Sebelum
lebih jauh kita membaca tulisan ini, saya ingin membukanya dengan satu
pertanyaan. Pernakah anda mengalami mukjisat Tuhan, Ya, seperti selamat dari
bahaya atau bencana yang bisa membawa nyawa anda.?
Nah,
kalaupun anda telah mengalaminya maka anda sangatah beruntung karena masih
diberikan kesempatan untuk menikmati hidup di dunia ini.
Tetapi
jika anda belum pernah mengalaminya, maka anda harus berhati-hati dan lebih
taat lagi dalam Kristus.
Pada
kesempatan ini saya akan menguraikan kesaksian mukjizat yang di alami oleh
seorang kapten pilot ketika bencana hampir memusnakan pesawat yang di
kendalinya.
***
Gempa dan tsunami
yang melanda wilayah Donggala dan Palu, Sulawesi Tengah, Jumat
(28/9/2018) menyisakan banyak cerita.
Satu di antaranya
diceritakan, Captain Mafella, pilot Batik Air yang tepat di atas Kota Palu saat bencana
itu datang.
Beberapa detik sebelum
gempa mengguncang, Captain Mafella berhasil membawa pesawatnya lepas
landas.
Pilot Batik Air,
Captain Mafella, yang memberikan kesaksian kenapa dia mempercepat
penerbangannya 3 menit dr jadwal yang sudah ditentukan di Bandara Palu .
Ia menuturkan bahwa
sepanjang hari hatinya merasakan kegelisahan yang dia sendiri tidak tahu
kenapa. Untuk mengusir rasa kegundahan hatinya sepanjang perjalanan dari Ujung
Pandang ke Palu, Ia menyanyi lagu2 rohani dengan nada keras (biasanya saya
hanya bersenandung saja, tapi hari itu saya ingin memuji Tuhan sebaik-baiknya,
katanya). Sampai Co-Pilotnya yang muslim menyarankan sambil bercanda supaya dia
membuat CD lagu rohani.
Ketika hendak mendarat
di bandara Palu, udara terlihat cerah tapi angin terlalu kencang dan Ia
mendengar suara dalam hatinya untuk memutar sekali di udara sebelum landing.
Letak bandara
Palu diapit oleh 2 pegunungan dan itu mengingatkannya dgn ayat
Mazmur 23:4:
"Sekalipun aku
berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya sebab Engkau besertaku:
gadaMu dan tongkatMu, itulah yang menghibur aku".
"I
may walk through valleys as dark as death but I wont be afraid. You are with me
and your shepherd's rod makes me feel safe".
Menurut sang Captain,
bandara yg terletak diapit pegunungan bagi seorang pilot disebut lembah
kematian karena mereka harus ekstra hati2 ketika landing dan ayat Mazmur 23:4
(sebutannya Mazmur DjiSamSoe adalah pegangan para Pilot yang Kristiani).
Sesaat setelah pesawat
sukses landing, Ia mendengar suara di hatinya untuk lekas pergi dari
bandara itu. Oleh karena itu dia menginstruksikan crewnya agar
beristirahat 20 menit saja sebelum pswt kembali pulang ke Jakarta via Ujung
Pandang.
Ia bahkan tidak turun
dari cockpit pesawat dan meminta ijin kepada Menara Control utk mempercepat
lepas landas 3 menit dari jadwal yang sudah ditentukan.
Setelah ia mendapatkan
izin take off dari Alm. Agung, mereka bersiap lepas landas.
Captain Mafella
mengakui saat itu ia melanggar prosedur penerbangan karena ia mengambil alih
tugas Co-Pilot dengan menambah kecepatan pesawat saat prosesi take off. Dia
sendiri tidak tahu kenapa tapi tangannya terus memegang tuas agar kecepatan
lebih besar supaya badan pesawat lebih cepat merangkak naik (istilah mobil
di-gas poll).
Saat itu dia tidak tahu
kalau gempa sudah melanda Palu tapi dia merasa pesawat sedikit oleng ke kiri
dan kanan. Menurutnya kalau saja dia terlambat 3 menit, maka dia tidak bisa
menyelamatkan 140 penumpang karena aspal pacuan landas bandara bergelombang
seperti kain ditiup angin!
Beberapa menit selepas
take off, dia mencoba menghubungi pihak menara namun sudah tidak dijawab lagi
oleh Agung.
Dia menengok kebawah
dan melihat fenomena alam yang aneh. Air laut di pinggir pantai membentuk
lubang yang sangat besar sehingga dasar laut terlihat.
Ketika pesawat tiba di
Ujung Pandang, barulah mereka diberitahu bahwa telah terjadi gempa dan tsunami
di Palu dan pegawai menara control yang memandu pesawatnya take off telah gugur
sesaat setelah memastikan pesawatnya lepas landas.
Sebelum ia bertolak
terbang ke KL, Captain Mafella menegaskan pentingnya kita harus peka mendengar
suara Tuhan. Dan dalam situasi apapun harus tetap tenang jangan panik supaya
bisa jelas mendengar suara Tuhan yang disampaikan melalui Roh Kudus karena dia
menambahkan bahwa ketika ia mengambil alih tugas co-pilot untuk menambah
kecepatan, sang co pilot terlihat ketakutan melihat badan pesawat oleng ke kiri
dan ke kanan.
***
Sudakah anda mengenal
orang tersebut? Dialah kapten Mafella, seorang yang beragama
Kristen. Memang benar videonya telah banyak beredar di youtube. Akan
tetapi yang akan di bahas dalam tulisan ini adalah Kesaksiannya yang dapat
menjadi penguatan bagi semua orang percaya.
Kita tahu bersama bahwa
pesawat yang dikendalikan oleh kapten Mafella selamat dari tsunami di daerah
Palu tepatnya pada tanggal 28 september 2018.
Awal ceritanya
peristiwa ini ketika kapten Mafella bersama pesawatnya tiba di bandara Mutiara
Sis-Al Jufrie Palu.
Semenjak tiba,
perasaannya tidak senang, bahkan ingin cepat-cepat berangkat meninggalkan Palu.
Kapten Mafella mengaku,
dia digerakan oleh Roh Kudus sehingga ia memerintahkan seluruh awak
pesawat dengan hanya 20 menit saja kita beristirahat dan kita akan terbang
menuju Makasar.
Bahkan dirinya sempat
meminta penerbangan harus dicepatkan dari jadwal yang telah ditentukan, dan
itupun di iakan oleh petugas bandara setempat.
Dan akhirnya pesawatpun
siap diterbangkan, dan pada saat itu juga ada suara yang mengatakan harus lebih
cepat lagi. Kaptenpun mengikuti perintah tersebut.
Pada akhirnya pesawat
berhasil mengangkat kedua rodanya dari permukaan bumi, dan pada saat itu juga
terjadilah gempa yang sangat dasyat dan tsunamipun melanda kota Palu.
Sungguh hebat kuasa
Tuhan Yesus, kalaupun saat itu Tuhan tidak bekerja dan mengerakkan hati Kapten
Mafella maka seluruh awak pesawat akan meninggal dunia.
Tetapi semua ini
rencana Tuhan, dan kini Kapten Mafella telah bersaksi untuk memuliakan nama
Tuhan Yesus. Baginya Tuhan Yesus adalah segalanya tanpa Dia saya tidak mampu
menyelamatkan diri saya dan seluruh penumpang di pesawat yang saya kendalikan.
Sahabat seiman Kristen,
tahukah anda semua itu terjadi karena kerja Roh Kudus, sehingga sebagai orang
percaya kita harus senantiasa taat dan setia kepada Dia, agar kehidupan kita
menjadi berarti dan hidup kita akan menjadi diberkati oleh Dia. Tuhan Yesus
Memberkati kita semua Amin.