19 episode Merdeka Belajar yang mampu menyentuh berbagai aspek transformasi pendidikan telah berjalan. |
"Semua dari kita
mendapatkan hak akan pendidikan yang berkualitas. Itulah tujuan dari Merdeka
Belajar yang sekarang menjadi gerakan kita bersama," tegas Menteri
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Anwar
Makarim, pada Jumat (13/5), dalam acara Nadiem Anwar Makarim #masukkelas yang
ditayangkan secara langsung di kanal YouTube Kemendikbud RI, TV Edukasi, dan
Indonesiana.TV.
Sebagai terobosan
pertama yang dinilai paling esensial karena berhubungan langsung dengan upaya
peningkatan mutu pendidikan, yaitu Asesmen Nasional, Kurikulum Merdeka, Rapor
Pendidikan. Selain itu, bantuan pembiayaan pendidikan seperti dana BOS juga
turut menjadi perhatian.
"Dengan terobosan
tersebut, pembelajaran di sekolah sekarang lebih terfokus pada hal-hal yang
esensial, yaitu kemampuan literasi, numerasi, dan penguatan karakter, sehingga
jauh lebih relevan," tekan Mendikbud Ristek.
Menteri Nadiem
menjelaskan bahwa penerapan Kurikulum Merdeka merupakan sebuah tawaran atau
opsi. Jadi tidak memaksakan sama sekali kepada sekolah untuk menerapkannya.
Namun, ia berharap para pendidik dan kepala sekolah melihat kurikulum ini dari
keluasan manfaatnya untuk pemulihan pembelajaran.
"Kami percaya,
gurulah yang paling mengerti kebutuhan dan potensi anak didiknya. Oleh karena
itu, kami berikan keleluasaan yang jauh lebih besar kepada mereka untuk
mengembangkan pembelajaran dengan mengedepankan pembelajaran berbasis proyek (project-based
learning). Kurikulum Merdeka mengedepankan pembelajaran yang jauh lebih
memerdekakan, menyenangkan, mendalam, dan relevan untuk para pelajar,"
ungkap Nadiem.
Saat ini, ekosistem
pendidikan di Indonesia tidak perlu mengkhawatirkan ujian akhir yang menentukan
kelulusan murid. Sebab, Asesmen Nasional sebagai pengganti Ujian Nasional yang
pada tahun 2020 sudah diikuti oleh lebih dari 6,5 juta murid dan 3 juta guru,
berfokus pada perkembangan dan perbaikan capaian belajar serta lingkungan
sekolah.
"Hasil Asesmen
Nasional bisa diakses di platform Rapor Pendidikan oleh pemerintah
daerah dan sekolah sebagai bahan refleksi dalam menentukan langkah lebih lanjut
yang berbasis data," tuturnya.
Kualitas Pendidikan
Berbicara tentang
peningkatan kualitas pendidikan, guru sebagai garda terdepan yang paling
menentukan arah dan masa depan pendidikan Indonesia, selalu mendapat perhatian
serius dari pemerintah. Selain menghadirkan platform yang membantu
guru dalam belajar, mengajar, dan berkarya, Kemendikbud Ristek juga
memprioritaskan seleksi guru Aparatur Sipil Negara Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja (ASN PPPK) guna mengatasi tantangan kesejahteraan yang
dihadapi oleh para guru honorer selama ini.
"Sudah ada lebih
dari 300,000 guru yang lolos seleksi guru ASN PPPK dan mendapatkan penghasilan
yang jauh lebih layak. Kami akan terus melanjutkan program ini untuk memastikan
guru-guru kita mendapatkan hak yang sepadan dengan pengabdiannya," tekan
Mendikbud Ristek.
Memperhatikan proses
administrasi pengelolaan dana pendidikan yang belum efektif dan efisien,
Kemendikbud Ristek melakukan transformasi kebijakan dana bantuan untuk sekolah,
mulai dari PAUD sampai SMA dan sederajat. Sebelumnya, besaran dana untuk setiap
murid di seluruh Indonesia adalah sama.
Namun sekarang
disesuaikan dengan tingkat kemahalan daerah. Dengan perubahan kebijakan BOS
Majemuk ini, banyak sekali sekolah di daerah terdepan, terpencil, dan
tertinggal (3T) yang mengalami peningkatan dana bantuan operasional sampai
lebih dari dua kali lipat.
"Dana bantuan
operasional sekolah sekarang juga langsung dikirim ke rekening sekolah dan
penggunaannya jauh lebih fleksibel, sehingga kebutuhan sekolah bisa segera
terpenuhi. Ini merupakan upaya kami untuk memastikan peningkatan kualitas
pendidikan terjadi di seluruh Indonesia, dari Sabang sampai Merauke,"
papar Nadiem.
Nadiem menambahkan, di
setiap kunjungan kerjanya, selalu ada waktu untuk mengunjungi sekolah dan
berbincang dengan para murid. Ia menyebut, semangat murid untuk belajar dan
meraih cita-cita menjadi inspirasi terbesarnya.
"Salah satu
momentum kunjungan kerja yang paling berkesan bagi saya adalah ketika Bapak
Presiden ikut masuk ke dalam kelas untuk berbincang dengan para murid, bahkan
memberikan tantangan untuk mereka," kata Nadiem berkisah seputar
perjalanannya mengunjungi berbagai daerah guna mendapat umpan balik atas
berbagai program Kemendikbud Ristek.
Merdeka Belajar Kampus Merdeka
Semangat dari siswa
maupun mahasiswa, kata Nadiem, mendorong lahirnya berbagai terobosan di
kementerian. Salah satunya adalah program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM)
yang menyasar untuk mahasiswa agar terus belajar tidak hanya di dalam kampus
namun juga di luar program studi (prodi) bahkan kampus asalnya. Mendikbud
Ristek yakin, melalui terobosan ini, para lulusan dari perguruan tinggi akan
jauh lebih siap dan terlatih untuk menghadapi tantangan masa depan.
Ratusan ribu mahasiswa
dari ratusan kampus di seluruh Indonesia kata dia, sudah mendapatkan pengalaman
yang berharga untuk belajar di luar program studi dan kampusnya guna
mempersiapkan diri menghadapi tantangan masa depan yang ada di dunia kerja
maupun di masyarakat sekitar. Selain itu, adanya MBKM memperkuat ekosistem
riset di perguruan tinggi sehingga kampus dapat terus melahirkan
inovasi-inovasi yang bermanfaat dan solutif.
"Untuk itulah
hadir Kedaireka sebagai platform perjodohan antara kampus dengan
industri, di mana proposal projek bersama yang terpilih akan didukung dengan
skema dana pemadanan atau matching fund. Satu rupiah yang diberikan
industri untuk satu projek kolaborasi dengan kampus akan kami padankan satu
rupiah," jelasnya.
Langkah Besar dan Berani
Semua upaya untuk
mempersiapkan mahasiswa kita menjadi pemimpin di masa depan harus didukung
dengan perwujudan kampus sebagai ruang belajar yang aman dan nyaman. Hal itulah
yang mendorong Kemendikbud Ristek untuk menerbitkan Peraturan Menteri
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Permendikbud Ristek) Nomor
31Tahun 2021 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di Lingkungan
Perguruan Tinggi.
"Ini adalah sebuah
langkah besar dan berani yang kami ambil untuk melindungi seluruh warga kampus
dari kekerasan seksual dengan mengedepankan perspektif korban. Saya yakin bahwa
dengan program-program Merdeka Belajar Kampus Merdeka, lulusan perguruan tinggi
kita akan menjadi generasi penerus dengan karakter pembelajar sepanjang hayat
yang siap memimpin kemajuan Indonesia di masa mendatang," ucapnya
optimistis.
Nadiem meyakini bahwa
semua orang mempunyai mimpi yang sama yaitu bagaimana di masa depan semua
pelajar, pendidik, dan setiap sekolah yang ada di Indonesia bisa merdeka untuk
maju dan terus berkembang. Ia menambahkan, perjalanan mewujudkan cita-cita
Merdeka Belajar masih sangat panjang dan membutuhkan gotong royong semua pihak.
"Terobosan-terobosan
yang kami hadirkan hanya akan terasa dampaknya jika kita semua terus bergerak
serentak di jalan yang sama, menuju satu tujuan, yaitu pendidikan yang
berkualitas untuk seluruh rakyat Indonesia," pungkas Menteri Nadiem.
(*)
Sumber : Liputan6.com