Hal tersebut diungkap
Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Malaka, Jonathan Seran
Suri, S.Pd., M.Pd di Betun, Kabupaten Malaka, Selasa (27/9/2022).
Menurutnya, Mutasi Para
Guru di Kabupaten Malaka oleh Bupati Malaka, Dr. Simon Nahak, S.H., M.H itu
membuat dirinya kesal karena diduga terkesan Tendensi Politik.
“Guru menjadi komoditas
politik dalam ajang pemilhan kepala daerah. Ada lebih dari 10 persen guru di
Malaka menjadi alat politik,” kata Ketua PGRI Kabupaten Malaka itu.
Sesuai kacamata
politik, seorang putra asal malaka yang baru saja meraih Gelar Magister itu
menilai, bahwa Bupati Malaka Mutasi para guru dilakukan secara negatif,
terutama bagi kelompok guru yang ‘kalah’ dalam pilkada.
Ia mengungkapkan, bahwa
mutasi atau perpindahan para guru di pertengahan semester itu dengan sendirinya
mengorbankan siswa/i. Hal itu diduga penuh tendensi Politik oleh Bupati Simon
Nahak.
“Oleh karena itu, ketua
PGRI Malaka meminta Bupati Malaka untuk segera pertimbangkan analisis
kebutuhan, analisis beban kerja dan berkeadilan, untuk kemajuan pendidikan
malaka,” Tandas Aktivis PMKRI itu.
Sementara kelompok guru
yang ‘menang’ diangkat menjadi pejabat baru atau kepala sekolah, bahkan
dipindahkan dari daerah terpencil ke perkotaan maupun di perkotaan ke daerah
terpencil.
Kelompok guru ‘kalah’
yang dimaksudkan itu ialah guru-guru yang merupakan pendukung calon kepala
daerah yang kalah dalam pilkada. Sementara kelompok guru yang ‘menang’ ialah
guru-guru pendukung calon yang memenangi pilkada.
Mutasi karena faktor
politis itu mengakibatkan daerah perkotaan maupun daerah terpencil makin
kekurangan guru.
“Ada juga guru yang
bersedia dipindahkan ke desa terpencil hanya untuk memenuhi syarat sertifikasi,
yaitu 24 jam mengajar,” kata Jonathan Seran Suri.
Hal serupa yang terjadi
pada para guru di sekolah-sekolah yang berada di Kabupaten Malaka membuat
keterpurukan pendidikan menjadi buram. Bahwasannya, guru yang tidak berbuat
salah di mutasi untuk dipindahkan ke daerah yang jauh dari perkotaan. Lantas,
apa sebabnya sehingga para guru dimutasi?
“Banyak guru PNS yang
telah lama bertugas di sekolah-sekolah perkotaan, bertahan untuk tidak dimutasi
ke daerah terpencil. Sekolah-sekolah di kota juga sering mempertahankan
guru-guru PNS yang memiliki prestasi di sekolah,” Pungkas Ketua PGRI Malaka.*** kabar-malaka.com