Paus Fransiskus berjalan selama audiensi umum di Aula Paulus VI di Vatikan. Rabu (5/1/2022). (Filippo MONTEFORTE/AFP) (AFP/FILIPPO MONTEFORTE) |
Sebagai tanggapan, Paus Fransiskus mengungkapkan dukungannya terhadao para korban dan mengirimkan
doanya.
"Paus berdoa untuk
para korban dan negara yang diserang dengan menyakitkan pada saat
perayaan," ungkap Direktur Pers Takhta Suci Matteo Bruni pada Minggu
(5/6/2022).
"Dia mempercayakan
semua orang kepada Tuhan, agar Tuhan mengirimkan Roh-Nya untuk menghibur
mereka," imbuhnya.
Puluhan tewas dan terluka
Lebih jauh, dokter
setempat mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa setidaknya 50 orang
tewas dalam serangan itu.
Puluhan lainnya terluka
dan dibawa ke rumah sakit di Owo.
Para dokter turun ke
media sosial dan mengimbau masyarakat untuk membantu donor darah.
Kedekatan uskup dengan para korban
Masih dikutip laman
resmi Vatikan, Uskup Jude Ayodeji Arogundade, dari Keuskupan Ondo mengungkapkan
kedekatannya dengan para korban dan keluarga mereka, menurut Fr. Agustinus
Ikwu, Direktur Komunikasi keuskupan.
Fr. Ikwu mengatakan
ketakutan meningkat bahwa lebih banyak orang mungkin meninggal karena luka-luka
mereka.
Dia juga menyesalkan
bahwa Gereja telah "dilanggar."
Fr. Ikwu membantah
laporan awal di media sosial bahwa para penyerang telah menculik imam dan anggota
jemaat lainnya.
“Semua imam di paroki
selamat dan tidak ada yang diculik,” kata Pastor Ikwu dalam siaran persnya.
“Uskup Keuskupan juga
bersama mereka pada saat yang sulit ini," jelasnya.
Dia menambahkan bahwa
Uskup juga mendesak umat Katolik untuk “tetap tenang, taat hukum, dan berdoa
untuk perdamaian dan keadaan normal untuk kembali ke komunitas, negara bagian,
dan negara kita.”
Doa untuk perdamaian
Fr. Ikwu mengatakan
identitas para penyerang masih belum diketahui, tetapi pasukan keamanan Nigeria
telah dikerahkan di daerah sekitar gereja di Owo.
Dia juga memohon
bantuan Tuhan untuk memulihkan "kedamaian dan ketenangan" di negara
itu.
“Kami memohon kepada
Tuhan untuk menghibur keluarga mereka yang kehilangan nyawa dalam insiden yang
menyedihkan ini, dan berdoa agar jiwa-jiwa yang meninggal beristirahat dalam
damai,” katanya.
Penembakan jarang terjadi di Nigeria selatan
Dikutip Al Jazeera,
negara terpadat di Afrika telah menyaksikan serangan dan penculikan untuk
tebusan oleh geng-geng bersenjata, sebagian besar di barat lautnya.
Serangan seperti yang
terjadi di Gereja Katolik St. Fransiskus Xaverius jarang terjadi di Nigeria
selatan.
Otoritas Katolik di
negara bagian itu membantah uskup dan imam telah diculik seperti yang
dilaporkan di media sosial.
“Sangat menyedihkan
bahwa ketika Misa Kudus berlangsung, orang-orang bersenjata tak dikenal
menyerang Gereja Katolik St. Fransiskus … meninggalkan banyak orang yang
dikhawatirkan tewas dan banyak lainnya terluka,” kata Fr. Ikwu.
Presiden Nigeria: pembunuhan keji terhadap jemaah
Dikutip Businessday,ng,
Presiden Nigeria Muhammadu Buhari mengutuk "pembunuhan keji terhadap
jemaah".“Hanya iblis dari wilayah bawah yang bisa membayangkan dan
melakukan tindakan pengecut seperti itu," ucap Buhari.
"Negara ini tidak
akan pernah menyerah pada orang jahat dan keji," tegasnya.
"Kegelapan tidak
akan pernah mengalahkan terang. Nigeria pada akhirnya akan menang,” kata
presiden dalam sebuah pernyataan.