CENDEKIAWAN: LALAT LIAR (Cermin Kehidupan Socrates Untuk Generasi Mileneal)

CENDEKIAWAN: LALAT LIAR (Cermin Kehidupan Socrates Untuk Generasi Mileneal)



Setapak rai numbeiDalam hamparan sejarah, terdaftar ribuan pemikir yang meninggalkan bekas yang tidak terhapuskan dalam hidup manusia hingga kini. Socrates adalah salah seorang pemikir itu, la cendekiawan dari zaman Yunani Kuno. Sejarah mencatat akhir hidupnya sangat tragis, la mati oleh hukuman masyarakatnya. Menjelang kematiannya ia menyebut dirinya "lalat liar".

"... mungkin kedengarannya lucu, saya seperti seekor lalat liar di tengkuk seekor kuda". Kuda adalah masyarakat yang lelap terlena dalam berbagai kebusukan karena pengabaian nilai-nilai luhur manusiawi. la berjuang untuk menegakkan nilai-nilai itu. Masyarakat merasa terganggu dalam tidurnya dan tanpa pikir panjang memukul lalat liar (baca: Socrates) agar pules lagi dalam gelimang dosa. Socrates mati namun kematiannya tidak dapat begitu saja membuat masyarakat tetap tenang melanjutkan tidurnya. Dalam ke-adaan mata terpejam masyarakat berpikir tentang pikiran dan sikap hidup Socrates.



Itu gangguan Socrates. Dalam sebutan tentang dirinya di atas, ia mewariskan suatu pesan bagi cendekiawan sesudahnya termasuk kita. Sang cendekiawan tidak boleh hidup aman dalam ketenteraman palsu dan stabilitas semu. Cendekiawan harus menjadi "lalat liar". Kehadirannya tidak membuai lagi yang terlena dalam kebusukan tetapi mengganggunya agar terbangun dari tidurnya. Ini peran sang cendekiawan; harus memberi kesaksian agar kehidupan ini terjaga. Seorang cendekiawan harus merasa tidak dapat hidup lebih lanjut kalau tidak menjalankan perannya itu.


Tugas cendekiawan ini memang makin tidak gampang. Dewasa ini kehadiran seorang cendekiawan harus bersuara kuat. Dunia kita ini terlalu riuh oleh aneka kejahatan yang melembaga, didukung oleh banyak orang. Para cendekiawan dari dahulu hingga kini merupakan golongan minoritas. Bila sang cendekiawan tidak kuat ia akan beralih profesi, tidur bersama banyak orang dalam pengabaian nilai-nilai luhur manusiawi. Kita harap kehadirannya tampak semakin jelas dalam latar belakang masyarakat yang semakingelap. Untuk itu perlu ketangguhan pribadi sang cendekiawan, karena bukan tidak mungkin peristiwa Socrates terjadi lagi lalat liar dipukul mati. Dan, seperti Socrates, pada saatnya cendekiawan mengambil sikap bahwa kehadiran fisiknya tidak penting lagi, yang penting kehadiran "gangguan" itu. Gangguan itu membuat orang tidak tenang dalam melanjutkan tidurnya. Saya yakin hal itu bukan sesuatu yang sia-sia. Karena sang cendekiawan bukan memasukkan sesuatu yang asing, yang berasal dari luar, ke dalam diri sesama melainkan menyadarkan sesama apa yang terlekat dalam martabatnya sebagai manusia. Manusia pada hakikatnya baik. Ia mencintai apa yang baik, adil, indah .... Harap oleh hidup dan karya sang cendekiawan masyarakat menyadari bahwa ia tidak dapat hidup lebih lanjut kalau tidak mengubah cara hidupnya sekarang.



Hanya Pendidikan

(Sajak Irama Dunia Pendidikan)

Manusia berakal yang jauh dari moral
Tercemari udara kontemporer
Sudah jauh dari norma dan aturan
Siapa lagi yang bisa selamatkan
Selain tanaman pendidikan
Kelak manusia akan paham
Bahwa dirinya bukan apa-apa
Jika hanya ingin menikmati
Tanpa berusaha mati
Dengan pendidikan manusia akan tahu
Bahwa berakit itu ke hulu
Dan berenang ke tepian
Dengan pendidikan manusia akan sadar
Bahwa mimpi harus terus berakar
Untuk mencapai hidup tanpa samar
Hanya dengan pendidikan
Seluruh makhluk terselamatkan
Cinta dan kasih bertebaran
Hanya pendidikan
Bunga yang terus bermekaran
Harumnya semerbak bertebaran
Hanya pendidikan
Mampu selamatkan pergaulan
Mencapai mutiara masa depan
Hanya pendidikan
Selamanya hidup aman.


Irama Jalan Setapak

Kamis, 26 Agustus 2021

Suara Numbei

Setapak Rai Numbei adalah sebuah situs online yang berisi berita, artikel dan opini. Menciptakan perusahaan media massa yang profesional dan terpercaya untuk membangun masyarakat yang lebih cerdas dan bijaksana dalam memahami dan menyikapi segala bentuk informasi dan perkembangan teknologi.

Posting Komentar

Silahkan berkomentar hindari isu SARA

Lebih baru Lebih lama