Umat Katolik di Beijing, China, sedang menantikan dimulainya misa Jumat Agung yang digelar di halaman Katedral Immaculata Konsepsi di Distrik Xuanwumen (ANTARA/Istimewa) |
Hal ini disampaikan
anggota Komite Tetap Biro Politik Partai Komunis China (CPC) Wang Yang
sebagaimana dilansir dari Antara, Minggu, 28 Agustus.
Sebelumnya Wang bertemu
jajaran pengurus Perhimpunan Patriotik Katolik China (CCPA) dan Konferensi
Keuskupan Gereja Katolik China. Ia juga menyerukan komunitas Katolik
mengimplementasikan secara penuh kebijakan dasar keagamaan yang telah
ditetapkan oleh CPC.
Wang juga meminta para
pengurus CCPA dan Konferensi Keuskupan setempat untuk mendukung kepemimpinan
CPC dan membantu mengadaptasikan aktivitas keagamaannya dengan masyarakat
sosialis.
Mereka juga harus
konsisten mematuhi prinsip-prinsip independensi dan kemandirian dengan menolak berbagai
bentuk infiltrasi asing, demikian Wang yang juga Ketua Komite Nasional Majelis
Permusyawaratan Politik Rakyat China (CPPCC) itu.
Umat Katolik juga
diminta turut menjaga kedaulatan, keamanan, dan kepentingan rakyat China.
Dia juga menyerukan berbagai
upaya untuk menjamin kepemimpinan Gereja Katolik tetap kuat di tangan mereka
sendiri dengan tetap mencintai negara dan agama.
Organisasi keagamaan di
China harus mendapatkan persetujuan dari otoritas setempat di bawah rezim
Komunis.
Otoritas setempat
tidak ingin organisasi keagamaan di China memiliki aliansi dengan asing,
termasuk komunitas Katholik yang beraliansi dengan Vatikan. Oleh karena itu
struktur organisasi Katholik di China diberi label Patriotik, seperti CCPA itu.*** voi.id