Dalam ajang ini layaknya
pertarungan politik dalam pemilihan umum, pasalnya ada proses yang harus
ditempuh para calon kepala desa khususnya dalam mendapatkan dukungan
masyarakat.
Kebutuhan yang diperlukan juga bisa dibilang tidak kecil, misal seperti logistik untuk mensosialisasikan program sampai pada waktu pemilihan yang pastinya membutuhkan anggaran tidak sedikit hingga membuat para kontestan berpikir keras.
Setiap calon kepala
desa berkeinginan untuk terpilih dan menang dalam Pilkades, namun
banyak di antaranya mengaku bimbang untuk hadapi pertarungan yang sangat keras
ini.
Perlu disimak bahwa di
beberapa desa pertarungan tersebut jauh lebih keras dibanding pilkada, pileg
ataupun pilpres.
Anda tim sukses
kandidat peserta pemilihan kepala dasa (Pilkades)? Ada baiknya menyimak tips
berikut untuk bisa memenangkan helatan tersebut. Setidaknya, ada lima hal yang
disarankan untuk dilakukan tim sukses guna memanfaatkan waktu yang demikian
terbatas untuk memenangkan Pilkades.
Pertama, Manfaatkan Survei, Survei adalah salah satu
pendekatan yang cukup penting dilakukan untuk mengukur, mengkalkulasi, dan
memprediksi bagaimana proses dan hasil pilkades yang akan berlangsung, terutama
menyangkut peluang kandidat. kemenangan dalam pilkades dapat diraih berdasarkan
data empirik, ilmiah, terukur, dan dapat diuji.
Kedua, Petakan rumpun keluarga masing-masing kandidat
Calon Kepala Desa dan identifikasi arah dukungannya. Hal ini perlu dilakukan
sejak dini, agar tim sukses dapat menentukan pendekatan dalam meraih simpati
pemilih.
Ketiga, Buat Jargon Singkatan Naman Calon Kandidat. Orang
Indonesia lebih cepat mengenal kata atau merek yang terdiri dari dua suku kata.
Mirip dengan strategi pembuatan merek yang menganjurkan menggunakan kata
sederhana agar mudah diingat, mudah dibaca dan ditulis.
Sebagai contoh, YAMAHA
yang baru saja sukses menjadi market
leader setelah melewati masa yang cukup panjang menghadapi dominasi
Honda.Beberapa merek yang panjang menggunakan strategi singkatan agar lebih
mudah dikenali dan diingat.
Sebagai contoh Mantan
Presiden Indonesia Bpk. Yusuf kalla
disingkat JK, Bupati Malaka Simon Nahak –
Kim Taolik disingkat SNKT, merek Hawlett Packard disingkat HP, Studio 21 disingkat TO, Mc Donald dikenal dengan McD, Kentucky Fried Chicken menjadi KFC, PT. Telekomunikasi
Indonesia dikenal dengan TELKOM, Excelcomindo disingkat XL, dan lain
sebagainya.
Keempat, manfaatkan klaim elektabilitas. “Misalnya, kalau saya terpilih saya akan
memberikan kemudahan akses kepada setiap lapisan masyarakat,” Untuk
mendukung klaim itu, kandidat tidak boleh mengungkapkan pernyataan atau klaim
yang tidak mencerminkan kalayakan seorang kandidat untuk dipilih.
Kelima,
jalankan konsep horse races (pacuan
kuda). pelaksanaan Pilkades ibarat pacuan kuda yang melibatkan para kandidat.
Pada bagian ini, para calon diharuskan cepat dan tanggap terhadap isu yang
membantu untuk menaikkan elektabilitas.
Strategi Konvensional
Pemenangan Pilkades
Pada era sebelum ini,
strategi pemenangan konvensional hampir mayoritas pertarungan politik desa
telah didekati dengan pendekatan ini. Ada beragam cara yang biasa dilakukan
dalam mempengaruhi dan menggaet suara pemilih calon kepala desa, diantaranya
adalah: 1) Pemetaan Tokoh, 2) Pemetaan Kekeluargaan, 3) Pemetaan Pendanaan
dan 4) Strategi Pemenangan dan 5) Alat Peraga Kampanye (APK). Kelima hal
tersebut merupakan unsur yang dilakukan oleh tim pemenangan calon kepala desa
apabila calonnya ingin berhasil memenangkan kontestasi demokrasi di sebuah
Desa.
Adalah hal yang biasa,
apabila ketokohan seseorang (alih-alih banyak pengikutnya) di dekati oleh tim
sukses calon kepala desa. Karena diduga, jika seseorang tokoh bisa merapat
kepada calon kepala desa akan bisa mendulang suara dari masyarakat, terutama
masyarakat yang menyukai kepada figur tokohnya. Tidak dapat dinafikan,
pendekatan dan pemetaan ketokohan masyarakat desa merupakan hal yang lazim
dilakukan oleh tim pemenangan Calon Kepala Desa.
Ciri yang paling
dominan di sebuah desa didominasi oleh kekeluargaan yang masih kental! Bahkan
saking kentalnya, calon kepala desa yang kekerabatannya banyak diduga akan bisa
memenangkan perhelatan akbar demokrasi di desa tersebut. Kelebihan kekeluargaan
ini sangat banyak! Disamping dapat meminimumkan biaya pencalonan, dan suara
pemilih akan bisa bersifat “PATEN”. Namun begitu, kekurangannya adalah
memungkinkan calon kepala desa yang kurang kredible bisa jadi pemenang, dan hal
ini yang paling menyulitkan bagi pembangunan desa kedepan.
Permainan politik uang
dalam demokrasi tidak hanya berlaku pada perhelatan demokrasi yang besar, namun
juga berlaku dalam skop yang lebih kecil, yaitu Desa. Pola pikir
kapitalisme telah merasuk ke tingkat desa dan telah merusak idealisme suara
rakyat bagi pembangunan desa. Model ini akan merusak kepada tatanan kejujuran
dan kemakmuran, karena Kepala Desa terpilih akan melakukan politik balas
hutang kepada pendana ketika perhelatan pemilihan kepala desa dilakukan.
Tidak ada untungnya mendapatkan uang sesaat dan tidak besar tetapi
menggadaikan kemajuan desa selama 6 tahun kedepan.
Walaupun begitu, dalam
pemetaan pendanaan, ada biaya tur hamutuk atau hola asuk molan (budaya kunjungan langsung ke masyarakat atau keluarga) yang harus disediakan oleh
calon kepala desa yang ikut kontestasi demokrasi desa. Hal ini tidak bisa
dihindarkan sekedar untuk menjamu tamu yang berkumpul di rumah calon maupun
pertemuan yang diinisiasi oleh tim pemenangan. Fenomena ini akan banyak diulang
oleh calon kepala desa yang tidak mempunyai modal sosial yang cukup. Dengan
begitu, dipastikan akan ada biaya yang harus dikeluarkan oleh calon apabila ia
mengikuti kontestasi pemilihan Kepala Desa.
Bisa dipastikan, dalam
setiap tim pemenangan kepala desa akan melakukan strategi berperang memenangkan
calon yang didukungnya. Strategi ini sangat beragam dengan menakar kemampuan
finansial dan sosial calon kepala desa nya. Jika kemampuan finansial calon yang
besar akan dapat mendongkrak calon walaupun kemampuan sosialnya kecil. Hanya
saja, jika sebuah desa di kepalai oleh tipikal kepala desa seperti ini, desa
yang bersangkutan kemajuannya akan biasa-biasa saja dan miskin inovasi. Lain
halnya jika sebuah desa dikepalai oleh Kepala Desa yang modal sosialnya besar,
desa tersebut akan bisa menjadi maju apabila piawai memainkan peran serta dan
pemberdayaan masyarakat.
Bersama kita bisa sukseskan Pilkades serentak Kabupaten Malaka di Tahun 2022 ini
"Bukan hanya gangguan perangkat lunak dan kartu memori yang rusak yang harus menjadi perhatian para pejabat pemilu. Peretas menimbulkan masalah lain yang sangat nyata di mana pemilu dapat condong ke kandidat yang disukai."