Untuk mengatasi masalah itu, FIFA sebenarnya telah
membuat aturan yang mengizinkan para pemain di Ukraina dan Rusia bisa memutus
kontrak dan pergi secara gratis.
Meski disambut baik banyak pemain, fakta di lapangan
tidak semudah membalik telapak tangan. Pasalnya, ada banyak pemain yang
ternyata belum bisa meninggalkan daerah konflik. Itu lantaran serangan militer
Rusia ke sejumlah kota di Ukraina sangat intensif, baik siang maupun malam.
Sudakov menjadi salah satu pemain muda berbakat
Ukraina yang ternyata masih tertinggal di daerah konflik. Pemain yang diincar
Barcelona dan Manchester City tersebut sekarang berada salah satu tempat di
Ukraina.
Melalui akun media sosialnya, eks pelatih Shaktar
Donetsk II asal Portugal, Fernando Valente, meminta perhatian FIFA untuk
mengeluarkan Sudakov, yang terjebak dalam pertempuran sengit. Sudakov perlu
dikeluarkan karena sudah ditunggu sejumlah klub besar Eropa untuk disodori
kontrak.
"Sudakov adalah pemain paling berbakat yang
pernah saya latih. Seorang pemain timnas Ukraina, yang baru-baru ini
memperbarui kontraknya dengan Shakhtar hingga 2026. Dia seorang manusia yang
luar biasa dengan seorang gadis kecil dalam perjalanan bersama istrinya, Lisa,"
tulis Valente.
"Mereka memiliki mimpi untuk dipenuhi, mimpi
yang telah direnggut oleh bunker untuk perang yang tidak masuk akal. Saya
berdoa untuk pasangan ini dan untuk semua pemain muda dan teman-teman yang saya
bina di Ukraina dan yang membuat saya bahagia selama dua tahun saya ada di
sana. Hatiku hancur," tambah Valente.
Valente juga mengatakan Sudakov memiliki agen asal
Portugal, Agnecia Lusa, yang sudah menawarkan ke bebarap klub Eropa, termasuk
Barcelona dan Man City. Responsnya sangat positif.
"Sudakov adalah pemain dengan potensi besar.
Dia bisa bermain untuk Barcelona atau Man City. Dan, kebetulan, dia klub itu
sudah menyatakan tertarik dengan bakat Sudakov. Bagi saya, dia adalah pemain
terbaik yang saya latih dan kami memiliki hubungan yang kuat," ungkap
Valente.
Sudakov adalah salah satu dari banyak bintang
Ukraina yang tetap tinggal di negara asalnya, entah terjebak atau melawan
invasi Rusia. Ini berbeda dengan rekan-rekan senegaranya yang memiliki nasib
lebih baik karena bermain di luar negeri seperti Andriy Yarmolenko atau Ruslan
Malinovskiy.