Watu Cruz sebenarnya
merupakan objek wisata yang menggambarkan napak tilas perjalanan bangsa
Portugis menyebarkan agama Katolik di pulau Flores pada abad ke- 17. Masyarakat
setempat mempercayai bahwa bangsa Portugis yang datang pada abad ke-17 adalah
dua orang rohaniwan Katolik. Mereka adalah Pastor Dominicus yang kemudian
meninggal dan dimakamkan di Bola dan Pastor Fransiskus Xaverius yang dihormati
secara khusus dalam tradisi gereja Katolik sebagai orang suci.
Objek wisata Watu Cruz
sebenarnya sangat sederhana, yaitu berupa salib yang ditancapkan pada batu
karang di tengah laut. Ukuran salib yang ditancapkan pada waktu itu sebenarnya
cukup kecil. Salib besar yang tampak sekarang merupakan hasil dari perbaikan
beberapa kali. Salib ini ditancapkan oleh kedua pastor Portugis yang menandakan
bahwa masyarakat Bola sudah dibaptis (disahkan secara Katolik) sebagai pemeluk
agama Katolik.
Di sekitar Watu Cruz
juga terdapat dua objek wisata lain, yaitu makam Pastor Dominicus dan sebuah
sumur yang dibangun pada masa Portugis. Sumur tersebut kemudian diberi nama
oleh masyarakat setempat sebagai Wair Baluk. Wair artinya air dan Baluk adalah
nama seorang pahlawan yang lahir dari masyarakat setempat. Masyarakat setempat
meyakini bahwa Pastor Fransiskus Xaverius juga pernah menancapkan tongkat di
Wair Baluk.
Referensi
Beding, B. Michael
& Beding, S. Indah Lestari. (2001). Pelangi
Sikka, Rekaman Jurnalistik. Maumere: Pemda Kabupaten Sikka.