Harlah NU ke-96 diramaikan
oleh paduan suara Katolik. (Foto: Tangkapan layar youtube TVNU)
|
Belasan anggota paduan suara itu berdiri menjadi dua barisan didepan jemaah NU.
Anggota paduan suara perempuan berbaris di depan dengan stelan putih mirip
suster. Sementara, anggota laki-laki berada di baris belakang mengenakan peci.
Sebagaimana orang-orang NU yang menyanyikan mars Syubbanul Wathon, saat
menyanyikan mars tersebut tangan kanan muda mudi Katolik itu juga terkepal maju
mundur dengan semangat.
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf mengatakan
pengurus cabang NU di Kabupaten Manggarai Barat tidak memiliki gurp paduan
suara.
Menurutnya, hal ini menjadi hikmah tersendiri. Pengurus NU lantas meminta
bantuan kepada muda mudi Katolik setempat.
"Alhamdulillah sehingga kita bisa minta tolong dan bekerja sama kepada
paduan suara dari Pemuda Katolik di Manggarai Barat ini," kata Yahya dalam
Rangkaian Harlah NU ke 96 bertema di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT),
Sabtu (5/2).
"Terimakasih, terimakasih," imbuh Yahya.
Sebelumnya, PBNU menggelar peringatan hari lahir yang ke 96 berdasarkan
kalender masehi. Acara itu digelar di empat titik, dimulai di Kalimantan Timur;
Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur; Palembang; dan acara puncak di Bangkalan
Madura.
***
Sumber: https://www.cnnindonesia.com