Beruntung, aksi
pengrusakan dan gereja dibakar itu berhasil dipadamkan dan hanya membakar
sebagian fasilitas di dalam gereja saja.
Disitat dari
Terkini.id, lewat tayangan tvOne, diketahui sebelum membakar pelaku melakukan
pengrusakan fasilitas Gereja, seperti kursi dan meja serta memecah jendela
Gereja.
Setelah merusak
fasilitas Gereja, pelaku langsung membakar Gereja Toraja Mamasa, Jemaat Batang
Umur Timur tersebut.
Beruntung tak ada
korban jiwa dalam pembakaran gereja tersebut, karena saat pelaku melakukan
pembakaran gereja dalam keadaan kosong tak ada jamaat yang tengah melakukan
aktivitas kebaktian.
Dari hasil penyelidikan
sementara Tim identifikasi dari Polres Mamasa bersama unit Reserse dan Kriminal
Polsek Sumarorong, pelaku melakukan aksi pembakaran pada malam hari atau dini
hari sehingga tidak ada warga yang melihat.
Bahkan, Warga baru
mengetahui gereja tersebut terbakar pada pagi harinya saat hendak melakukan
ibadah.
Saat petugas menggelar
olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), nampak beberapa bagian Gereja, seperti
ruang Konsitori dan sejumlah alat musik serta dokumen milik Gereja hangus
terbakar.
Saat ini Kepolisian
telah mengantongi identitas pelaku dan tengah melakukan pengejaran terhadap
pelaku. Aparat juga meminta agar warga tidak terprovokasi atas insiden
pembakaran Gereja ini.
Di media sosial,
sejumlah netizen menanggapi aksi pembakaran gereja itu sebagai hal yang sudah
dianggap biasa. Hal itu lantaran aksi perusakan gereja bahkan pengeboman gereja
sudah pernah terjadi sebelumnya.
“Gereja dibakar sudah
biasa…@KomnasHAM pun terdiam, termasuk PGI lpaling cuma buat pernyataan doang.
Mesjid dibakar luar biasa membuat heboh sejagad raya…@KomnasHAM , MUI dan byk
tokoh yg lain pasti bersuara. Yg lbh heran lg ada org yg gak lulus test
@KomnasHAM bersuara lantang,” tulis Lisaselv9
“Kalo gereja dibakar
itu biasa. Mungkin kalo gereja ngga ada yg dirusak, dibakar, dibom, dan
semacamnya baru luar biasa,” tulis akun miduk17.