Pihak kepolisian
mengindikasi bahwa korban sempat dijual oleh tantenya untuk melayani pria
dewasa.
Kondisi korban saat ini
mengalami gizi buruk. Tubuh korban kurus karena tidak ingin makan akibat
tenggorokan hingga lambungnya berjamur.
Diketahui ayah dan
ibunya berpisah, korban tinggal dengan sang ibu. Ibunya memiliki kekasih
berinisial B dan dialah yang pertama kali memperkosa korban. Sampai saat ini
ada tiga orang terlapor berinisial L, B dan CA.
Tak lama berselang
ibunya meninggal, korban tinggal bersama neneknya. Di sini ia diperkosa oleh CA
adik neneknya.
Korban kemudian tinggal
bersama tantenya yang berinisial A hingga tahun 2021. Tante korban diduga
seorang mucikari yang menyalurkan korban untuk melayani sejumlah pria.
Ketua Yayasan Peduli
Anak Dengan HIV Aids, Saurma MGP Siahaan mengatakan dalam kasus ini pihaknya
berharap media dapat melindungi identitas anak ini.
"Permasalahan
harus diselesaikan. Tapi kami tidak ingin berdampak kepada anak ini nanti,
bukan hari ini, tapi dampaknya nanti karena kami melihat viralnya kasus ini dan
penyebutan status penyebutan nama depan, penyebutan lokasi rumah aman, di mana
kami tempatkan itu membuat kami menjadi risau," katanya.
Sampai saat ini dari
berbagai pihak yang berwenang mendampingi kesehatan si anak dan proses hukum
yang bergulir.