banner Korban Dugaan Penganiayaan Ketua DPRD Kabupaten Malaka Tolak Damai: “Kami Kawal Sampai Pengadilan”

Korban Dugaan Penganiayaan Ketua DPRD Kabupaten Malaka Tolak Damai: “Kami Kawal Sampai Pengadilan”



Suara Numbei News Alfonsius Leki (34), warga Desa Lasae, Kecamatan Malaka Barat, menegaskan tidak akan memberi ruang damai bagi Ketua DPRD Malaka, Adrianus Bria Seran (ABS), yang diduga menganiayanya. Ia memilih jalur hukum dan bertekad mengawal kasus ini hingga vonis pengadilan.

Hal itu disampaikan Alfons saat ditemui awak tim media ini di kediamannya di Desa Lasaen, Malaka Barat pada Jumat, 15 Agustus 2025.

“Kami tidak akan melakukan perdamaian, kami siap kawal sampai pengadilan,” kata Alfonsius.

Laporan resmi telah ia buat di Polres Malaka dengan Nomor: LP/B/161/VIII/2025/SPKT/POLRES MALAKA/POLDA NTT pada Kamis (14/8/2025). Sikap tegas ini, kata Alfonsius, adalah bentuk perlawanan terhadap perilaku arogan pejabat yang merasa kebal hukum.

“Kami ingin proses hukum berjalan transparan dan sesuai aturan yang berlaku,” tegasnya.

Kasus ini memantik reaksi keras dari Pelayanan Advokasi untuk Keadilan dan Perdamaian (PADMA) Indonesia. Ketua Pembina PADMA, Gabriel Goa, menilai ABS telah bertindak di luar batas etika wakil rakyat.

“Pak Adrianus lebih mirip preman di bar daripada wakil rakyat,” sindir Gabriel.

Ia menegaskan, sebagai Ketua DPRD, ABS seharusnya menjaga martabat rakyat, bukan menjatuhkannya dengan kekerasan. Gabriel juga mendesak Polres Malaka memproses kasus ini serius, serta meminta Dewan Kehormatan Partai Golkar mengevaluasi bahkan memecat ABS.

“Kalau Ketua Dewan saja bersikap barbar, apa yang bisa diharapkan untuk membela rakyat? Ia tak layak disebut wakil rakyat,” tegasnya lagi.

PADMA Indonesia memastikan akan mendampingi korban hingga proses hukum selesai, agar menjadi preseden bagi anggota dewan lain.

Peristiwa terjadi Kamis sore, 14 Agustus 2025, di Lapangan Misi Besikama, Desa Lasaen, saat pertandingan sepak bola Respek OMB Cup III. Alfonsius menonton dari luar lapangan.

ABS, yang disebut memegang botol minuman keras dan membagikannya di sekitar bangku cadangan, melihat Alfonsius memainkan ponsel. Ia menuduh korban memotret atau merekam, lalu mendekat untuk merampas ponsel. Penolakan korban membuat ABS emosi, menarik kerah bajunya, dan memukul pelipis kanan satu kali.

“Atas kejadian tersebut, pelapor merasa dirugikan dan langsung mendatangi SPKT Polres Malaka untuk melapor,” tulis dokumen polisi.

Upaya konfirmasi kepada ABS dilakukan pada Kamis malam pukul 21.03 dan 21.05 WITA. Ia hanya membalas singkat: “Trims, mat malam nanti saya info.” Hingga Jumat, ia belum memberi penjelasan lebih lanjut dan tetap bungkam di tengah derasnya kritik publik. *** korantimor.com

 


Suara Numbei

Setapak Rai Numbei adalah sebuah situs online yang berisi berita, artikel dan opini. Menciptakan perusahaan media massa yang profesional dan terpercaya untuk membangun masyarakat yang lebih cerdas dan bijaksana dalam memahami dan menyikapi segala bentuk informasi dan perkembangan teknologi.

Posting Komentar

Silahkan berkomentar hindari isu SARA

Lebih baru Lebih lama