Wow Diam-diam Bill Gates Punya Lahan Pertanian yang Lebih Luas dari Jakarta

Wow Diam-diam Bill Gates Punya Lahan Pertanian yang Lebih Luas dari Jakarta

Bill Gates. Foto: REUTERS/Stringer.


Setapak Rai Numbei (Dalan Inuk Numbei)Nama Bill Gates dikenal sebagai pendiri Microsoft, sebuah perusahaan peranti lunak yang mengubah dunia sejak didirikan bersama temannya, Paul Allen pada 1975. Namun kini Bill juga punya aset lain, yakni tanah pertanian yang disebut-sebut terbesar di Amerika Serikat dan bahkan lebih luas dari Jakarta.

Diketahui sejak berkembang menjadi perusahaan besar, Microsoft menjadi sumber utama pemasukan Bill. Bahkan ketika dia memutuskan mundur dari dewan redaksi Microsoft pada Maret 2020, dia tetap masih punya saham di perusahaan tersebut. Dalam sebuah laporan pada 2021 mencatat jumlah 1 persen saham Microsoft setara Rp96,6 triliun.

Dari Microsoft, Bill tercatat memiliki nilai kekayaan mencapai Rp1.793 triliun. Dengan kekayaan lebih dari seribu triliun itu, menjadikan Bill sebagai orang terkaya ke-4 di dunia pada 2021.

Dengan banyak aset kekayaan yang dimiliki Bill, tentu dia punya opsi untuk berinvestasi di bidang lain. Salah satu investasinya adalah lahan pertanian yang sangat luas.

Dikutip dari Financial Times, berdasarkan data publikasi The Land Report, total lahan pertanian Bill mencapai 242.000 acre atau sekitar 979 km persegi yang tersebar di sejumlah wilayah di AS.

Ukuran lahan pertanian Bill itu lebih luas dari Jakarta bahkan lebih besar dari negara Singapura. Jakarta diketahui memiliki luas 661,5 km persegi. Sementara Singapura 728,6 km persegi.

Salah satu lahan miliknya berada di wilayah The Horse Heaven Hills. Lahan pertanian di sebelah selatan negara bagian Washington dan dekat dengan perbatasan negara bagian Oregon ini memiliki luas luas 58 km persegi.

Lahan yang dibeli Bill hampir tiga tahun silam ini merupakan lumbung bagi perkebunan anggur juga kentang. Wilayahnya yang berupa perbukitan menjadikan kawasan ini sebagai lahan untuk membangun turbin angin pada pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB).

Meski luas lahan yang dikuasai Bill terbilang fantastis, namun luas 979 km persegi tersebut masih sangat jauh jika dibandingkan perkebunan yang dikelola langsung oleh negara.

Di AS, 97,8 persen lahan pertanian dikelola Departemen Pertanian AS, hanya 2,2 persen yang dimiliki swasta. Artinya Bill hanya salah satu pemilik lahan dari 2,2 persen tersebut, namun menjadi tetap yang terbesar seantero AS sebagai pemilik lahan di luar milik negara.

Meski hanya menguasai sebagian kecil, nilai investasi di sektor ini rupanya terus mengalami peningkatan sejak krisis keuangan 2008 silam. Khusus di AS saja, lahan pertanian bisa menghasilkan keuntungan sebanyak US$5,7 miliar atau sekitar Rp82 triliun pada 2019, tertinggi pasca krisis.

Sejumlah ahli menilai bahwa investasi di lahan pertanian cukup menjanjikan. Sebab kebutuhan terhadap sumber bahan pangan akan terus meningkat selama tahun-tahun ke depan, seiring meningkatnya jumlah populasi di dunia.

Kepemilihan lahan pertanian terbesar di AS mendapat beragam respons warganet usai diposting oleh akun @wowfact.id di Instagram.

"Alamat sektor pangan akan jd hal yg dicari di dekade mendatang," kata seorang warganet.

"Orang mau usaha malah dibilang serakah," timpal yang lain.

"Dia meninggal siapa pewarisnya ya, anaknya ga dipublish," tambah yang lain. (ace)

***

Sumber: Berita Viral




Suara Numbei

Setapak Rai Numbei adalah sebuah situs online yang berisi berita, artikel dan opini. Menciptakan perusahaan media massa yang profesional dan terpercaya untuk membangun masyarakat yang lebih cerdas dan bijaksana dalam memahami dan menyikapi segala bentuk informasi dan perkembangan teknologi.

Posting Komentar

Silahkan berkomentar hindari isu SARA

Lebih baru Lebih lama