebih fleksibel dengan kondisi lingkungan. Dapat bertenggang rasa dengan lingkungan luarnya. Alih-alih menyebabkan masalah, dia justru dapat menemukan solusi dari masalah yang muncul di sekitarnya.

 

Demikian penjelasan tentang filosofi padi. Apakah kamu mendapatkan inti dari uraian di atas? 

 




Inspirasi Jalan Setapak Persawahan Wederok.

Kamis Sore, 01 Juli 2021

Suara Numbei

Setapak Rai Numbei adalah sebuah situs online yang berisi berita, artikel dan opini. Menciptakan perusahaan media massa yang profesional dan terpercaya untuk membangun masyarakat yang lebih cerdas dan bijaksana dalam memahami dan menyikapi segala bentuk informasi dan perkembangan teknologi.

Posting Komentar

Silahkan berkomentar hindari isu SARA

Lebih baru Lebih lama