Pater Sebas Dora
meninggal di usia yang ke-61 tahun akibat serangan jantung. Kematiannya cukup
mengejutkan karena sebelumnya dia masih sehat.
Misa Requiem
dilaksanakan pada Jumat, 26 Agustus di Gereja Paroki Maria Ratu Semesta Alam
Hokeng dan kemudian dimakamkan di Pekuburan Seminari Tinggi St.Paulus Ledalero, Maumere, pada sore harinya.
Dengan kepergian Pater
Sebas ke Rumah Bapa, Tarekat SVD lagi-lagi kehilangan sosok imam yang begitu
dicintai dan melayani umat Allah. Sebelumnya, Pater John Prior, SVD telah lebih
dulu dipanggil Tuhan.
Kembalinya Pater Sebas ke pangkuan Bapa meninggalkan duka yang
mendalam bagi umat yang dilayaninya, dan tarekat SVD khususnya.
Di paroki yang
dilayaninya, Paroki Santa Maria Ratu Semesta Alam Hokeng, dia begitu dicintai
umatnya. Dia tidak memarahi umatnya dan selalu melakukan yang terbaik bagi
kehidupan iman umat.
Di tarekat SVD, Pater
Sebas juga dikenal sebagai imam yang sederhana dan rajin berbuat baik kepada
para saudaranya. Dia tidak ingat diri dan selalu tersenyum menyapa para
saudaranya.
Riwayat Hidup Pater Sebas Dora
Pater Sebas Dora SVD
lahir di So’a, Kabupaten Ngada di wilayah Keusukpan Agung Ende, pada 16 Agustus
1961.
Setelah tamat Sekolah
Dasar, dia belajar di Seminari St Johanes Berkhmans, Todabelu, Mataloko
(1975-1981), lalu masuk Novisiat SVD Ledalero (1981-1982).
Selanjutnya menjalani
pendidikan di Seminari Tinggi St Paulus Ledalero/STFK Ledalero hingga
ditahbiskan menjadi imam Katolik, pada tahun 1989.
Sebagai imam Katolik,
Pater Sebas berkarya di berbagai paroki di Keuskupan Larantuka, Flores Timur.
Terakhir, di Paroki Maria Ratu Semesta Alam, Hokeng.
Selamat jalan Pater
Sebas Dora, SVD.*