Ilustrasi membangkitkan moral anak. (Istockphoto/ Damircudic) |
Program pemulihan ketakutan ini dilakukan Disdik Bandung bersama
Pandawa-Ngabandungan berkolaborasi dengan Puspaga serta konselor psikolog dan
juga pegiat aksi sosial Uncle Teebob.
Sub Koordinator Peserta Didik dan Kelembagaan bidang Sekolah Dasar Disdik Kota
Bandung Risman Al Isnaeni mengatakan pendampingan pemulihan ketakutan ini
dimaksudkan untuk mengembalikan kepercayaan, penyembuhan kepada para guru,
orang tua, dan siswa.
Dia menyebutkan, pada hari pertama diberikan untuk orang tua dan siswa.
Sedangkan hari kedua bagi para pendidik dan tenaga kependidikan di SDN 032
Tilil.
Langkah awal para orang tua diminta untuk mengisi kuesioner yang diberikan oleh
tim pendampingan berupa beberapa pertanyaan terkait sikap dan tingkah laku anak
setelah kejadian. Lalu dibagi menjadi beberapa tim untuk mendapatkan konsultasi
lebih lanjut.
Sementara bagi siswa, penyembuhan melalui bermain yang bisa mengembalikan
kebahagiaan. Diawali dengan tepuk semangat dan permainan anak-anak yang bisa
mengundang rasa senang dan tawa di lapangan sekolah serta ruang kelas.
"Pendampingan ini untuk semua entitas di SDN 032 Tilil. Hari pertama
difokuskan untuk siswa dan orang tua lalu dilanjut bagi guru. Disdik juga
berkoordinasi dengan Puspaga, Pandawa-Ngabandungan," kata Risman, Rabu
(9/2).
Ketua Puspaga Kota Bandung Siti Muntamah menambahkan, langkah pemulihan ini
sebagai kepedulian Pemerintah Kota Bandung untuk memberikan pemulihan kepada
warga sekolah agar semua bisa mendapatkan kembali rasa nyaman, bahagia di
lingkungan sekolah.
Dari konseling ini, diharapkan para orang tua bisa benar-benar pulih dan tidak
ada rasa trauma serta dikuatkan. Ketika penguatan orang tua siswa baik maka
akan menularkan kepada anak-anaknya.
"Alhamdulillah dilakukan konseling healing orang tua, supaya obat yang
disampaikan (pendampingan) bisa membangun kembali bahagia. Anak-anak pun
dapatkan (bahagia)," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah SDN 032 Tilil Osa menyampaikan kegiatan
pendampingan ini akan berlanjut sampai warga sekolah yang terlibat benar-benar
tenang. Sebagai antisipasi, kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas pun
dihentikan dan diganti dengan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
"Kejadian ini sangat mengganggu kegiatan belajar mengajar sehingga PTMT
dialihkan secara PJJ selama dua pekan. Semoga proses penyembuhan guru, orang
tua dan siswa berjalan lancar," katanya.
Seperti diketahui, pelaku pembunuhan terhadap guru SDN 032 Tilil Kota Bandung,
terancam hukuman seumur hidup. Berdasarkan pemeriksaan, pelaku diketahui sudah
mempersiapkan aksi penusukan.
Adapun pelaku penusukan Ati Rohaeni (50) dijerat Pasal 340 KUHP tentang dugaan
pembunuhan berencana.
***
Sumber: https://www.cnnindonesia.com