Paus Fransiskus. //Instagram.com/@fransiscus// |
Paus mengatakan bahwa
perang yang saat ini tengah terjadi di Ukraina merupakan
bukti bahwa manusia melempiaskan instingnya yang menghancurkan diri sendiri.
Merilis dari Antara, Paus
Fransiskus meminta para peserta audiensi umum mingguannya untuk mengenang semua
korban perang: yang tewas, termasuk serdadu yang gugur dari kedua pihak, yang
terluka, mereka yang kehilangan tempat tinggal dan para pengungsi.
"Semoga Tuhan
memberi kekuatan yang membuat kita memahami bahwa perang adalah kekalahan umat
manusia, bahwa kita harus mengalahkan semua yang mencetuskan peran," kata
Paus melalui Reuters.
Lanjut Paus
"(Berperang) adalah kebutuhan yang menghancurkan kita," kata
Fransiskus, seraya memohon kepada Tuhan agar "membebaskan kita dari
'kebutuhan' untuk menghancurkan diri sendiri".
Paus Fransiskus telah
beberapa kali mengutuk keras perang tersebut, namun dia mengecam Rusia hanya secara
implisit dan tidak menyebutnya dengan nama.
Dia hanya memakai
beberapa istilah, seperti agresi yang tak bisa dibenarkan, pembantaian dan
kekejian.
Moskow menyebut invasinya
di Ukraina sejak
24 Februari sebagai "operasi militer khusus" dan Paus Fransiskus menolak
dengan tegas penggunaan istilah itu.
"Mari kita berdoa agar mereka yang berkuasa memahami bahwa membeli senjata dan membuat senjata bukan solusi dari masalah itu," kata dia pada Rabu.
"Solusinya adalah bekerja bersama-sama demi perdamaian, seperti Injil katakan, untuk mengubah senjata menjadi instrumen perdamaian."
Paus Fransiskus pernah mengatakan dana yang dihabiskan untuk senjata seharusnya dialihkan ke kepentingan lain, seperti melawan kelaparan atau mengembangkan dan menyebarkan vaksin.
Dia juga telah menyerukan larangan senjata nuklir dan mengatakan bahwa dengan memilikinya saja merupakan perbuatan yang tidak bermoral.***
Sumber: ANTARA