Umat Katolik dari Berbagai Daerah Berdatangan untuk Ikut Prosesi "Logu Senhor" (Jumat Agung) di Sikka, NTT

Umat Katolik dari Berbagai Daerah Berdatangan untuk Ikut Prosesi "Logu Senhor" (Jumat Agung) di Sikka, NTT

Foto: Prosesi Logu Senhor pada Ibadat Jumat Agung di Paroki Santo Ignatius Loyola Sikka, Kabuapaten Sikka, NTT.(Dokumen Paroki Santo Ignatius Loyola.)





Setapak Rai Numbei (Dalan Inuk Numbei)Umat Katolik dari berbagai daerah mulai berdatangan untuk mengikuti prosesi Logu Senhor (berjalan di bawah Salib Tuhan Yesus) pada Ibadah Jumat Agung di Paroki Santo Ignatius Loyola Sikka, Nusa Tenggara Timur, Jumat (15/4/2022).

Jumat sore para peziarah yang datang tidak hanya berasal Kabupaten Sikka, tetapi daerah lain seperti Kupang, Manggarai, Flores Timur bahkan dari luar NTT. Sebelum prosesi Logu Senhor, para peziarah bersama umat Katolik setempat mengikuti Ibadat Jumat Agung di Paroki Santo Ignatius Loyola, sebagaimana dilansir dari kompas.com.

Ketua Panitia Pelaksana Prosesi Logu Senhor Paroki Santo Ignatius Loyola, Redemptus Wilhelmus Ora mengatakan, minat umat Katolik untuk mengikuti Logu Senhor sangat tinggi.

Namun sambung dia, kuota yang disiapkan panitia hanya 500 orang karena pandemi Covid-19.

"Ada banyak umat yang berminat untuk mengikuti prosesi Logu Senhor, namun panitia memberikan kuota hanya 500 orang karena mempertimbangkan situasi pandemi Covid-19," ujarnya.

Redemptus menerangkan, para peserta yang mengikuti prosesi Logu Senhor akan mengikuti tiga Irmida atau perhentian.

Pertama Irmida I Yesus dihukum Mati (halaman depan kantor Desa Sikka), Irmida II Simon dari Kirene dipaksa Memikul Salib Yesus (halaman Lepo Gete), dan Irmida III Yesus Wafat di Salib (halaman depan pastoran Paroki Sikka).

"Di Irmida I, dilakonkan adegan jalan salib Yesus. Berkat Umat dengan Salib Senhor. Logu Senhor dan prosesi ke Irmida II. Selanjutnya ke Irmida III dan kembali ke gereja," jelasnya.

Ia menambahkan, pada Irmida II dan III, juga dilakonkan adegan jalan salib Yesus. Sebagai informasi, Logu Senhor merupakan tradisi kerakyatan warisan Portugis sejak abad ke-XVI. Biasanya para peziarah yang datang memiliki atensi khusus agar dikabulkan. Ada yang datang untuk mendapat kesembuhan dari sakit berat, mendapat keturunan, dan sebagainya.

***

Source: kompas.com






Suara Numbei

Setapak Rai Numbei adalah sebuah situs online yang berisi berita, artikel dan opini. Menciptakan perusahaan media massa yang profesional dan terpercaya untuk membangun masyarakat yang lebih cerdas dan bijaksana dalam memahami dan menyikapi segala bentuk informasi dan perkembangan teknologi.

Posting Komentar

Silahkan berkomentar hindari isu SARA

Lebih baru Lebih lama