Santa Faustina mendapat
suatu penglihatan akan seorang malaikat yang diutus Tuhan untuk melaksanakan
murka Allah atas dunia. Pada saat yang sama, ia memohon belas kasihan Tuhan
dengan kata-kata yang ia dengar dalam batinnya.
Santa Faustina
terus-menerus memanjatkan doa yang
diinspirasikan kepadanya. Sementara malaikat pelaksana murka ilahi menjadi tak
berdaya dan tak kuasa melaksanakan hukuman yang memang sudah sepantasnya
diberikan.
Tujuan doa Koronka ini
untuk meredamkan murka-Nya kepada orang-orang yang berdosa yang sebenarnya
pantas untuk menerimanya. Untaian doa Koronka dipersembahkan kepada Tuhan yang
diimani sebagai Maha Rahim dan berbelas kasih.
Meskipun dapat dibaca
sewaktu-waktu, doa ini hendaknya dibaca umat Katolik pada pukul tiga sore. Doa
Koronka didaraskan dengan menggunakan Rosario biasa. Adapun bunyinya sebagai
berikut.
Doa Koronka
Dalam Nama Bapa ...
Bapa Kami ...
Salam Maria ...
Aku Percaya ...
Kemudian pada manik
besar (Bapa Kami) didoakan:
Bapa yang kekal,
kupersembahkan kepadaMu
Tubuh dan Darah
Jiwa dan Ke-Allah-an
Putra-Mu yang terkasih,
Tuhan kami Yesus
Kristus,
sebagai pendamaian
untuk dosa-dosa kami
dan dosa seluruh
dunia.’
Pada setiap sepuluhan
manik kecil (Salam Maria) didoakan:
Demi sengsara Yesus
yang pedih,
Tunjukkanlah
belaskasih-Mu kepada kami dan seluruh dunia.
Diakhiri dengan tiga
kali mengucapkan:
Allah yang kudus, kudus
dan berkuasa, kudus dan kekal,
Kasihanilah kami dan
seluruh dunia. Amin