Kunci Hidup Bahagia Meski Hidup Sederhana: "Ukin" Kami Meramu Konsep Kebahagiaan Menurut Filsuf Epicurus

Kunci Hidup Bahagia Meski Hidup Sederhana: "Ukin" Kami Meramu Konsep Kebahagiaan Menurut Filsuf Epicurus



Setapak Rai Numbei (Dalan Inuk Numbei) Ukin, sebuah kampung kecil di wilayah Desa Manumuti Silole, Kecamatan Sasitamean Kabupaten Malaka, NTT menjadi locus yang menginspirasi membangun dialog dalam sebuah diskursus sederhana tentang strategi pada pekerjaan di zaman milineal. Senja berahmat dalam suasana duka sebelum penguburan Opa/Bapak Raimundus Senin, 04 April 2022 ada momen temu dalam bingkai reuni kecil saya (junior) dan Kaka Patris Seran (senior, Seorang dosen di salah satu Perguruan Tinggi Kota Kupang, NTT) tentang dinamika kehidupan yang telah dilewati bersama dalam sebuah fragmen pecarian identitas jati diri di tempat persemaian, panti didikan. Banyak hal yang kami diskusikan tentang target bagaimana menikmati irama hidup. Lantas saya teringat akan salah satu filsuf yakni Epicurus tentang definisi kebahagiaan.

Ketika melihat judul artikel ini tentang filosofi kehidupan Epicurus (bahagia dalam kesederhanaan), kayaknya terkesan terlalu naif. Sebagian besar mungkin beranggapan kalau jadi orang yang kaya raya, sudah pasti bahagia. Kalaupun sedih, setidaknya sedih dalam kemewahan, kan?

Tapi, terlepas dari apakah orang kaya bahagia atau tidak, coba kita berkaca kepada diri sendiri. Apakah kamu sudah merasa cukup bahagia dengan hidupmu saat ini?

Kalau kamu masih merasa kurang bahagia karena belum mendapatkan apa yang kamu inginkan, belum bahagia karena belum punya mobil mewah, belum bahagia karena belum jalan-jalan ke Cappadocia, sepertinya ada yang harus direnungkan kembali.

Katanya, hidup sederhana bukan hanya indah, tapi juga penting. Kenapa? Di antara ide-ide filosofi kehidupan, hidup dalam kesederhanaan adalah ide yang abadi. Dari para filsuf dunia seperti Socrates hingga Thoreau, dan bahkan teori Buddha, para pemikir telah menjajakan tentang filosofi kehidupan ini selama bertahun-tahun yang lalu.

Salah satu filsuf yang fokus pada konsep kebahagiaan adalah Epicurus, seorang filsuf Yunani yang hidup antara 341 SM dan 270 SM. Teorinya disebut filosofi Epicureanism.

Filosofi kehidupan Epicurus ini menyatakan kesederhanaan adalah kunci kebahagiaan. Bagaimana kunci hidup bahagia menurut filosofi kehidupan Epicurus?

Kali ini, Setapak Rai Numbei akan berbagi informasi tentang filosofi kehidupan Epicurus, kunci hidup bahagia meski hidup dalam kesederhanaan. 



Apa itu Filosofi Kehidupan Epicurus?

Menurut filosofi kehidupan Epicurus, seseorang dapat hidup dengan sempurna asalkan kebutuhan dasar terpenuhi. Banyak filsuf lain mengemukakan bahwa mendapatkan kesenangan dan kebahagiaan berarti membiarkan diri kita memanjakan dan menikmati hal-hal secara berlebihan. Sementara itu, Epicurus berpendapat kesenangan dapat ditemukan dalam hidup yang sederhana.

Karena arti filosofi kehidupan Epicurus ini menekankan bahwa kebahagiaan sering kali datang dari kesenangan sederhana, sangat mungkin untuk menemukan kegembiraan dalam berbagai hal tanpa menghabiskan banyak uang.

Menurut perspektif Epicurean, sesuatu yang menyenangkan sebenarnya bisa menjadi kurang menyenangkan jika harus dibayar mahal. Jika kamu menggunakan pendekatan Epicurean, kamu justru akan menemukan kesenangan dan kebahagiaan yang lebih besar dengan:

1.      Menikmati hal-hal dalam jumlah sedang

2.      Hidup sederhana sesuai kemampuan

3.      Menikmati hal-hal dan pengalaman yang paling penting bagi diri sendiri

4.      Dapat menyimpan dana pensiun untuk membantu mengelola ketakutan akan masa depan

Ada satu faktor lainnya yang menurut filosofi kehidupan Epicurus memiliki kekuatan untuk menghancurkan kesenangan, yaitu kecemasan tentang masa depan kita. Overthinking dengan apa yang akan terjadi di masa depan dianggap sebagai hambatan kebahagiaan, kesenangan, dan ketenangan kita saat ini.

Bagaimana caranya biar tidak cemas dan bisa bahagia dengan apa yang kita miliki sekarang? Ajaran filosofi Epicureanism ini mungkin bisa membantumu!


4 Ajaran Utama Filosofi Kehidupan Epicurus untuk Hidup Bahagia

1. Hindari penderitaan yang tidak perlu

Untuk bisa hidup bahagia, filosofi kehidupan Epicurus mengajarkan kita untuk mulai dengan menghentikan penderitaan. Sebelum mulai mencari kebahagiaan, pertama-tama yang harus dilakukan adalah menghilangkan titik-titik sumber rasa sakit dalam hidup.

Misalnya, stop berhubungan dengan teman palsu (fake friend), putuskan hubungan yang toxic, atau bahkan resign dari tempat kerja yang melemahkanmu. Dengan demikian, kamu akan merasa lebih rileks dan bahagia.

"Bukan gunung di depan yang membuatmu lelah, tapi kerikil di sepatumu."

2. Merasa cukup dalam kesederhanaan

Epicurus merupakan seseorang yang menentang kesenangan berlebihan. Ia percaya bahwa sesuatu yang berlebihan akan membawa lebih banyak rasa sakit daripada kesenangan. Misalnya, memang memanjakan diri dapat memberikan kesenangan, bahkan ketenangan pikiran.

Namun, jika terlalu memanjakan diri secara berlebihan, justru akan timbul banyak penyakit seperti obesitas, asam urat, diabetes. Menurutnya, penyakit-penyakit ini lebih menjadi masalah daripada kelaparan, dan sulit untuk membantah logikanya.

Maka dari itu, mungkin kamu bisa mulai untuk lebih merasa cukup dengan apa yang kamu miliki saat ini, menghargai apa yang ada, sehingga dapat menjalani hari-harimu dengan lebih baik.

 “Tidak ada yang cukup bagi orang yang memandang terlalu sedikit.”

3. Menjaga persahabatan

Filosofi kehidupan Epicurus menjunjung tinggi nilai persahabatan, seperti dalam tulisannya, “Dari semua cara untuk memastikan kebahagiaan sepanjang hidup, sejauh ini yang paling penting adalah mendapatkan teman.”

Menurutnya, persahabatan adalah salah satu cara terbesar untuk mendapatkan kesenangan. Epicurus percaya bahwa membangun hubungan baik dengan teman menawarkan rasa aman. Sedangkan tidak memiliki hubungan pertemanan yang baik, dapat menyebabkan isolasi, keputusasaan, dan berbahaya.

"Kita harus mencari seseorang untuk makan dan minum sebelum mencari sesuatu untuk dimakan dan diminum…”

Apa yang dapat kamu lakukan untuk membangun hubungan baik dalam sebuah pertemanan  adalah mulai dari hal-hal kecil, seperti meluangkan waktu mingguan untuk bertemu dengan teman-temanmu, menelepon mereka tiba-tiba untuk berbagi tawa, dan mengatur makan malam bersama.

Persahabatan sejati bernilai emas, dan merupakan dasar dari kehidupan yang dijalani dengan baik.

4. Syukuri apa yang ada

Mungkin ini adalah ulasan terpenting dari filosofi kehidupan Epicurus. Dalam hidup modern saat ini,  kita sering berpikir bahwa lebih banyak akan membuat kita lebih bahagia. Lebih banyak kekayaan, lebih banyak ketenaran, dan lebih banyak lagi.

Setelah kita mundur selangkah dan berpikir logis, kita mungkin menemukan kekeliruan dalam sudut pandang ini. Jika ada orang miskin merasa cukup bahagia, maka kebahagiaan bukan dari uang saja, melainkan dari kehidupan yang dijalani dengan baik.

Seperti yang dikatakan filosofi hidup Epicurus, kita tidak terlalu membutuhkan banyak hal untuk bahagia. Dalam pandangannya, mengejar hal-hal yang kita pikir kita butuhkan untuk bahagia, ternyata itulah yang ironisnya mencegah kita untuk benar-benar bahagia. Ini mungkin berkaitan dengan filosofi minimalism.


Kesimpulan

Pikirkan kembali tentang ini: Apakah kamu masih mencari validasi melalui pencapaian, kepuasan melalui pengeluaran mewah, ketenaran melalui eksploitasimu sendiri? Berhati-hatilah, karena berada di jalan ini mungkin berbahaya untukmu. Itu semua adalah hal-hal yang akan mengalihkan perhatianmu dari menjalani kehidupan yang benar-benar menyenangkan.

Pilihlah untuk membuka pandanganmu terkait apa yang benar-benar kamu butuhkan dan apa yang kamu pikir kamu butuhkan. Pilih dengan bijak untuk melepaskan diri dari siklus konsumtif yang tak berujung, dan mulailah bersyukur atas apa yang sudah kamu miliki saat ini.

 


Suara Numbei

Setapak Rai Numbei adalah sebuah situs online yang berisi berita, artikel dan opini. Menciptakan perusahaan media massa yang profesional dan terpercaya untuk membangun masyarakat yang lebih cerdas dan bijaksana dalam memahami dan menyikapi segala bentuk informasi dan perkembangan teknologi.

Posting Komentar

Silahkan berkomentar hindari isu SARA

Lebih baru Lebih lama