Gunung Ile Lewotolok di Kabupaten Lembata, NTT, erupsi Minggu (29/11/2020). (Antara/Aken Udjan/KH) |
"Teramati secara
visual tiga kali letusan dengan tinggi 800 meter di atas puncak kawah,"
kata Kepala Pos Pemantau Gunung Api Ile Lewotolok Stanis Arakian saat dihubungi
dari Kupang, Rabu 8 Juni 2022.
Ia menjelaskan bahwa
gunung dilihat secara kasat mata jelas hingga kabut 0-I. Disamping itu asap
kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dan kelabu dengan intensitas
sedang hingga tebal dan tinggi 100-800 meter di atas puncak kawah.
Stanis menambahkan
bahwa walaupun terjadi tiga kali letusan, namun gemuruh yang dihasilkan melalui
letusan itu lemah.
Lebih lanjut kata dia,
selama Mei 2022 aktivitas erupsi gunung Ile Lewotolok cenderung berkurang namun
kini semenjak awal Juni aktivitas erupsi gunung tersebut meningkat.
Dalam sehari, ada
sekitar 100 letusan yang disertai dengan semburan material, sehingga membuat
puncak kawah tersebut penuh dengan material letusan.
Dengan intensitas
erupsi yang disertai dengan letusan yang cukup tinggi, rekomendasi larangan
aktivitas di radius tiga kilometer berubah menjadi 3,5 kilometer dari puncak kawah
gunung tersebut.
Ia menambahkan bahwa
dalam tingkat aktivitas level III atau siaga, baik masyarakat di sekitar Gunung
tersebut maupun pengunjung, pendaki ataupun wisatawan direkomendasikan agar
tidak melakukan aktivitas di dalam radius tiga km dari puncak atau kawah dari
gunung itu.
Sementara untuk radius
3,5 km berlaku untuk sektor Timur dan Tenggara agar selalu waspada.
Beberapa warga desa di
Kecamatan Ile Ape seperti di desa Jontona, Desa Lamawolo, dan Desa Lamatokan
agar selalu mewaspadai potensi ancaman guguran lava pijar dan awan panas dari
bagian timur puncak gunung itu.
Apalagi beberapa waktu
lalu sempat ada lava yang meluap yang dikhawatirkan akan terus turun karena
kawasan itu meluap.
Pihaknya juga
merekomendasikan agar mengingat potensi bahaya abu vulkanik yang dapat
mengakibatkan gangguan pernapasan (ISPA) dan gangguan kesehatan lainnya, maka
masyarakat yang berada di sekitar gunung agar menyiapkan masker penutup hidung
dan mulut maupun perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit. (Antara)