Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno (kanan) melakukan kunjungan kerja ke Pantai Melasti, Badung, Bali, Kamis (17/3/2022). ANTARA/Naufal Fikri Yusuf |
ADWI 2022 sendiri bertujuan untuk meningkatkan
kolaborasi antara masyarakat dalam upaya mengembangkan potensi desa wisata di
suatu wilayah, sehingga diharapkan mampu memberikan nilai tambah dan
menciptakan peluang usaha serta lapangan kerja.
Dilansir dari parepos.co.id Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, dalam acara Bimbingan
Teknis dan Workshop Online Zona III ADWI 2022 secara virtual, Kamis 17 Maret
2022, mengatakan batas akhir pendaftaran mengikuti ajang tersebut yaitu 31
Maret 2022. Menurut Sandiaga desa wisata yang ada di bagian timur Indonesia
sangat berpotensi untuk diikutsertakan bahkan menang dalam ADWI 2022.
“Untuk itu, saya ingin mengingatkan kita semua bahwa
sebentar lagi akan masuk ke tanggal 31 Maret 2022 dimana itu sudah masuk batas
akhir pendaftaran. Namun presentasi yang kita kumpulkan dari wilayah Bali,
Maluku, Maluku Utara, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Papua, Papua
Barat terus kita tingkatkan,” ujarnya.
Menparekraf Sandiaga mendorong kepala dinas
pariwisata setempat, berperan aktif mendaftarkan desa-desa wisata yang
berpotensi untuk dikembangkan masuk ke dalam jaringan desa wisata atau Jadesta.
“Untuk itu saya mendorong semua untuk mendaftarkan
nama desa dulu. Untuk itu, Para Kadis Pariwisata saya harapkan ikut membantu
mendorong, agar segera bisa kita menyelesaikan ADWI 2022. Karena itu merupakan
awal kebangkitan kita dan terbukanya peluang usaha dan lapangan kerja,”
katanya.
Seperti diketahui, terdapat 7 kategori penilaian
dalam ajang ADWI 2022 yang bisa diunggulkan desa-desa wisata di sana yakni daya
tarik wisata, homestay, konten digital dan kreatif, suvenir, toilet, dan CHSE
(Cleanliness, Health, Safety, and Environmental Sustainability) serta
kelembagaan desa.
Menparekraf berharap agar seluruh desa wisata yang
ada di Indonesia mendaftarkan desanya melalui laman website
jadesta.kemenparekraf.go.id. Karena dari data tahun 2021, dari total 7.275 desa
wisata Indonesia, yang mendaftar baru sekitar 25 persen dari jumlah tersebut.
Sehingga tahun ini, Menparekraf menargetkan 3.000 desa yang masuk ke dalam
jaringan desa wisata.
“Mohon didaftarkan desa wisatanya, agar target kita
tercapai 100 persen,” kata Menparekraf.
Bimbingan Teknis dan Workshop Online pada Zona III
ADWI 2022 sendiri dimaksud untuk memberikan pemahaman secara komprehensif
mengenai tujuh kategori penilaian serta tata cara pendaftaran ADWI 2022.
Hadir dalam kegiatan Bimtek dan Workshop Online Zona
III, Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Dan Infrastruktur Kemenparekraf/Baparekraf,
Vinsensius Jemadu; Direktur Tata Kelola Destinasi, Bapak Indra Ni Tua; Para
Dewan Juri ADWI 2022; Para Kepala Dinas Pariwisata di Zona I dan Zona II; serta
Para Pengelola Desa Wisata di Zona III.(*/ade)