KM Sirimau yang kandas di Perairan Lembata.
ANTARA/Ho-Syahbandar Lewoleba. |
Informasi yang
diperoleh dari Basarnas Maumere, sebelumnya telah dilakukan upaya penarikan KM
Sirimau oleh Km Gandha Nusantara 14. Namun hingga pukul 18.00 WITA, tidak ada
pergeseran dari KM Sirimau. Upaya penarikan itu dimulai sekitar pukul 13.00
WITA dibantu dengan mesin induk KM Sirimau.
Kepala Syahbandar
Lewoleba, Abdul Syukur dihubungi dari Kupang, Rabu (18/5) mengatakan, masih
sulit dilakukan olah gerak karena masih menunggu air laut pasang.
“Tetapi kemungkinan
juga karena kapal yang digunakan untuk menarik KM Sirimau terlalu kecil
sehingga masih sulit dilakukan penarikan,” katanya dikutip dari ANTARA.
Kepala Basarnas
Maumere, I Putu Surdayana menjelaskam, upaya selanjutnya PT PELNI (Persero)
mendatangkan kapal tug boat dari Kupang untuk melakukan penarikan. “Kapal tug
boat diperkirakan berangkat malam ini dari Kupang menuju lokasi kandasnya KM
Sirimau.
Diperkirakan tiba besok pagi,” kata Surdayana.
Dia menjelaskan,
terkait evakuasi penumpang yang tertunda akibat gelombang tinggi, rencananya
akan kembali dilakukan pada jam 12 malam menunggu air laut pasang.
“Seluruh penumpang asal
lembata akan dikembalikan ke Pelabuhan Lewoleba,” jelasnya.
KM Sirimau berangkat
dari Kupang Selasa (17/5/2022). Tiba di pelabuhan Lewoleba sekitar pukul 10.05
WITA. Pukul 13.00 WITA KM Sirimau berangkat menuju Pelabuhan Maumere. Kapal
dilaporkan kandas pukul 14.30 WITA.
Kapal berukuran 6.066
GT itu memuat 784 penumpang dan 55 awak kapal. Basarnas Maumere memastikan para
penumpang saat ini dalam kondisi aman.
Adapun Tim SAR Gabungan
yang terlibat diantaranya Tim Rescue Kantor Pencarian dan Pertolongan Maumere,
Lanal Maumere, Pos AL lembata, Kru KM Gandha Nusantara 14, Polair Lembata,
Polres Lembata, KUPP Lembata, PT Pelni Lewoleba Lembata dengan menggerakkan
unsur alut diantaranya KM Gandha Nusantara 14 , RIB 500 Pk Kansar Maumere, dan
Sea Rider Lanal Maumere. *** m.medcom.id