Hal itu disampaikan Alfons saat ditemui awak
tim media ini di kediamannya di Desa Lasaen, Malaka Barat pada Jumat, 15
Agustus 2025.
“Kami tidak akan melakukan perdamaian, kami siap
kawal sampai pengadilan,” kata Alfonsius.
Laporan resmi telah ia buat di Polres Malaka dengan
Nomor: LP/B/161/VIII/2025/SPKT/POLRES MALAKA/POLDA NTT pada Kamis (14/8/2025).
Sikap tegas ini, kata Alfonsius, adalah bentuk perlawanan terhadap perilaku
arogan pejabat yang merasa kebal hukum.
“Kami ingin proses hukum berjalan transparan dan
sesuai aturan yang berlaku,” tegasnya.
Kasus ini memantik reaksi keras dari Pelayanan
Advokasi untuk Keadilan dan Perdamaian (PADMA) Indonesia. Ketua Pembina PADMA,
Gabriel Goa, menilai ABS telah bertindak di luar batas etika wakil rakyat.
“Pak Adrianus lebih mirip preman di bar daripada
wakil rakyat,” sindir Gabriel.
Ia menegaskan, sebagai Ketua DPRD, ABS seharusnya
menjaga martabat rakyat, bukan menjatuhkannya dengan kekerasan. Gabriel juga
mendesak Polres Malaka memproses kasus ini serius, serta meminta Dewan Kehormatan
Partai Golkar mengevaluasi bahkan memecat ABS.
“Kalau Ketua Dewan saja bersikap barbar, apa yang
bisa diharapkan untuk membela rakyat? Ia tak layak disebut wakil rakyat,”
tegasnya lagi.
PADMA Indonesia memastikan akan mendampingi korban
hingga proses hukum selesai, agar menjadi preseden bagi anggota dewan lain.
Peristiwa terjadi Kamis sore, 14 Agustus 2025, di
Lapangan Misi Besikama, Desa Lasaen, saat pertandingan sepak bola Respek OMB Cup
III. Alfonsius menonton dari luar lapangan.
ABS, yang disebut memegang botol minuman keras dan
membagikannya di sekitar bangku cadangan, melihat Alfonsius memainkan ponsel.
Ia menuduh korban memotret atau merekam, lalu mendekat untuk merampas ponsel.
Penolakan korban membuat ABS emosi, menarik kerah bajunya, dan memukul pelipis
kanan satu kali.
“Atas kejadian tersebut, pelapor merasa dirugikan
dan langsung mendatangi SPKT Polres Malaka untuk melapor,” tulis dokumen
polisi.
Upaya konfirmasi kepada ABS dilakukan pada Kamis
malam pukul 21.03 dan 21.05 WITA. Ia hanya membalas singkat: “Trims, mat malam
nanti saya info.” Hingga Jumat, ia belum memberi penjelasan lebih lanjut dan
tetap bungkam di tengah derasnya kritik publik. *** korantimor.com