Volodymyr Zelenskyy |
Meskipun banyak pihak
yang menilai mantan aktor dan pelawak ini sebagai tokoh yang tidak berbobot
namun Zelenskyy berhasil memukau dunia.
Dia meraih perhatian
dunia ketika menolak tawaran AS untuk melakukan evakuasi dari zona konflik dan
mengatakan “pertempuran terjadi disini, saya perlu amunisi, bukan penampungan
untuk mengungsi.”
Kenneth Dekleva,
seorang peneliti senior di George H.W. Foundation untuk hubungan AS-China,
mengatakan sikapnya itu akan dicatat sejarah.
“Saya rasa peristiwa itu akan dicatat sejarah,” kata Kenneth Dekleva.
Menurut dia, setelah
dua tahun terjadi pandemi Covid-19 di seluruh dunia kita menyaksikan begitu
banyak kegagalan kepemimpinan, baik di kalangan masyarakat otoriter maupun
demokrasi di Barat.
"Zelensky hadir
bagaikan angin segar. Zelenskyy mengilhami orang-orang, dan dia memperlihatkan
kepada kita bahwa kepemimpinan yang baik, keberanian, kepahlawanan, nilai-nilai
inti seperti ini bermakna.”
Di tengah invasi yang
terjadi, Zelenskyy memutuskan untuk tidak bersembunyi.
Sebaliknya, ia berusaha
untuk selalu tampil, di media sosial dan video yang dirilis stafnya sejak
invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari lalu.
Zelenskyy acapkali
berusaha memproyeksikan kekuatan, maskulinitas, dan seakan-akan dilahirkan
untuk memimpin, demikian menurut Michael Blake, profesor ilmu filsafat,
kebijakan publik dan pemerintahan di University of Washington.
Zelensky tampaknya
menyajikan gambaran kepemimpinan yang lain dari biasanya di mana karirnya bukan
ditentukan karena nasib atau kejeniusan politik. Sebaliknya, semuanya
hampir-hampir seperti kebetulan,” kata Blake.
“Gaya pribadinya
menunjukkan bahwa dirinya bukan sebagai seorang yang tidak punya rasa takut
atau punya kekuatan fisik luar biasa. Sebaliknya justru, dia bersedia
menampilkan rasa takut atau kadang-kadang seperti kewalahan.”
Zelenskyy juga
berpenampilan jauh dari pemimpin pada umumnya. Dia tidak mengenakan jas dan
dasi dan lebih suka mengenakan kaos oblong hijau atau jaket yang lebih seperti
tentara atau gerilya.
“Saya rasa pada
akhirnya itu menjadi simbol bahwa “saya ada disini, saya benar-benar bersama
Anda”, dan hal itu memiliki kesan sangat kuat," kata Samuel Hunter,
profesor psikologi di University of Nebraska, di Omaha.
“Saya rasa ia ingin
membuat orang-orang berjas agak kesal, dan tampil sebagai seorang agen
perubahan. Ia melakukan hal-hal yang tidak mau dilakukan oleh orang lain.”
Lolos dari Pembunuhan
Terhitung sudah tiga
kali percobaan pembunuhan terhadap Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.
Dalam laporan baru Times of London, dilansir New York Post,
sang presiden selamat dari seluruh upaya itu.
Rencana pembunuhan itu
gagal ketika pihak Rusia yang anti-perang memberi informasi kepada Ukraina
tentang dua kelompok tentara bayaran terpisah yang berencana meluncurkan
serangan.
“Saya dapat mengatakan
bahwa kami telah menerima informasi dari Layanan Keamanan Federal Rusia, yang
tidak ingin mengambil bagian dalam perang berdarah ini,” kata Sekretaris
Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina kepada stasiun TV lokal, menurut Times
belum lama ini.
Kelompok Wagner yang
didukung Kremlin disebut berada di belakang dua upaya tersebut, Times
melaporkan.
Jika mereka berhasil,
Moskow disebut dapat menyangkal keterlibatan langsung dalam rencana pembunuhan
itu.
"Mereka akan masuk
ke sana dengan misi yang sangat terkenal, sesuatu yang ingin disangkal oleh
Rusia. Pemenggalan kepala negara adalah misi besar," kata seorang sumber
diplomatik kepada surat kabar itu.
“Dalam hal dampak pada
kebijakan kedaulatan Rusia, ini mungkin akan menjadi misi terbesar mereka
sejauh ini. Itu akan berdampak besar pada perang,” kata sumber itu.
Wagner Group dilaporkan
berada di balik dua upaya tersebut.
Masih ada lebih dari
400 anggota Grup Wagner di Kiev, setelah anggotanya menyusup ke Ukraina dengan
"daftar pembunuhan" dari 24 pejabat.
Kematiannya disebut
akan menyebabkan kekacauan di pemerintah Ukraina, kata sumber kepada Times.
Zelensky, yang berusia
44 tahun, juga sempat menghindari upaya pembunuhan di pinggiran Kiev dari
sekelompok pembunuh Chechnya.
Pada awal konflik
minggu lalu, AS menawarkan untuk mengevakuasi Zelensky dari Kyiv saat
pengepungan berlangsung, tetapi dia menolak.
“Pertarungan ada di
sini. Saya butuh amunisi, bukan kendaraan,” katanya, menurut Associated Press.
Sumber:
VOA/Kompas.com/AP