Kisah Inspiratif Pak Kades Penggiat Pembangunan Desa

Kisah Inspiratif Pak Kades Penggiat Pembangunan Desa



“We are From Zero to be Hero” adalah ungkapan yang cocok untuk menggambarkan kegigihan seorang Suyanto Kepala Desa Manunggal Karya Kecamatan Randangan Kabupaten Pohuwato yang telah berhasil memotivasi masyarakat dan aparat desanya untuk peduli dan terlibat aktif dalam proses pembangunan desa, yang pada akhirnya mengantarkan desanya menjadi jawara pada beberapa kompotisi desa baik tingkat Kabupaten maupun Propinsi. Keikhlasan dalam menjalankan tugas, serta rasa percaya kepada rekan kerja dan focus kepada apa yang menjadi tanggungjawab dengan tetap rendah hati adalah kunci sukses Beliau dalam menjalani roda pemerintahan di desanya.


“Menjadi kepala desa artinya menjadi pelayan masyarakat. Untuk menjadi seorang pelayan masyarakat, kita harus memiliki hati yang tidak hanya kuat tetapi juga harus luas. Karena hanya dengan kondisi hati yang seperti itu, maka akan timbul keikhlasan didalam menjalankan apa yang menjadi tanggungjawab”, tutur Bapak Suyanto mengawali kisahnya saat ditemui diruang kerjanya pada Senin (31/7) lalu. Karir Beliau sebagai seorang Kepala Desa dimulai sejak tahun 2006 silam. “itu periode pertama saya menjadi pelayanan masyarakat,” ucap Suyanto mengisahkan. Pada periode awal tersebut, Beliau mengaku langsung diperhadapkan dengan berbagai tantangan dan permasalahan warisan era pemerintahan sebelumnya. Diantaranya yaitu kondisi kantor desa yang belum layak untuk ditempati, tidak adanya ATK dan alat pendukung lain untuk pelaksanaan administrasi desa, serta kondisi aparat desa yang masih minim pengalaman dalam hal pelayanan kemasyarakatan dan pengadministrasian desa. Kondisi tersebut tidak lantas membuat Suyanto patah semangat. Justru sebaliknya, Beliau focus untuk mencari solusi ditengah berbagai keterbatasan tersebut. Salah satunya adalah dengan menjadikan rumah Beliau sebagai Kantor Desa sementara. “Hal ini saya lakukan karena kondisi kantor desa saat itu memang belum layak untuk aktifitas pemerintahan,” jelas Suyanto dan menambahkan, pemanfaatan rumah Beliau sebagai kantor desa mentara tersebut Beliau jalani selama kurang lebih tiga bulan lamanya. “Memasuki bulan keempat baru kita pindah ke kantor desa saat ini,” beber Suyanto.


Disinggung tentang cara Beliau memperbaiki kantor desa dan sumber dana untuk kegiatan perbaikan, Beliau menjelaskan kegiatan perbaikan kantor desa dilakukan secara swadaya oleh Beliau bersama tiga orang aparat desanya dan dibantu oleh beberapa orang warga. “Dana untuk perbaikan kita kumpulkan secara perlahan dari hasil jasa pelayanan administrasi di desa. Maklum di desa kita waktu itu belum ada yang namanya Alokasi Dana Desa (ADD red),” jelas Suyanto dan membeberkan bahwa yang saat ini dijadikan kantor desa adalah eks kantor UPT pemukiman warga transmigrasi.


From Zero

Meski Pak Suyanto adalah Kepala Desa ketiga di Desa Manunggal Karya, namun Beliau mengaku memulai pemerintahannya dari Nol. Selain memperbaiki kantor desa, PR (pekerjaan rumah red.) lain beliau pada saat itu adalah menguatkan tiga aparat Beliau yang masih minim pengalaman. “Pas saya dilantik jadi Kepala Desa, saya sudah memiliki tiga orang aparat. Namun, ketiga aparat saya mengaku belum telaten dalam hal pelayanan kemasyarakatan,” jelas Suyanto. Lebih lanjut Suyanto menambahkan langkah yang beliau tempuh untuk menguatkan aparatnya adalah dengan memotivasi aparatnya dan membimbing mereka secara perlahan terkait tugas dan fungsi sebagai aparat desa. “Jujur saya pun bukan dari latar belakang sebagai aparat desa. Jadi yang pertama kali saya lakukan adalah membangun kesepakatan dengan aparat saya. Dan saya sering mengakatakan kepada aparat saya bahwa kita sama-sama memulai dari nol, dan ini adalah kesempatan kita untuk belajar. Kuncinya adalah kita memiliki keinginan untuk mencari tahu dan mau rendah hati untuk bertanya kepada orang yang lebih tahu,” Beber Suyanto dan mengaku cara yang beliau tempuh tersebut berhasil menggugah hati aparatnya membuat mereka semangat untuk bertugas.


Langkah Awal

Rencana kerja yang pertama kali diprogramkan oleh Bapak Suyanto setelah melengkapi kebutuhan admnistrasi dan menguatkan aparat desanya adalah membangun kesadaran masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam setiap kegiatan di desa. “diawal proses kegiatan kita memfokuskan perhatian kepada partisipasi masyarakat dalam hal kebersihan lingkungan. Untuk mendukung kegiatan ini, kita membuat program bersih-bersih yang melibatkan masyarakat dusun. Dengan dikoordinir oleh kepala dusun masing-masing, masyarakat setiap minggunya secara bergantian membersihkan lingkungan. Dari lingkungan kantor desa, hingga tempat tinggal warga. Meski awalnya ini adalah sebuah program, tetapi pada akhirnya menjadi salah satu kebiasaan positif di masyarakat. Jadi karena sudah dibiasakan, tanpa diperintah dan dikoordinirpun masyarakat mulai membersihkan lingkungan mereka sendiri,” jelas Suyanto. Lebih lanjut Suyanto mengungkapkan, selain mendorong masyarakat dalam hal menjaga kebersihan lingkungan, Beliau juga melakukan evaluasi kinerja dua kali dalam sebulan. “ini kita lakukan agar setiap bulannya kita bisa mengukur sejauh mana proses pelaksanaan kegiatan yang sudah kita lakukan. Jika masih kurang, kita langsung melakukan langkah-langkah perbaikan,” beber Suyanto.


Hasilnya

Dalam menjalankan fungsinya sebagai Kepala Desa, Bapak Suyanto tidak pernah membuat target agar desanya mendapatkan penilaian yang baik dari Pemerintah Kecamatan dan Kabupaten. Bagi beliau menjaga amanah sebagai pimpinan di desa dan tetap focus pada tugas dan fungsi pelayanan masyarakat adalah hal utama yang selalu dikuatkan beliau pada aparat desanya. Namun, wujud kerja keras dan keikhlasan beliau telah mengantarkan Desa Manunggal Karya menjadi salah satu desa terbaik di Kabupaten Pohuwato. Dimana desa yang Beliau pimpin pernah menjadi juara pertama pada lomba desa se Kabupaten Pohuwato dan juara dua lomba desa se Propinsi Gorontalo di tahun 2016 silam. Bukan hanya itu, di tahun yang sama desa Beliau juga tercatat sebagai desa terbaik pengelolaan keuangan desa. (Sutini-Alumni Pembekalan Medkom GSC)


Artikel ini diambil dari http://manunggalkarya.desa.id




 


Suara Numbei

Setapak Rai Numbei adalah sebuah situs online yang berisi berita, artikel dan opini. Menciptakan perusahaan media massa yang profesional dan terpercaya untuk membangun masyarakat yang lebih cerdas dan bijaksana dalam memahami dan menyikapi segala bentuk informasi dan perkembangan teknologi.

Posting Komentar

Silahkan berkomentar hindari isu SARA

Lebih baru Lebih lama