Lelaki meramal nasibnya
menghadap timur
Ke sumber cahaya
mentari pagi bersinar
Ke daun - daun hijau
tak hendak luruh
Ke arah angin
berhembus; dinikmatinya lembut
Jiwanya terbang
menyusuri palung
Lelaki itu menyebut
sebuah nama
dengan terbata - bata
Mulutnya keram; cuaca
berubah drastis
Tubuhnya ringkih
dalam sendiri, merintih
- menggigil
Perempuan diseberang
telaga
Menanti dengan tabah
di altar tempatnya
berpijak
Rumput - rumput hijau
bertunas
Doanya khusyuk merapal
Sembari bersimpuh dalam
teguh
Kerudungnya
berkibar-kibar kacau
Desir angin membawa
terbang debu-debu
Lirih suara lembut
Memanggil - manggil
kekasih; meracau
dan sebuah bahtera
Tiba ditepian muara
Tubuh gigil lelaki
bersandar
Angin berhembus kuat
mendorong layar haluan
Tak butuh waktu lama
; Mereka bersua -
bercinta; lahap
Setapak rerumputan
embun pagi
Kamis, 27 Oktober 2021