Pada hari raya Nyepi, umat hindu memilih untuk berdiam diri di rumah
dan beribadah tanpa melakukan aktivitas lain termasuk ke luar rumah. Untuk
menjaga kekhusyukan, akses internet, saluran tv, hingga jaringan atm juga akan
dimatikan untuk sementara. Semua kegiatan di bali ditiadakan
seperti tempat makan, pusat perbelanjaan, hingga bandara ditutup. Tetapi,
rumah sakit tetap berjalan seperti biasa.
Tradisi perayaan hari raya Nyepi biasanya dilakukan
dengan berbagai rangkaian upacara keagamaan. Rangkaian upacara tersebut
dilakukan sejak beberapa hari sebelum hari raya Nyepi tiba. Kamu tentunya perlu
memahami apa saja aturan dan makna yang terdapat pada perayaan hari raya Nyepi.
berikut setapakrainumbei.blogspot.com rangkum dari
berbagai sumber, rabu (2/3/2022) tentang tradisi dan makna perayaan hari raya nyepi.
Aturan-Aturan
dan Makna Hari Raya Nyepi
Ilustrasi suasana perayaan Nyepi di Bali. (www.disbud.baliprov.go.id) |
Aturan dan Tujuan Perayaan Hari Raya Nyepi
Tujuan perayaan nyepi adalah memohon kepada tuhan
yang maha esa untuk menyucikan bhuana alit (alam manusia) dan bhuana agung
(alam semesta). Oleh karena itu, ada beberapa aturan yang harus ditaati saat
hari raya Nyepi.
Pertama adalah amati geni, yaitu larangan menyalakan
api atau menunjukkan sifat-sifat amarah yang disimbolkan dengan menyalakan
lampu. Selanjutnya yaitu amati lelanguan yaitu larangan melakukan kegiataan
foya-foya atau bersenang-senang.
Aturan terakhir adalah amati karya, yaitu larangan
melakukan pekerjaan pada perayaan tersebut. Dengan tiga hal tersebut dapat
diketahui selain untuk menyucikan alam, nyepi juga diperuntukkan guna
menyucikan diri seseorang dengan berdoa dan merenung.
Makna
Perayaan Hari Raya Nyepi
Hari raya Nyepi sendiri dirayakan sejak kemenangan
suku Saka yang dipimpin Raja Kaniskha I yang dinobatkan menjadi raja dan
turunan Saka tanggal 1 (satu hari sesudah tilem) bulan 1 (caitramasa) tahun 01
saka, pada bulan maret tahun 78 Masehi. sejak saat itu, masyarakat Hindu
memperingati tahun baru Saka lewat perayaan Nyepi yang dimaknai sebagai hari
kebangkitan, toleransi, pembaharuan, kebersamaan, sekaligus kerukunan nasional.
Tradisi Perayaan
Hari Raya Nyepi
Dalam perayaannya, umat Hindu mengikuti lima ritual
di antaranya Upacara Melasti, Menghaturkan Pemujaan, Tawur Agung, Nyepi, dan
Ngembak Geni.
Upacara Melasti
Inti dari Upacara Melasti yakni untuk menyucikan
alam manusia (bhuana alit) dan alam semesta (bhuana agung). Upacara ini
diselenggarakan di sumber air suci kelebutan, segara, campuran, dan
patirtan. Namun, kegiatan ini paling banyak dilakukan di segara. Upacara
dilakukan dengan bersembahyang menghadap laut.
Upacara melasti mengusung pralingga atau pratima ida
bhatara dengan berkeliling desa sebelum ke laut. Pratima atau patung adalah
pengganti arca yang ada di pura. Meskipun terbuat dari kertas, kayu, maupun
batu, pratima sangat berharga dan dihormati oleh umat hindu. Tujuan berkeliling
desa yakni untuk menyucikan desa berdasarkan kesucian pratima. semua umat
melakukan upacara ini dengan khidmat, tertib, dan ikhlas.
Menghaturkan Pemujaan
Setelah melakukan Upacara Melasti, umat hindu
mengusung pratima dan segala perlengkapannya langsung menuju balai agung atau
pura desa di setiap desa pakraman. Sebelum ngrupuk umat melakukan nyejer,
kemudian mereka menghaturkan bhakti atau pemujaan sesuai tujuan utama hari
raya nyepi.
Tawur Agung
Dalam bahasa jawa, tawur berarti saur. Dalam bahasa
Indonesia memiliki arti melunasi hutang. Di setiap perempatan desa atau
pemukiman, mengandung lambang untuk menjaga keseimbangan. Keseimbangan yang
dimaksud yaitu buana alit, buana agung, manusia bhuta, keseimbangan dewa, serta
mengubah kekuatan bhuta menjadi dewa yang memiliki harapan dapat memberikan
kesejahteraan dan kedamaian.
Acara dilanjutkan dengan ngrupuk atau mebuu-buu di
setiap rumah tangga. ini bertujuan untuk membersihkan lingkungan dari pengaruh
bhuta kala, yang diartikan sebagai sesuatu yang merusak kehidupan, kemakmuran,
kesehatan, dan kesuburan. Acara ngrupuk menghadirkan ogoh-ogoh sebagai simbol
bhuta kala sekaligus menunjukkan kreativitas seni dalam budaya bali.
Nyepi
Umat hindu melaksanakan catur brata penyepian yang
terdiri dari amati karya, amati geni, amati lelanguan, dan amati lelungan.
Amati karya adalah larangan melakukan pekerjaan. Amati geni dilarang
menyalakan api, menyalakan lampu, dan menunjukkan perasaan marah. Amati
lelanguan merupakan larangan untuk bersenang-senang. Terakhir, amati lelungan
yang merupakan larangan untuk melakukan perjalanan atau bepergian keluar rumah.
Ngembak Geni
Ngembak Geni diawali dengan aktivitas baru dengan
mesima krama di lingkungan keluarga, tetangga, dan dalam cakupan yang lebih
luas. Mesima krama diartikan sebagai dialog antarsesama tentang sesuatu yang
sudah terjadi, baru terjadi, dan yang akan datang. Ini juga membicarakan
tentang upaya meningkatkan kehidupan lahir batin di masa depan dengan bertumpu
pada pengalaman.
@setapakrainumbei Selamat hari raya nyepi.....Kamis, 03 Maret 2022#harinyepi2022 #hariliburkerja ♬ suara asli - setapakrainumbei
Selamat Hari Raya Nyepi. Semoga di Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1944 ini, bisa digunakan untuk menahan segala hawa nafsu duniawi.