Kondisi apartemen di Kiev, Ukraina setelah diserang oleh militer Rusia pada (25/2). Foto: Gleb Garanich/REUTERS |
"Karena kondisi dan yang ditawarkan pihak Rusia tidak memuaskan kami. Itu
adalah upaya untuk memaksa kami menyerah," ujar Arestovich dikutip dari Russia
Today, Sabtu (26/2).
Arestovich menjelaskan dalam negosiasi, banyak
persyaratan yang diajukan oleh Moskow. Salah satunya adalah negosiasi harus
dilakukan di Minsk, Belarusia.
Ukraina tak ingin negosiasi dilakukan di Minsk.
Meski dalam beberapa kasus, konflik Ukraina-Rusia selalu
diselesaikan di Minsk dan telah mengeluarkan Perjanjian Minsk I tahun 2014 dan
Perjanjian Minsk II tahun 2015.
Sebelumnya, Jubir Kremlin Dmitry Peskov
mengungkapkan bahwa Presiden Vladimir Putin sempat memerintahkan penghentian
operasi atau demiliterisasi tentara di Ukraina. Ia menginginkan negosiasi
dengan Ukraina.
Namun, pada akhirnya Rusia tetap melanjutkan operasi
di Ukraina karena Ukraina menolak upaya negosiasi.
“Karena pihak Ukraina pada dasarnya menolak untuk
bernegosiasi. Jadinya, pasukan utama terus maju dan dilanjutkan hari ini sesuai
dengan rencana operasi,” kata Peskov dikutip dari Ria Novosti.
***
Sumber: kumparan.com