Pesawat itu berangkat
dari Kunming menuju Guangzhou. Sebelum jatuh, pesawat tersebut hilang kontak
pada pukul 13:01 waktu setempat, pada ketinggian 3225 kaki dan kecepatan 376
knot.
Papan informasi penerbangan menunjukkan penerbangan China Eastern Airlines yang dibatalkan di Bandara Internasional Kunming Changshui di provinsi Yunnan,China, Senin (21/3/2022) Foto: STR/AFP |
Berikut Setapak Rai
Numbei rangkum terkait peristiwa kecelakaan tersebut:
Jatuh Menukik
Pesawat jenis Boeing
737-800 ini lepas landas dari kota Kunming pada pukul 1 siang waktu setempat
menuju Guangzhou. China Eastern Airlines menyatakan bahwa mereka kehilangan
kontak ketika penerbangan berada di atas kota Wuzhou.
Menurut situs pelacakan
penerbangan FlightRadar24, pesawat secara tiba-tiba turun menukik. Pesawat
tersebut terbang di ketinggian 29.100 kaki pada pukul 14.20 waktu setempat.
Indikator kecepatan (kuning) dan ketinggian (biru) Boeing China Eastern saat jatuh. Foto: Dok. Istimewa |
Dua menit dan 15 detik
kemudian, data menunjukkan ketinggian turun ke 9.075 kaki. Dalam 20 detik
selanjutnya, data ketinggian terakhir berada pada 3.225 kaki.
Pengamat penerbangan
Alvin Lie membeberkan tiga penyebab pesawat jatuh menukik. Pertama, ada masalah
dengan elevator atau sayap ekor horizontal yang mengatur pesawat mendorong atau
menukik. Kedua ada sayap yang patah. Atau ketiga, faktor human error, bisa
disengaja atau pun tidak.
"Kalau hanya
kerusakan mesin tidak sampai begitu. Pesawat masih bisa melayang. Kita masih
perlu informasi lebih lanjut, apakah pilot sempat menyatakan kondisi darurat
atau tidak," kata Alvin.
Sebabkan Kebakaran Hutan
Jatuhnya pesawat China
Eastern Airlines menyebabkan kebakaran hutan di area pegunungan China selatan.
“Sepertinya ada
kebakaran hutan yang disebabkan oleh pesawat yang jatuh, dan Anda bisa
merasakan betapa terpencilnya daerah ini,” papar wartawan Al-Jazeera Katrina
Yu.
Yu menambahkan bahwa
ini adalah kecelakaan penerbangan terbesar yang pernah dialami China selama
bertahun-tahun.
Kemlu RI Cari Manifes Penumpang
Kabar jatuhnya pesawat
China Eastern direspons cepat oleh perwakilan Indonesia di China. Saat, ini
mereka tengah mencari info penumpang pesawat demi memastikan apakah ada WNI
yang jadi korban atau tidak.
"Kemlu dan KJRI
Guangzhou lagi mencari manifes pesawat," ujar Direktur Perlindungan WNI
dan Badan Hukum Indonesia Kemlu Judha Nugraha.
Ilustrasi pesawat China Eastern. Foto: e X p o s e/Shutterstock |
Kecelakaan Pesawat Pertama di China Sejak 2010
Kecelakaan ini
merupakan kecelakan pesawat fatal pertama sejak tahun 2010. China terakhir kali
menjadi saksi kecelakaan ketika 44 dari 96 orang tewas ketika pesawat regional
Embraer E-190 yang diterbangkan oleh Henan Airlines jatuh saat mendekati
bandara Yichun
Dalam beberapa dekade
catatan keselamatan industri penerbangan China termasuk yang terbaik di dunia.
Pesawat China Eastern Benar-benar Hancur
Seorang penduduk desa
yang menjadi saksi mata jatuhnya pesawat China Eastern mengatakan kondisi
pesawat itu benar-benar hancur. Dia mengaku melihat kawasan hutan di dekatnya
rusak dilahap api akibat jatuhnya pesawat di lereng gunung.
"Lokasi yang tepat
dari kecelakaan itu adalah kotapraja Langnan di daerah Teng," kata seorang
pejabat setempat kepada AFP.