Dilansir dari AFP,
Minggu (28/8/2022), perilisan nama-nama pastor tersebut sebagai tanggapan atas
putusan pengadilan yang mendukung Juan Pablo Barrientos, seorang jurnalis yang
menyelidiki dugaan jaringan pendeta pedofil.
"(Keuskupan Agung
Medelin -red) ingin menunjukkan transparansi, dan komitmen akan kebenaran dan
bahwa tidak ada tujuan untuk menutup-nutupi," kata Uskup Agung Medellin,
Monsignor Ricardo Tobon.
Dalam video yang
diunggah di akun Keuskupan Agung Medellin Twitter, tokoh agama itu menuduh
Barrientos melakukan "kampanye kotor yang agresif terhadap Gereja."
Sementara, menurut Juan
Pablo Barrientos, Gereja mengungkap nama-nama itu karena Mahkamah Konstitusi
memaksa mereka.
"Sebagian besar
pastor ini ... sebelumnya diskors untuk sementara waktu, namun kembali menjadi
pastor lagi," kata Barrientos, yang telah menyelidiki serangan seksual
oleh para pastor selama bertahun-tahun, dalam sebuah video yang dirilis Sabtu
(27/8).
Pada Kamis lalu, jaksa
menerima 14 pengaduan yang berisi pelanggaran di Gereja yang terjadi
bertahun-tahun lalu.
Sebagai informasi, pada
tahun 2019, Barrientos menerbitkan buku "Biarkan Anak-anak Datang Kepada
Saya" yang berisi hasil investigasi terhadap perselingkuhan dan
persembunyian di kalangan pendeta di negara Amerika Selatan, di mana kebanyakan
orang beragama Katolik Roma.
Gereja berusaha
menghentikan penerbitan buku tersebut dengan tindakan hukum. Namun, upaya
tersebut gagal.
Sejauh ini, setidaknya
enam pastor telah menjalani hukuman penjara karena pemerkosaan anak di negara
itu. *** detik.com